Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.87.1
Konten dari Pengguna
Kesetaraan Pendidikan: Melangkah Menuju Akses yang Lebih Baik
15 Oktober 2024 12:08 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Alisda tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pendidikan merupakan sebuah bahan didik yang disalurkan kepada setiap orang untuk membentuk pribadi yang bermutu, tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga mampu mengembangkan spiritualnya. Dalam sebuah pendidikan itu sendiri juga pastinya memiliki tantangan tantangan untuk menghasilkan pendidikan yang berkualitas. Salah satunya yaitu dari faktor geografis.
ADVERTISEMENT
Di Indonesia, permasalahan dalam pendidikan masih menjadi hal umum dan menjadi tantangan untuk mengembangkan kualitas pendidikan. Karena pendidikan dianggap sebagai kunci utama untuk menggapai kesejateraan dan kemajuan dalam ruang lingkup masyarakat. Akan tetapi, di Indonesia sendiri keterbatasan akses pendidikan menjadi permasalahan utama yang menjadi faktor kesulitan untuk mencapai pendidikan yang berkualitas. Lalu, adakah upaya pemerintah untuk menyamaratakan akses pendidikan di Indonesiai agar setara dan memiliki kualitas yang bermutu?apakah upaya tersebut efektif agar adil dalam pemberian akses pendidikan? Atau sebaliknya.
Indonesia menjadi negara kepulauan berbentuk republik dengan jumlah penduduk mencapai 275,36 juta jiwa. Persebaran daerah ini yang memicu adanya ketidaksetaraan akses pendidikan di Indonesia. Hambatan minimnya akses menuju tempat pendidikan masih menjadi permasalahan. Perbedaan kondisi geografis di desa dan kota juga menjadi dilema peserta didik di desa karena ketidakaetaraan yang ada. Di kota, sarana dan prasarana untuk mencapai pendidikan yang berkualitas sangat memadai, mulai dari tranportasi, internet, dan juga akses jalan yang nyaman sehingga memudahkan proses terjadinya pendidikan. Sedangkan di daerah pelosok dan desa terpencil, sangat sulit untuk mengakses pendidikan karena tidak tersedianya internet serta akses jalan yang sulit di lewati.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan video yang di unggah oleh seorang pengguna tiktok @Ariesshu11 mengungkapkan bahwa daerah pelosok yang berada di daerah jawa barat tepatnya di desa Cimahpar, Kalibunder, kabupaten Sukabumi itu menunjukan beberapa siswa siswi sd yang menempuh perjalanan menuju sekolah dengan berjalan kaki melewati jalanan licin yang terjal di tenga hutan. Pengguna tiktok tersebut mengungkapkan bahwa hal itu sudah terjadi selama belasan tahun lamanya. Meskipun perjalanan yang sulit, tetapi hal itu tidak menutup semangat dan tekad kuat siswa siswi tersebut untuk menempuh pendidikan.
Di sisi lain, suasana belajar di daerah perkotaan jauh lebih nyaman karena akses jalan yang mulus, serta sarana dan prasarana yang memadai. Beradasrkan video yang di unggah oleh @Teuku Nyak arif Fatih mengungkapkan bahwa fasilitas dan akses jalan di sekolah mereka bisa dibilang bagus oleh karen itu mempermudah proses belajar peserta didik.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan kedua video tersebut, perbedaan kesetaraan akses pendidikan itu penting dijadikan pembahasan pemerintah untuk mengupayakan hal tersebut, karena akses jalan dan sarana serta prasarana sangat berpengaruh pada konsistensi belajar peserta didik. Sehingga mempengaruhi pula terhadap kualitas pendidikan nya.
Lantas, apa upaya pemerintah untuk mengatasi hal tersebut?
Lestari Moerdijat (wakil ketua MPR RI) sedang mengupayakan untuk mendorong peningkatan kualitas pendidikan demi pemerataan hak setiap peserta didik untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas. Beliau mengatakan beberapa upaya telah di laksanakan oleh pemerintah pusat maupun daerah untuk memfasilitasi kemudahan dalam mengakses pendidikan. Adapun sebagai upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan, pemerintah melalui kementerian Pendidikan dan kebudayaan mengeluarkan kebijakan tentang penjaminan mutu pendidikan.
ADVERTISEMENT
Upaya dalam penjaminan kualitas pendidikan oleh pemerintahan kemudian di implementasikan ke dalam Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan (SPMP).
Adapun kemendikbudristek pun juga berupaya dalam meningkatkan kualitas pendidikan terhadap seluruh satuan Pendidikan dengan adanya pembentukan Asesmen Nasional (AN) di tahun 2023. Anindito Aditomo (kepala Badan Standar, Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP), mengungkapkan bahwa asesmen ini tidak memicu pada peringkat peserta didik, akan tetapi untuk mengevaluasi dan perbaikan terhadap peserta didik.
Ada pula Pengamat Kebijakannya Pendidikan sekaligus Guru Besar Universitas Indonesia (UPI) Cecep Darmawan mengungkapkan hasil dari asesmen nasional ini akan sangat berguna untuk mengevaluasi instansi pendidikan pada tahun berikutnya. Oleh karena itu, guru, kepala sekolah maupun dinas pendidikan ditekankan untuk lebih berinovasi sehingga dapat mengoptimalkan pembelajaran di ruang kelas.
ADVERTISEMENT
Meskipun begitu, akses pendidikan di Indonesia adalah isu yang kompleks dan memerlukan pendekatan yang holistik. Meskipun ada tantangan yang signifikan, berbagai upaya yang dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat memberikan harapan untuk masa depan yang lebih baik. Pendidikan yang merata dan berkualitas bukan hanya hak setiap anak, tetapi juga kunci untuk pembangunan sosial dan ekonomi Indonesia yang berkelanjutan.
Dengan demikian, sangatlah penting bagi setiap negara untuk mengedepankan pendidikan agar negara bisa semakin maju.
Tujuan pendidikan yang lebih baik dan berkelanjutan akan tercapai apabila melakukan langkah langkah yang tepat dan sesuai dengan yang seharusnya.