Konten dari Pengguna

Mengenal Tahap Pengendalian Krisis oleh Humas Pemerintah

Alifya Ayesha Safa Aurora
Mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Andalas
3 Juli 2022 20:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Alifya Ayesha Safa Aurora tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ilustrasi by alifya ayesha
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi by alifya ayesha
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Setiap instansi swasta maupun pemerintah pasti berusaha sekuat tenaga untuk menghindari terjadinya sebuah krisis. Krisis adalah sebuah peristiwa di mana sebuah instansi atau organisasi mengalami sebuah kendala yang berpengaruh bagi keberlangsungan instansi atau organisasi tersebut. Hal ini tentunya merupakan hal yang sangat menakutkan karena dampaknya yang sangat besar serta dapat merusak kepercayaan masyarakat sekaligus pihak yang menjalin kerja sama dengan instansi atau organisasi tersebut. Maka dari itu, dibutuhkan seorang humas agar krisis tidak meluas dan berakibat fatal bagi instansi.
ADVERTISEMENT
Pemerintahan juga tidak kebal dari krisis, maka dari itu dalam artikel ini saya akan membahas lebih lanjut mengenai bagaimana seorang humas pemerintah sebagai garda terdepan dalam penyelesaian sebuah krisis bertanggung jawab dalam mengumpulkan, mengolah, serta menyebarkan informasi terkait krisis yang terjadi serta pengendaliannya.
Setiap humas pemerintah memiliki cara yang beragam dalam mengendalikan sebuah krisis. Hal ini dikarenakan perbedaan latar belakang, visi dan misi, serta pihak yang berkaitan dengan instansi. Begitu pula bagi Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia, Diskominfo Padang Panjang, dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Siak yang memiliki pendekatan dan cara pengendalian krisis yang berbeda.
Dalam pengendalian krisis, humas Badan Pemeriksa Keuangan RI membagi tahapannya menjadi tiga tahap, yaitu tahap pra krisis, krisis, dan pasca krisis.
ADVERTISEMENT
Tahap pra krisis dilalui dengan dua cara berupa melakukan monitoring media dengan memantau adanya berita yang sekiranya dapat menyebabkan sebuah potensi krisis. Setelah melakukan monitoring, berita tersebut dianalisis dan disampaikan kepada atasan untuk memutuskan apakah berita tersebut dikategorikan sebagai sebuah krisis atau tidak.
Tahap krisis dilakukan setelah pihak yang berwenang telah memutuskan keberadaan krisis tersebut. Dalam tahap ini, strategi komunikasi krisis juga dapat dilakukan dengan cara menyebarluaskan tanggapan pimpinan mengenai krisis melalui media-media serta melakukan siaran atau press conference agar tanggapan tersebut dapat diketahui dan diterima oleh seluruh lapisan masyarakat sekaligus untuk meminimalisir hoax.
Tahap pasca krisis sendiri dilakukan dengan cara melakukan monitoring kembali terhadap topik pemberitaan agar perusahaan mengetahui frekuensi krisis tersebut di berita. Humas pemerintah harus bisa menyusun strategi selanjutnya apabila pemberitaan media tentang krisis makin meningkat, yang mana hal ini juga dapat dilakukan dengan bantuan media yang akan membantu humas dalam menyebarkan tanggapan dan respons pimpinan terkait krisis tersebut.
ADVERTISEMENT
Untuk Diskominfo Padang Panjang yang belum pernah mengalami krisis yang besar, fungsi humas dalam penanganan peristiwa-peristiwa semi-krisis adalah sebagai pengelola informasi dan jembatan komunikasi. Humas melakukan monitoring berita dan memberikan pertimbangan kepada pimpinan daerah untuk menanggapi pernyataan yang sekiranya dapat dikategorikan sebagai sebuah krisis. Dari strategi tersebut, dapat dilihat bahwa harus ada persetujuan antara humas dan pimpinan agar penyusunan strategi penanganan krisis kedepannya dapat berjalan dengan baik sekaligus agar krisis tersebut tidak meluas.
Humas Badan Pusat Statistik Kabupaten Siak di Provinsi Riau sendiri melakukan berbagai inovasi dalam menjalankan fungsinya dikarenakan anggaran dan sumber daya yang terbatas sehingga kegiatannya lebih memanfaatkan teknologi digital. Inovasi tersebut dilakukan dengan lebih menjalin hubungan baik dengan media, hal ini dilakukan agar jika krisis terjadi media dapat membantu pengendaliannya lewat berita yang disebar pada publik. Selain itu, humas juga mengelola media sosial dengan baik agar dapat menyampaikan hal-hal yang sekiranya dapat menjadi pemicu krisis secara cepat dan real-time.
ADVERTISEMENT
Maka dari itu, dari tiga instansi pemerintahan dan cara penanganan krisisnya, dapat disimpulkan bahwa humas pemerintah memiliki peran yang sangat besar dalam menangani sebuah krisis. Humas pemerintah harus mampu mengetahui letak permasalahannya, menggali inti lebih dalam agar nantinya krisis tersebut dapat dijabarkan dan pimpinan dapat menanggapinya, serta mengetahui pihak yang harus dihubungi yang berkaitan dengan krisis dan dapat membantu. Humas pemerintah juga harus mencari data yang berkaitan dengan krisis tersebut agar inti krisis tersebut dapat ditemukan dan dicari jalan keluarnya serta pimpinan dapat segera memberikan tanggapannya. Selain itu, humas pemerintah harus bisa menjalin hubungan yang baik dengan media agar dapat membantu proses penanganan krisis dengan menyebarkan berita yang positif.