Konten dari Pengguna

Peran Media Sosial Dalam Melakukan Self Disclosure

Alifya Ayesha Safa Aurora
Mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Andalas
16 Januari 2023 11:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Alifya Ayesha Safa Aurora tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
ilustrasi by alifya safa
Self disclosure merupakan suatu proses pengungkapan diri dengan membuka informasi mengenai diri sendiri kepada orang lain dengan tujuan tertentu. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal tergantung dengan konteks serta hal yang ingin dicapai oleh yang bersangkutan, seperti adanya keinginan untuk diterima dan masuk ke dalam suatu kelompok masyarakat, keinginan untuk mengekspresikan diri, melakukan klarifikasi, dan lain sebagainya.
ADVERTISEMENT
Di lingkungan sekitar kita, masih banyak yang salah ketika membedakan self disclosure dengan konsep diri. Konsep diri sendiri merupakan cara kita memandang diri kita dan menginginkan orang lain untuk melihat kita seperti apa yang telah terkonsep dalam pikiran kita. Sedangkan self disclosure merupakan sebuah proses memberikan informasi yang dilakukan secara sukarela.
Self disclosure ini sendiri terbagi menjadi dua, yakni bersifat deskriptif maupun evaluatif. Secara deskriptif, proses pengungkapan diri yang dilakukan masih sebatas fakta-fakta tentang diri sendiri, seperti nama, pekerjaan, alamat, usia, hobi, dan lain sebagainya yang biasanya hanya diungkapkan ketika hubungan interpersonal yang dimiliki masih dalam konteks formal.
Sedangkan secara evaluatif, pengungkapan diri yang dilakukan lebih kepada bagaimana perasaan kita terhadap sesuatu, baik suka maupun tidak suka. Misalnya ketika kita merasa kurang suka dengan suatu individu dalam sebuah forum, merasa takut ketika harus melakukan presentasi seorang diri, hingga saat kita merasakan sebuah emosi ketika dihadapkan pada sebuah kejadian yang tidak sesuai dengan apa yang kita ekspetasikan. Dengan melakukan self disclosure secara evaluatif, tentu kita harus memiliki hubungan interpersonal yang dekat agar kita bisa nyaman menceritakannya.
ADVERTISEMENT
Dalam hubungan interpersonal, kemampuan untuk melakukan self disclosure ini tentunya punya peran yang sangat penting. Namun terkadang masih banyak yang belum berani untuk melakukannya dan biasanya dikarenakan faktor belum adanya kedekatan dengan orang yang diajak berkomunikasi maupun adanya ketakutan atas resiko yang bisa saja terjadi setelah melakukan pengungkapan diri.
Selain itu, banyak juga orang yang mengalami kesulitan dalam membuka diri dan merasa berat jika harus membagi informasi mengenai dirinya kepada orang lain. Padahal self disclosure ini sendiri perlu dilakukan untuk melepaskan beban psikologis yang dimiliki dan memang harus diungkapkan kepada orang tertentu yang sekiranya memiliki hubungan interpersonal yang dekat dengan kita.
ilustrasi by shutterstock
Dewasa ini, dengan adanya kemajuan teknologi yang memanfaatkan keberadaan internet tentu saja membuat proses komunikasi interpersonal menjadi lebih mudah dengan keberadaan media sosial. Begiitu pula dengan proses self disclosure yang tentunya menjadi semakin terfasilitasi. Hal ini berkaitan dengan salah satu fungsi dari media sosial, yaitu memfasilitasi pengguna untuk bisa berkomunikasi secara real-time dan melampaui batas sosial seperti jarak dan waktu.
ADVERTISEMENT
Kembali lagi dalam konteks komunikasi interpersonal, tingkat keakraban hubungan juga merupakan hal yang sangat berpengaruh pada sejauh mana self disclosure yang bisa dilakukan, dimana semakin akrab dan dekatnya sebuah hubungan maka semakin dalam pula self disclosure yang dilakukan. Tapi pada kenyataannya tidak semua orang yang menjadi teman di media sosial memiliki hubungan yang dekat. Hal ini dikarenakan media sosial memberikan kenyamanan tersendiri bagi penggunanya untuk melakukan pengungkapan diri.
Di lingkungan sekitar, tanpa disadari kita sering melihat orang terdekat melakukan self disclosure lewat media sosial. Baik itu dalam bentuk membuat status, mengunggah foto dan video, personal chat, dan lain sebagainya yang memiliki kaitan dengan kejadian yang dialami maupun emosi yang sedang mereka rasakan dan memang sengaja diunggah agar dilihat oleh sesama pengguna akun media sosial terkait.
ADVERTISEMENT
Sebagai sesama pengguna media sosial, kita pasti pernah melihat seseorang membuat status di media sosial tertentu tentang bagaimana harinya dan kejadian apa saja yang terjadi pada hari itu secara detail dan eksplisit. Mereka mengunggahnya untuk memberikan pengikutnya sebuah informasi sekaligus ingin agar perasaannya 'lega' dengan mencurahkan perasaan maupun pendapatnya lewat status tersebut.
Selain itu salah satu contoh self disclosure yang pasti pernah kita lihat adalah unggahan penggalan lirik dari sebuah lagu yang diunggah di Instagram Story disertai dengan emoticon tertentu atau kalimat pendek yang secara implisit memberikan kita informasi atas apa yang sedang dirasakan oleh orang tersebut.
Walaupun implisit, kita bisa mengetahui sebuah informasi tentang apa yang sedang dirasakan orang tersebut, baik kemungkinan mereka lagu itu merupakan ungkapan isi hati dimana mereka sedang merasakan hal yang sesuai dengan lirik tersebut maupun mereka hanya ingin memberikan rekomendasi lagu kepada para pengikutnya. Either way, kita setidaknya tahu informasi baru tentang orang tersebut dan mereka membagikannya untuk kita lihat.
ADVERTISEMENT
Medis sosial sangat membantu seseorang yang merasa berat untuk mengungkapkan informasi tentang dirinya secara face to face. Sejauh mana kita bisa melakukan self disclosure juga tergantung kepada diri kita sendiri, dan pastinya kita diberikan waktu lebih untuk bisa menyusun kata-kata agar penyampaian self disclosure tersebut lebih bisa diterima dengan baik oleh orang lain.
Maka dari itu, keberadaan media sosial ini tentunya berperan besar sebagai jembatan seseorang yang kesulitan dalam melakukan pengungkapan diri dikarenakan seimplisit apapun bentuknya setidaknya terdapat informasi yang bisa dibagi lewat media sosial tersebut yang bisa meringankan beban psikologis yang ditanggung.