Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Konten dari Pengguna
Coping Mechanism di Tengah Hectic-nya Perkuliahan
26 November 2024 13:55 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Alisha Rania tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Banyak dari kita yang pastinya butuh coping mechanism di kala stres karena perkuliahan bukan? Entah itu tugas dari dosen ataupun tugas dari organisasi. Saya pun merasakan hal yang sama. Pada awalnya, saya berpikir bahwa mahasiswa semester satu tidak akan dihadapi dengan tugas yang banyak, ternyata saya salah. Tapi tenang saja, seiring berjalannya waktu, saya menemukan beberapa coping mechanism yang saya pakai dan bahkan kalian juga bisa pakai untuk mengurangi atau bahkan mengatasi stres pada saat perkuliahan. Wait! Sebelum itu, mari kita kenali dulu apa itu coping mechanism.
ADVERTISEMENT
Apa Itu Coping Mechanism?
Coping mechanism adalah upaya suatu individu untuk bereaksi terhadap kesulitan yang ia hadapi, baik itu kesulitan internal maupun kesulitan eksternal (Mitrousi, Travlos, Koukia, dan Zyga, 2013). Terdapat dua jenis coping mechanism yaitu adaptive coping mechanism dan maladaptive coping mechanism. Adaptive coping mechanism itu ibaratnya kayak teman yang membantu kita untuk melewati masa-masa sulit. Sebaliknya, maladaptive coping mechanism kayak godaan yang menyesatkan kita, hanya membantu kita dalam jangka pendek tapi memberikan kerugian jangka panjang karena sifatnya adiktif. Nah, dalam artikel ini saya akan membahas lebih dalam contoh dari adaptive coping mechanism.
Journaling
Journaling merupakan salah satu hobi saya sejak kecil. Dengan journaling, kalian dapat mencurahkan isi hati baik di saat sedang sedih maupun senang. Jadi, daripada kalian memendam isi hati atau pikiran kalian, lebih baik curahkan saja dengan cara menuliskannya ke kertas. Sesuai dengan penelitian yang dilakukan Pennebaker et al., (1997), mereka mengatakan bahwa journaling memiliki hasil yang positif bagi mahasiswa. Hal ini dibuktikan dengan penurunan jumlah kunjungan mahasiswa (responden) ke psikolog setelah 4 hingga 5 bulan melakukan journaling. Keren gak sih?
ADVERTISEMENT
Yoga
Masih banyak dari kita yang menyepelekan manfaat yoga dalam mengatasi stres. Padahal, yoga dapat dilakukan di rumah dengan menonton tutorial step by step-nya di YouTube dan itu hanya membutuhkan waktu minimal 30 menit. Jadi, kita bisa melakukan itu di tengah stresnya mengerjakan tugas. Yoga terbukti dapat membantu menurunkan hormon kortisol atau hormon stres dan mengaktifkan sistem saraf parasimpatis yang bertanggung jawab atas respon relaksasi tubuh (Kiecolt-Glaser et al., 2010). Selain mengurangi stres, yoga juga bisa bikin badan kita lebih sehat lho! Kita semua pasti mau dong punya pikiran yang tenang dan juga badan yang sehat. Yakan?
Karaoke
Bagi saya, karaoke adalah adaptive coping mechanism yang paling mudah dilakukan dan manfaatnya langsung saya rasakan dengan cepat. Setiap kali saya sedang stres karena banyak tugas kuliah, hal pertama yang saya lakukan adalah menyanyikan lagu favorit saya sambil berpura-pura memegang mikrofon pakai sisir saya dan saat itu juga rasa stres saya berkurang dan mood saya membaik. Hal ini dibuktikan dengan survei yang telah dilakukan. Sejumlah 84% responden merasakan suasana hati yang membaik setelah bernyanyi (Clift dan Hancox, 2001).
ADVERTISEMENT
Itulah tadi contoh coping mechanism ala saya yang bisa kalian terapkan untuk mengurangi atau bahkan mengatasi stress. Biaya yang kalian keluarkan nol rupiah lho! Sekali lagi deh, nol (0) rupiah. Jadi, masih kurang apalagi? Dengan menerapkan hal-hal yang di atas, semoga saja pikiran kita lebih tenang dan badan kita lebih fit.
Live Update