Konten dari Pengguna

Yuk Bijak Memilih Kontrasepsi! : Penyuluhan KKN Kontrasepsi di Desa Tegalontar

Alivia Azka
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro
9 Agustus 2024 14:36 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Alivia Azka tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dokumentasi kelas ibu hamil dengan materi tanda bahaya kehamilan, olahan MPASI dari ikan lele, dan edukasi pemilihan kontrasepsi oleh bidan desa dan anggota Tim II KKN Undip 2024 yang dilaksanakan di Balai Desa Tegalontar, Kec. Sragi, Kab. Pekalongan pada hari Sabtu, 20 Juli 2024.
zoom-in-whitePerbesar
Dokumentasi kelas ibu hamil dengan materi tanda bahaya kehamilan, olahan MPASI dari ikan lele, dan edukasi pemilihan kontrasepsi oleh bidan desa dan anggota Tim II KKN Undip 2024 yang dilaksanakan di Balai Desa Tegalontar, Kec. Sragi, Kab. Pekalongan pada hari Sabtu, 20 Juli 2024.
ADVERTISEMENT
Penggunaan kontrasepsi merupakan salah satu upaya untuk menunda atau menjaga jarak antara kehamilan. Dewasa ini, kontrasepsi sudah marak digunakan oleh banyak orang. Pilihan dari kontrasepsi itu sendiri cukup variatif, ada IUD (Intrauterine Device) atau AKDR (alat kontrasepsi dalam rahim), pil, suntik, implan atau biasa disebut juga dengan susuk KB, dan tindakan tubektomi atau vasektomi. Meskipun beredarnya informasi dan juga edukasi mengenai kontrasepsi, masyarakat di daerah-daerah yang kurang terjangkau masih menghadapi tantangan besar dalam mendapatkan informasi yang akurat dan akses ke berbagai metode kontrasepsi.
ADVERTISEMENT
Pada desa Tegalontar, edukasi kesehatan biasa diberikan oleh bidan desa yaitu ibu Wiwik serta kader desa. Bu Wiwik mengatakan bahwa di desa Tegalontar, kebanyakan perempuan usia reproduktif lebih memilih suntik sebagai kontrasepsi. Setelah dilakukannya survei lebih lanjut, hal ini disebabkan oleh ketakutan akan bertambahnya berat badan akibat efek samping dari alat kontrasepsi itu sendiri. Maka dari itu, diadakanlah edukasi untuk pemilihan alat kontrasepsi oleh salah satu anggota TIM II KKN Undip 2024 Desa Tegalontar dari Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro yaitu Alivia Azka Fadhilah.
Pemaparan materi oleh anggota Tim II KKN Undip 2024 Desa Tegalontar, Alivia Azka Fadhilah
Edukasi ini dilaksanakan pada kelas ibu hamil yang dilakukan setiap bulannya oleh desa. Pada bulan Juli 2024, materi yang disampaikan oleh Bu Wiwik pada kelas ibu hamil adalah tanda bahaya dari kehamilan. Materi selanjutnya yaitu pengolahan MPASI dari ikan lele oleh anggota Tim II KKN Undip 2024 Desa Tegalontar yaitu Noviana Nurma Rani dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Setelah itu baru dipaparkan materi mengenai kontrasepsi.
ADVERTISEMENT
Pada penyuluhan ini, difokuskan kepada 2 jenis kontrasepsi yaitu IUD dan juga implan. Kedua jenis kontrasepsi tersebut memiliki tingkat keberhasilan yang cukup tinggi tanpa atau dengan sedikit efek samping terhadap berat badan yang menjadi pertimbangan pemilihan metode kontrasepsi dari masyarakat desa Tegalontar. Setelah dilaksanakannya pemaparan materi, dibuka sesi untuk tanya jawab. Pada sesi ini, terlihat antusiasme dan juga ketertarikan para peserta kelas ibu hamil mengenai kedua materi yang disampaikan. Beberapa peserta menanyakan pertanyaan mengenai mitos-mitos mengenai kontrasepsi dan juga apa saja efek samping yang ada.
Selain pemaparan materi, peserta kelas ibu hamil juga diberikan pamflet untuk kedua materi yang disampaikan oleh Noviana dan juga Alivia. Harapan dari pelaksanaan penyuluhan ini adalah masyarakat desa Tegalontar tidak takut untuk memilih IUD dan implan sebagai pilihan metode kontrasepsi.
ADVERTISEMENT
Penulis : Alivia Azka Fadhilah, anggota Tim II KKN Undip 2024 Desa Tegalontar