Konten dari Pengguna

Menapaki Keterkaitan antara Budaya dengan Karya Sastra

Alisiya Putri
Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Pamulang
16 Juni 2024 16:38 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Alisiya Putri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber: https://www.pexels.com/id-id/
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: https://www.pexels.com/id-id/
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Saat ini, begitu banyak karya-karya sastra yang dapat kita nikmati dan jelajahi. Jenis karya seperti puisi, novel, roman, dan sebagainya sering kita jumpai dalam dunia sastra. Definisi sastra sendiri menurut Jan van Luxembur, Mieke Bal, dan Willem G Weststeijn adalah sebuah nama yang dengan alasan tertentu diberikan kepada sejumlah hasil tertentu dalam suatu lingkungan kebudayaan.
ADVERTISEMENT
Mendengar kata budaya tentu sudah tak asing lagi ditelinga kita. Budaya berkaitan dengan segala sesuatu yang dilakukan manusia dan merupakan hasil dari daya pikir manusia itu sendiri. Suatu budaya dapat diketahui oleh masyarakat lain baik melalui lisan, tulisan, maupun pengamatan secara langsung.
Penyebaran budaya melalui tulisan sudah ada sejak zaman penjajahan dahulu kala. Terbukti dari banyaknya karya sastra yang lahir dalam bentuk tulisan dari coretan para sastrawan. Disamping itu, nyatanya karya sastra tak bisa dipisahkan dari lingkup budaya itu sendiri.
Lantas, bagaimana pengaruh budaya dalam menciptakan karya sastra?
Pada hakikatnya, budaya menjadi salah satu faktor yang melatarbelakangi lahirnya karya sastra di Indonesia. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, budaya merupakan hasil dari pola pikir manusia. Maka, untuk menghasilkan karya sastra salah satunya dilatarbelakangi oleh budaya.
ADVERTISEMENT
Segala hal yang terjadi di masyarakat seperti situasi sosial, adat istiadat, tradisi, dan kebudayaan lainnya menjadi tema-tema yang biasa digunakan oleh pengarang dalam menulis karya sastra. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa budaya mempengaruhi penciptaan karya sastra dalam pembentukan tema atau ide cerita yang akan dibuat.
Salah satu contoh dapat dilihat pada novel "Tenggelamnya Kapal Van der Wijck" karya Buya Hamka. Pada karya tersebut, mengandung tema cinta yang tak bisa disatukan karena adat istiadat. Dari sini dapat menjadi bukti, bahwa seorang pengarang dalam menuliskan tema atau ide karyanya sangat ditentukan oleh hal yang terjadi dalam masyarakat, termasuk kehidupan sosial maupun budaya.
Lalu, bagaimana pengaruh karya sastra terhadap budaya itu sendiri?
ADVERTISEMENT
Karya sastra hadir ditengah-tengah kita selain untuk menghibur pembaca dengan tulisannya yang indah, ternyata juga berpengaruh dalam memberikan makna bagi pembacanya. Melalui karya sastra, pembaca dapat menemukan manfaat yang diperoleh dari karya yang dibacanya.
Sebagai contoh, pada novel "Laskar Pelangi" karya Andrea Hirata. Novel ini menceritakan kehidupan pengarang yakni Andrea Hirata dalam menempuh pendidikannya di sekolah dasar. Dari novel ini, pembaca dapat mengetahui keadaan yang terjadi dalam dunia pendidikan. Sehingga, pembaca dapat terbentuk pola pikirnya dan mengambil respon berupa tindakan untuk berusaha memperbaiki kesenjangan yang ada khususnya dalam dunia pendidikan.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa budaya dalam dunia sastra saling berhubungan dan tak dapat dipisahkan. Budaya yang melatarbelakangi sastra dengan pembentukan tema atau ide ceritanya. Sedangkan, sastra memberikan pengaruhnya terhadap budaya Indonesia dengan membentuk pola pikir masyarakat untuk memperbaiki keadaan sosial maupun kebudayaan yang ada dalam kehidupan.
ADVERTISEMENT
Referensi:
Fizriyani, W. (2014). Peranan sastra indonesia dalam membangun keragaman budaya: perspektif sejarah. Dialektika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 1(1), 131-148.