Konten dari Pengguna

Hambatan Dalam Penanaman Nilai Akidah Serta Pendidikan Karakter Pada Remaja

Alifia Nur Reihan
Mahasiswa Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang Islamic Education Major
17 Oktober 2024 14:03 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Alifia Nur Reihan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
karakter remaja (gambar milik Alifia Nur Reihan)
zoom-in-whitePerbesar
karakter remaja (gambar milik Alifia Nur Reihan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Karakter dan akhlak merupakan sebuah sesuatu yang ditanamkan dalam diri seseorang untuk membentuk suatu individu menjadi sosok yang baik, lemah lembut dan sifat baik lainnya. Karakter dan akhlak dalam hal ini tidak memiliki suatu perbedaan yang signifikan definisi keduanya yaitu merupakan tindakan yang terjadi tanpa ada pemikiran lagi atau definisi lain yaitu keduanya merupakan suatu kebiasaan pada diri individu.
ADVERTISEMENT
Pendidikan karakter sangat dibutuhkan bagi remaja khususnya di era sekarang dimana banyak dari remaja perlu di didik dan ditanamkan nilai akidah. Contohnya saja pada zaman sekarang banyak gkasus kekerasan atau kasus-kasus yang lain, hal tersebut bisa saja terjadi karena factor lingkungan ataupun model pengasuhan yang orang tua berikan. Hal tersebut bisa teratasi tetapi ada banyak hambatan yang terjadi sehingga penerapan akidah terhadap perilaku remaja kurang maksimal.
Dijelaskan bahwa nasib suatu bangsa di masa depan didasarkan oleh karakter anak dan sangat berpengaruh. Dengan begitu ketika adanya degradasi moral dapat diperbaiki dengan adanya pendidikan karakter. Pembentukan karakter merupakan cara yang dapat dilakukan untuk membentuk sikap perilaku dan akhlak seseorang sehingga menjadi lebih baik sesuai denganajaran agama islam.
ADVERTISEMENT
Ada beberapa factor yang menyebabkan keberhasilan serta hambatan yang dapat menyebabkan kegagalan dalam pembentukan karakter seorang remaja. Menurut Kamil, 2015 dapat dikatakan berhasil ketika 3 pihak seperti sekolah, limgkungan dan keluarga saling selaras dan tidak ada ketimpangan diatara ketiganya. Dibalik keberhasilan sudah pasti ada kegagalan dalam hal ini diebut factor penghambat. Adapun factor penghambat dalam pembentukan karakter remaja yaitu:
1. Factor dari diri remaja itu sendiri mengapa hal itu terjadi karena semua anak khususnya usia remaja sudah mempunyai kebebasan untuk memilih kehidupannya sendiri, dan mengatur hidupnya sendiri. Ketika remaja tersebut sudah diarahkan untuk menjadi lebih baik tetapi tidak ada kemauan dari dirinya sendiri maka hal tersebut akan menghambat jalannya pembentukan akhlak pada remaja
ADVERTISEMENT
2. Selanjutnya peran orang tua, ketika orang tua sibuk dengag pekerjaannya sendiri atau dengan dunianya sendiri maka akan membuat kurangnya perhatian terhadap anak-anak khususnya remaja yang beranjak dewasa.
3. Peran lingkungan seperti lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat, ataupun pertemanan juga mempengaruhi sikapdan akhlak remaja itu sendiri.
4. Pergaulan yang terjadi pada remaja zaman sekarang juga sangat mempengaruhi pembentukan karakter. Ketika terdapat di ruang lingkup yang baik maka sifat yang baik akan terbentuk. Begitupun sebaliknya ketika masuk di pergaulan yang buruk maka sikap buruk akan terbentuk. Hal tersebut dapat mempengaruhi perkembangannya masa ini bahkan nanti.
Ketika pendidikan karakter memiliki hambatan hal tersebut dapat berdampak negatif pada berbagai aspek kehidupan. Seperti: remaja dapat melakukan perilaku negatif yang tidak seharusnya dilakukan. Remaja yang kurang mendapatkan pendidikan karakter rentan mengalami kecemasan ketika mendapati sebuah masalah. Tanpa nilai moral akan terciptanya hubungan keluarga yang renggang. Pendidikan akan terhambat ketika seorang remaja tidak mendapatkan pendidikan akhlak dan karakter yang memadai.
ADVERTISEMENT
Dibalik adanya hambatan sudah pasti ada solusi untuk menyelesaikan hal yang dimaksud. Yang paling dasar dan yang paling utama yaitu pengenalan Akidah sejak dini karena remaja merupakan sosok yang memerlukan pelukan dan arahan ke jalan yang benar, dengan brgitu perlu sekali arahan menuju ke sang maha pencipta. Cara selanjutnya bisa dengan mengajarkan nilai-nilai moral dan menjadi contoh yang baik, yang tidak kalah pentingnya yaitu peran orang tua dan kontribusinya dalam membentuk karakter remaja di kehidupan sehai-harinya.  
REFERENSI Amalia FN, Ainna. “PENDIDIKAN KARAKTER ANAK MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL GOBAK SODOR DALAM PERSPEKTIF ISLAM,” May 13, 2017, Halaman 639. Pridayani, Melinda. “Faktor Pendukung Dan Penghambat Pelaksanaan Program Penguatan Pendidikan Karakter Religius Terhadap Siswa” Volume 2 (Mei 2022): hal. 329-341. Tsani, Muhammad Jaohar. “Pendidikan Islam: Konsep, Masalah, Dan Solusi” Vol. 19 (June 1, 2024): hal. 184-199.
ADVERTISEMENT
Alifia Nur Reihan
Mahasiswa Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang