Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Siapkah Indonesia Jadi Tuan Rumah Olimpiade 2036?
27 Juli 2023 11:33 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Alingka Natasya Azhar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Indonesia kembali menyatakan kesiapannya sebagai tuan rumah pesta olahraga internasional. Kali ini, Presiden Joko Widodo mengumumkan kesiapan Indonesia untuk menyelenggarakan pesta olahraga terakbar di dunia, Olimpiade, pada tahun 2036. Namun, apakah Indonesia betul-betul siap?
ADVERTISEMENT
Kegagalan Indonesia sebagai penyelenggara Piala Dunia U-20 baru-baru ini seharusnya menjadi pelajaran yang berharga bagi pemerintah agar tidak mudah mengeklaim bahwa Indonesia siap menjadi tuan rumah acara dengan kaliber internasional.
Kegagalan Indonesia sebagai penyelenggara Piala Dunia U-20 menyadarkan kita bahwa untuk menjadi tuan rumah acara pesta olahraga internasional, menyiapkan stadion saja tidak cukup. Pemerintah pusat perlu memastikan bahwa pesta olahraga ini mendapatkan dukungan penuh dari seluruh anggota masyarakat dan pemangku kebijakan, termasuk kepala daerah.
Tuan Rumah Olimpiade 2036
Presiden Joko Widodo telah menyampaikan kesiapan Indonesia sebagai tuan rumah Olimpiade pada tahun 2036 mendatang. Presiden menyiapkan Ibu Kota Nusantara (IKN) sebagai lokasi Olimpiade.
Menurut Presiden Jokowi, olahraga memiliki posisi yang penting di dalam hubungan internasional karena dapat mempersatukan dunia.
ADVERTISEMENT
Selain itu, penyelenggaraan Olimpiade akan menunjukkan pentingnya netralitas politik dalam ajang olahraga internasional dan otonomi organisasi olahraga.
Presiden Jokowi mempersiapkan Nusantara sebagai tuan rumah Olimpiade 2036. Sebelum Nusantara, Olimpiade akan diselenggarakan di Paris pada 2024, Milano-Cortina pada 2026, Los Angeles pada 2028, Brisbane pada 2032.
Apakah Olimpiade akan dapat diselenggarakan di Nusantara? Indonesia perlu belajar dari pengalaman sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. Pesta olahraga ini akhirnya batal diselenggarakan di Indonesia karena penolakan dari beberapa kepala daerah, seperti Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur Bali I Wayan Koster.
Kegagalan Indonesia menyelenggarakan Piala Dunia U-20 tahun ini seharusnya menjadi pembelajaran yang berharga bagi pemerintah untuk lebih serius dalam mempersiapkan event olahraga internasional di masa depan, khususnya terkait persiapan Olimpiade 2036.
ADVERTISEMENT
Batalnya penyelenggaraan Piala Dunia U-20 di Indonesia tahun ini sangat disayangkan. Untuk mendapatkan kepercayaan FIFA sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 tidaklah mudah. Untuk mendapatkan kepercayaan tersebut, Indonesia harus mengalahkan negara-negara besar seperti Brasil, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab.
Terpilihnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 diumumkan langsung oleh Presiden FIFA Gianni Infantino. Pengumuman disampaikan dalam FIFA Council Meeting di Shanghai ,China ,24 November 2019.
Pada awalnya, kompetisi sepak bola terbesar sejagat khusus usia di bawah 21 tahun dijadwalkan untuk diselenggarakan di Indonesia pada tahun 2021. Akan tetapi, kompetisi ini ditunda selama dua tahun akibat pandemi Covid-19.
Indonesia merupakan satu-satunya negara yang di mana Presiden Jokowi ikut turun dalam pengajuan diri Indonesia sebagai tuan rumah piala dunia U-20. Presiden mengirim surat secara langsung ke Presiden FIFA.
ADVERTISEMENT
FIFA akhirnya memilih Indonesia sebagai tuan rumah karena beberapa alasan. Salah satunya ialah infrastruktur Indonesia dinilai siap oleh FIFA. Untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20, pemerintah daerah melakukan banyak perbaikan di seluruh stadion dan fasilitas pendukung lainnya.
Stadion tersebut ialah Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) di Jakarta, Stadion Si Jalak Harupat di Bandung, Stadion Manahan di Solo, Stadion Jakabaring di Palembang, Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) di Surabaya, dan Stadion Kapten I Wayan Dipta di Bali.
Bagi sebuah negara, menjadi tuan rumah lomba internasional sangat penting karena akan mendatangkan banyak manfaat. Salah satu manfaatnya ialah mendorong peningkatan jumlah wisatawan asing. Peningkatan jumlah wisatawan asing ini terbukti ketika Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games di Jakarta pada 2019 dan MotoGP di Nusa Tenggara Barat pada 2022.
ADVERTISEMENT
Peningkatan jumlah wisatawan asing akan menguntungkan Indonesia di sektor ekonomi. Selain itu, penyelenggaraan perlombaan olahraga bertaraf internasional juga akan menarik datangnya investasi asing.
Dengan menyelenggarakan perlombaan olahraga bertaraf internasional, Indonesia juga bisa sekaligus mempromosikan keindahan destinasi wisatanya. Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki keindahan alamnya dan juga keragaman budayanya.
Oleh karena itu, jika Indonesia serius menawarkan diri sebagai tuan rumah Olimpiade pada 2036, Indonesia perlu lebih serius, tidak hanya dalam memperbaiki infrastruktur gedung olahraga saja, tetapi juga memastikan bahwa penyelenggaraan Olimpiade ini akan didukung oleh seluruh masyarakat Indonesia, termasuk kepala daerah. Tujuannya ialah untuk menghindari terulangnya lagi pembatalan penyelenggaraan acara seperti Piala Dunia U-20 tahun ini.