Konten dari Pengguna

Peningkatan Industri Film di Indonesia

Alifia Gita Riani
Saya merupakan mahasiswi Universitas Al Azhar Indonesia jurusan Ilmu Komunikasi dengan peminatan Media dan Jurnalistik.
26 Juli 2022 18:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Alifia Gita Riani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Bioskop Normal. Sumber: Kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bioskop Normal. Sumber: Kumparan
ADVERTISEMENT
Jakarta, 26/7/22 - Siapa yang rindu ingin menonton film di bioskop bareng keluarga, teman, ataupun pasangan setelah kemarin bioskop ditutup? Ada kabar baik datang karena saat ini bioskop sudah mulai berjalan normal kembali tanpa adanya pembatasan aturan bioskop. Ditambah lagi film – film yang saat ini tayang di bioskop beragam genrenya, mulai dari genre romance hingga horror sudah tersedia. Banyak masyarakat yang beramai – ramai datang ke bioskop untuk mengobati rasa rindu mereka untuk menonton film di bioskop, apalagi jika ditemani dengan popcorn khas bioskop yang membuat momen menonton film menjadi mempunyai ciri khasnya tersendiri.
ADVERTISEMENT
Seperti yang sudah kita ketahui bersama, bahwa sebelumnya penayangan film di bioskop sempat mengalami penurunan yang drastis karena dampak dari pandemi Covid – 19 yang membuat bioskop harus ditutup dalam jangka waktu yang lama sehingga banyak film – film yang ditunda penayangannya bahkan diberhentikan secara tiba – tiba sehingga menyebabkan kerugian. Dampak yang dirasakan oleh sektor perfilman karena pandemi Covid – 19 cukup besar karena menyebabkan berhentinya proses produksi film yang melibatkan banyak pekerja seni sehingga dalam sementara waktu mereka kehilangan pekerjaannya.
Tetapi tidak perlu khawatir, karena aturan PPKM sudah dilonggarkan oleh pemerintah maka saat ini bioskop sudah boleh beroperasi normal yang membuat industri perfilman industri tanah air sudah berangsur pulih dan mulai mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Bagaimana perkembangan penayangan film di bioskop saat ini? Yuk, mari kita simak bersama – sama.
ADVERTISEMENT
Menurut data dari filmindonesia.com penayangan film di bioskop pada tahun 2022 setelah bioskop dibuka kembali mengalami peningkatan dengan meraih jumlah penonton hingga 6 juta yaitu film “KKN Desa Penari” karya MD Pictures yang baru tayang akhir – akhir ini saat libur lebaran 30 April 2022, film tersebut sukses menjadi film horor terlaris di Indonesia yang telah ditonton lebih dari 9 juta orang dalam 30 hari penayangan. Dibandingkan dengan tahun 2021 saat bioskop masih dibatasi dan adanya PPKM hanya meraih jumlah penonton paling banyak 1 juta penonton yaitu film “Makmum 2”. Meredanya pandemi Covid-19 menjadi angin segar bagi siapapun tak terkecuali bagi pelaku usaha yang bergerak di industri film. Kembalinya aktivitas masyarakat membuat proses produksi akhirnya bisa berjalan kembali.
Data Penonton Film Bioskop Tahun 2022. Sumber: Film Indonesia
Jika kita melihat data di atas, tingkat pengunjung penonton bioskop selama periode 2022 saat bioskop sudah mulai normal dibuka kembali terbilang cukup banyak. Peningkatan cukup signifikan terjadi pada saat libur lebaran, meningkat hingga meraup penonton sebanyak 9 juta. Hal ini disebabkan karena tayangnya film KKN Desa Penari bertepatan dengan awal libur lebaran tanggal 30 April 2022. Disusul juga dengan film yang lainnya berkisar antara 2 juta sampai dengan 300 ribu penonton. Perbedaan penonton antara satu film dengan film yang lain juga tidak terlalu jauh perbedaannya sehingga memang dapat dikatakan bahwa penayangan film pada tahun 2022 mulai meningkat dan banyak peminatnya.
ADVERTISEMENT
Setelah itu, mari kita lihat bersama data penonton film di bioskop pada tahun 2021 agar dapat dilihat perbandingannya antara tahun 2022 dengan tahun 2021.
Data Penonton Film Tahun 2021. Sumber: Film Indonesia
Kita lihat bersama data film bioskop pada tahun 2021, jika dibandingkan dengan tahun 2022 maka data film di tahun 2021 ini sangat mengalami penurunan. Pendapatan film paling tinggi hanya meraup sebanyak 1 juta saja dengan film “Makmum 2” berbeda dengan film “KKN Desa Penari” yang meraup penonton hingga 9 juta. Hal ini dikarenakan pada tahun 2021 bioskop masih sepi pengunjung dan masih diberlakukannya PPKM secara ketat sehingga banyak masyarakat yang lebih memilih untuk menonton film di rumah dibandingkan di bioskop. Perbedaan pendapatan penonton antara 1 film dengan yang lain juga terbilang cukup jauh. Di peringkat pertama meraup sebanyak 1,7 juta penonton sedangkan di peringkat kedua meraup hanya 400 ribu penonton.
ADVERTISEMENT
Ketua Umum Asosiasi Produser Film Indonesia (Aprofi) Edwin Nazir menyampaikan, dalam beberapa bulan terakhir, industri film memang telah menunjukkan tren pemulihan. “Beberapa bulan terakhir, perkembangan sangat baik terjadi di industri film. Dilihat dari sejumlah film di bioskop yang meraih banyak penonton. Setelah sebelumnya selama masa pandemi, industri film sangat terpukul,” ungkapnya kepada Kontan.co.id, Jumat (13/5).
Salah satu penonton film di bioskop mengungkapkan bahwa dirinya senang karena banyak film yang sudah tayang kembali dan bioskop sudah beroperasi secara normal. “Saya sih seneng banget ya bioskop udah buka lagi terus film yang ditayanginnya juga keren dan bagus secara saya itu penggemar berat film jadi ya ngerasa seneng banget lah bioskop udah normal lagi terus udah ga ada pembatasan gitu,” ungkap Andika (23) ketika diwawancarai, Jumat (13/5).
ADVERTISEMENT
Ia juga mengungkapkan bahwa telah menjadi salah satu bagian penonton dari film KKN Desa Penari. “Pas tau film KKN Desa Penari bakalan tayang libur lebaran itu saya excited banget karena kan ini film ditunda – tunda terus penayangannya, dan sekalinya tayang pas libur lebaran jadi rame banget kemarin yang nonton. Timingnya itu pas banget libur lebaran jadi banjir penonton.”
“Terus kalau film horor gitu kan emang lebih seru ditonton di bioskop ya karena layarnya lebar dan suaranya juga gede gitu jadi feelnya dapet dan berasa horornya.” Ujarnya lagi.
Kembalinya lagi bioskop beroperasi secara normal dan mulai meningkatnya kembali penonton membuat perindustrian film nasional menjadi bangkit lagi dan membuat para pelaku usaha perfilman menjadi antusias untuk menayangkan film mereka di bioskop dan melihat reaksi penonton ketika menonton filmnya tersebut. Ketua Umum Asosiasi Produser Film Indonesia (Aprofi) berharap ke depannya kondisi seperti ini terus membaik. Sehingga, industri film nasional bisa sepenuhnya pulih dan mendapatkan atensi lebih besar lagi dari sebelum masa pandemi.
ADVERTISEMENT