Mengapa Bau Bisa Membawa Kita ke Masa Lalu?

Alisya Putri Amanda
Mahasiswi Psikologi Universitas Brawijaya
Konten dari Pengguna
11 Desember 2023 9:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Alisya Putri Amanda tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi perempuan memilih wangi parfum. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perempuan memilih wangi parfum. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Setiap dari kita pasti pernah mengalami momen di mana aroma tertentu tiba-tiba membawa kita kembali ke kenangan masa lalu. Mungkin itu aroma kue yang selalu disajikan nenek, atau bahkan aroma parfum mantan pacar anda yang telah meninggalkan anda.
ADVERTISEMENT
Pada saat itu juga, seketika segala kenangan tentang mantan anda tergambar jelas di pikiran anda. Mengapa hal ini dapat terjadi? Apa yang terjadi di dalam otak kita ketika bau tersebut menciptakan jembatan ke masa lalu? Artikel ini akan menjelaskan fenomena tersebut dari perspektif psikologis dan neurologis.
Fenomena aroma yang membangkitkan kenangan berkaitan erat dengan psikologi manusia. Penciuman, atau olfaktics, tidak hanya berfungsi sebagai alat deteksi bau tetapi juga sebagai pintu gerbang ke kompleksitas memori emosional kita. Molekul bau yang mengikat ke reseptor penciuman memulai perjalanan menuju glomerulus, struktur di otak kita. Dari situlah kenangan dapat terbentuk.
Psikologi memainkan peran kunci dalam bagaimana kita mengasosiasikan aroma dengan pengalaman masa lalu. Hippocampus, pusat perekam memori jangka panjang, menyimpan kenangan tentang aroma dan bau. Hubungan antara sistem penciuman dengan sistem limbik dan amigdala, pusat emosional otak kita, memperkuat koneksi emosional terhadap aroma.
ADVERTISEMENT

Neurologi Aroma dan Jaringan Otak

Ilustrasi saraf otak. Foto: Axel_Kock/Shutterstock
Dari sudut pandang neurologi, keterkaitan antara aroma dan otak dapat dilihat dalam struktur dan jaringan otak yang terlibat. Penelitian oleh Wahyuningtyas (2015) mengindikasikan bahwa proyek korteks entorhinal terhubung dengan amigdala dan terlibat dalam respons emosional terhadap bau tertentu.
Korteks, lapisan luar otak, memainkan peran penting dalam menghubungkan informasi dari berbagai sumber dan menyimpan memori jangka panjang. Ini juga terlibat dalam motivasi, perencanaan, dan aktivitas koordinasi. Proses di otak menciptakan hubungan antara aroma, emosi, dan memori.
Ketika aroma dihirup, reseptor diaktifkan dan mengirim sinyal ke glomerulus. Glomerulus menerima sinyal dari beberapa reseptor yang mendeteksi bau fitur serupa. Semua sinyal dari glomeruli dikirim ke otak, di mana kombinasi aktivasi glomeruli menyandikan fitur kimia yang berbeda dari bau tersebut. Otak kemudian mengidentifikasi dan memahami bau dengan menempatkan pola aktivasi kembali bersama-sama.
ADVERTISEMENT
Selain dapat membangun citra dan identitas seseorang, aroma memainkan peran khusus dalam membangkitkan dan mengelola emosi. Penelitian Wahyuningtyas (2015) menunjukkan bahwa aroma seringkali menjadi pencetus emosi yang mendalam. Contoh dari penelitian mencakup aroma buah peach yang membangkitkan hasrat seksual atau aroma kopi yang memicu perasaan sedih.
Aroma, sebagai stimulus emosional, dapat merangsang respons otak yang terkait dengan perasaan cinta, kebahagiaan, atau bahkan kesedihan. Oleh karena itu, bau bukan hanya memori yang diam, tetapi juga narasi emosional yang terus berputar dalam otak kita.
Aroma bukan hanya penambah suasana atau penghilang bau tak sedap, tetapi juga perjalanan melintasi waktu dan ruang ke dalam memori dan emosi kita yang paling intim.
Penelitian Wahyuningtyas (2015) menunjukkan bahwa manusia memiliki ratusan reseptor penciuman berkualitas tinggi, menjadikan sistem penciuman kita jauh lebih superior dibandingkan dengan indra lain. Ini menjelaskan mengapa kita dapat dengan mudah membedakan aroma-aroma yang halus dan kompleks.
ADVERTISEMENT
Jadi, ketika Anda merasakan aroma yang membuat Anda tersenyum atau teringat akan sesuatu, ketahuilah bahwa itu adalah otak dan psikologi Anda yang merayakannya dalam tarian kenangan. Di dalam alam aroma, kita tidak hanya menemukan bau, tetapi juga cerita dan emosi yang melibatkan seluruh kompleksitas kehidupan manusia.
Penulis: Alisya Putri Amanda
NIM: 235120301111034
Daftar Pustaka