Konten dari Pengguna

Pentingnya Perawat Dalam Memberikan Edukasi Kepada Pasien Dan Keluarga

Aliya Marsya
Mahasiswa Fakultas keperawatan Universitas Andalas
5 Desember 2024 18:11 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Aliya Marsya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Peningkatan mutu dalam segala bidang khususnya dalam bidang kesehatan salah satunya melalui akreditasi Rumah Sakit menuju kualitas pelayanan Internasional. Dalam sistem akreditasiyang mengacu pada standar Joint commission International (JCI) diperoleh standar yang palingrelevan terkait dengan mutu pelayanan Rumah Sakit International Patient Safety Goals (sasaran international keselamatan pasien) yang meliputi enam sasaran keselamatan pasien rumah sakit.
ADVERTISEMENT
Keselamatan Pasien (Patient Safety) merupakan sesuatu yang jauh lebihpenting dari pada sekedar efisiensi pelayanan. Perilaku perawat dengan kemampuan perawat sangat berperan penting dalam pelaksanaan keselamatan pasien.Perilaku yang tidak aman, lupa, kurangnya perhatian/motivasi, kecerobohan, tidak telitidan kemampuan yang tidak memperdulikan dan menjaga keselamatan pasien berisiko untukterjadinya kesalahan dan akan mengakibatkan cedera pada pasien, berupa Near Miss (Kejadian Nyaris Cedera/KNC) atau Adverse Event (Kejadian Tidak Diharapkan/KTD) selanjutnya pengurangan kesalahan dapat dicapai dengan memodifikasi perilaku. Perawat harus melibatkan kognitif, afektif dan tindakan yang mengutamakan keselamatan pasien.
https://www.shutterstock.com/image-photo/smiling-healthcare-worker-tablet-supporting-senior-2519603355
zoom-in-whitePerbesar
https://www.shutterstock.com/image-photo/smiling-healthcare-worker-tablet-supporting-senior-2519603355
A. Peran keluarga secara aktif dalam menjaga keselamatan pasien dipelyanan kesehatan adalah:
1. Memberikan informasi yang benar, jelas, lengkap dan jujur
2. Mengetahui dan melaksanakan kewajiban serta tanggung jawab pasien maupun keluarga.
ADVERTISEMENT
3. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk hal yang tidak dimengerti.
4. Memahami dan menerima konsekuensi pelayanan.
5. Mematuhi dan menghormati peraturan rumah sakit.
6. Memperlihatkan sikap menghormati dan tenggang rasa dalam proses bersama tim
kesehatan mengelola pasien
7. Memenuhi kewajiban finansial yang disepakati.
B. Penerapan enam sasaran keselamatan pasien dan peran keluarga dalam menjaga keselamatan pasien di pelayanan kesehatan
1. Ketepatan Identifikasi Pasien
Pasien dalam keadaan tidak sadar, gelisah, mengalami gangguan penglihatan, gangguan pendengaran, gangguan proses pikir, mendapat obat bius, atau gangguan lain tidak mampu melakukan identifikasi diri dengan benar selain itu pasien yang pindah ruang rawat atau bertukar tempat tidur saat perawatan di rumah sakit berisiko mengalami ketidaktepatan identifikasi, maka rumah sakit menyusun sistem untuk memastikan identifikasi pasien sebagai individu yang akan menerima pelayanan adalah tepat dan jenis pelayanan atau pengobatan terhadap individu tersebut adalah sesuai.Peran Pasien dan keluarga untuk memastikan ketepatan identifikasi pasien adalah:
ADVERTISEMENT
a. Memberikan data diri yang tepat pada saat mendaftar sesuai dokumen data diri yang dimiliki. Data utama yang diperlukan adalah nama dan tanggal lahir
b. Selama rawat inap pasien dipakaikan gelang. Pasien dan keluarga harus memahami fungsi gelang dan patuh menggunakan gelang tersebut selama rawat inap karena gelang tersebut dipakai oleh tim kesehatan guna memastikan kebenaran identitas dan faktor risiko pasien saat memberikan pelayanan.
c. Pasien atau keluarga kooperatif saat dilakukan verifikasi identitas oleh petugas saat akan melakukan tindakan, memberikan obat, mengambil preparat untuk pemeriksaan laborat dan lain-lain.
2. Komunikasi efektif
Pasien yang menjalani rawat inap dikelola oleh dokter dan berbagai profesi lain sebagai tim dengan menerapkan sistem komunikasi yang efektif untuk memberikan pelayanan Peran pasien dan keluarga mewujudkan komunikasi efektif adalah:
ADVERTISEMENT
a. Menunjuk atau menetapkan anggota keluarga yang diberi kewenangan untuk berkomunikasi dengan tim kesehatan. Penunjukkan ini diperlukan untuk memastikan komunikasi berlangsung efektif dan berkesinambungan, tidak mengalami rantai komunikasi yang panjang dan kompleks yang berisiko menyebabkan perubahan makna isi informasi.
b. Memberikan informasi dan data terkait kondisi pasien kepada tim kesehatan dengan benar
dan jelas.
c. Memberikan informasi pada petugas bila ada kejadian tidak diharapkan.
d. Meminta informasi yang diperlukan kepada tim kesehatan
3. Pemberian obat secara aman
Pemberian obat merupakan bagian yang mengambil porsi dominan dalam tata kelola pasien rawat inap..
Peran serta keluarga dalam menjamin keamanan pemberian obat adalah:
a. Memberikan informasi yang lengkap tentang riwayat obat yang pernah dipergunakan sebelum masuk rumah sakit
ADVERTISEMENT
b. Memberikan informasi tentang riwayat alergi atau reaksi yang dialami saat menggunakan obat tertentu
c. Mendukung pengawasan pemberian obat selama rawat inap dengan cara memastikan identitaspasien benar, menanyakan jenis obat yang diberikan, tujuan pemberian, dosis dan waktu pemberian obat
4. Kepastian Tepat-Lokasi, Tepat-Prosedur, Tepat-Pasien Operasi
Tindakan operasi merupakan salah satu prosedur yang mungkin dilakukan pada pasien untuk mengatasi masalah kesehatannya. Bagian tubuh yang akan dioperasi bisa meliputi bagian yang bersisi (misalnya tangan atau kaki kanan dan kiri, mata kanan dan kiri) atau bagian yang multipel level (misalnya tulang belakang) ataubagian yang multipel struktur (misalnya jari tangan) dengan demikian diterapkan sistem untuk memastikan tindakan tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepat-pasien Salah satu prosedur yang dilakukan sebelum tindakan operasi adalah proses verifikasi. Peran pasien dan keluarga dalam proses verifikasi praoperasi adalah memberikan informasi yang benar dan bekerja sama secara kooperatif Proses yang dilakukan meliputi:
ADVERTISEMENT
a. Verifikasi lokasi, prosedur, dan pasien yang benar Proses ini dilakukan dengan membuat tanda pada lokasi yang dioperasi. Penandaan lokasi operasi ini melibatkan pasien, dibuat oleh dokter yang akan melakukan tindakan dan dilaksanakan saat pasien dalam keadaan sadar .Tanda ini tidak boleh dihapus dan harus terlihat sampai saat akan disayat.
b. Memastikan bahwa semua dokumen, foto (imaging), hasil pemeriksaan yang relevan tersedia, diberi label dengan baik
c. Melakukan verifikasi ketersediaan peralatan khusus yang dibutuhkan.
5. Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan
Rumah sakit merupakan tempat yang memungkinkan berkumpulnya berbagai jenis kuman sedangkan pasien yang sedang dirawat memiliki daya tahan tubuh relatif rendah dengan demikian diperlukan suatu proses bersama untuk mencegah timbulnya infeksi lain yang tidak berhubungan dengan penyakit utama pasien Peran pasien dan keluarga dalam pengurangan risiko terkait pelayanan Kesehatan adalah:
ADVERTISEMENT
a. Menerapkan prosedur cuci tangan yang benar
Keluarga memiliki kemungkinan sering kontak dengan pasien, maka untuk melindungi diri sendiri dan melindungi pasien dari perpindahan kuman disarankan keluarga menerapkan prosedur cuci tangan yang benar pada 5 (lima) momen yaitu saat sebelum kontak dengan pasien, sesudah kontak pasien, sesudah ke toilet, sebelum dan sesudah makan. Perlu diperhatikan juga bahwa lingkungan sekitar pasien berisiko terpapar kuman maka disarankan mencuci tangan sesudah kontak dengan lingkungan pasien (meja, alat tenun, tempat tidur dsb), Guna memperoleh hasil cuci tangan yang optimal Pasien dan keluarga disarankan mencermati dan mengikuti petunjuk 6 (enam)langkah mencuci tangan yang diberikan oleh petugas atau panduan cuci tangan yang ada di rumah
sakit
ADVERTISEMENT
b. Membatasi pengunjung pasien
Selama pasien dirawat di rumah sakit seyogyanya pasien tidak berinteraksi dengan banyak orangkarena berisiko terpapar kuman dari pengunjung dalam keadaan pertahanan diri yang relatif rendah dengan demikian peran keluarga diperlukan untuk membatasi pengunjung yang kontak dengan pasien
c. Menerapkan etika batuk yang benar
Keluarga dan pengunjung yang batuk berisiko menyebarkan kuman melalui partikel halus di udara dengan demikian bila sedang mengalami batuk keluarga perlu menggunakan masker atau menerapkan tehnik perlindungan yang benar saat batuk yaitu menutup mulut dan hidung menggunakan lengan.
6. Pengurangan Risiko Pasien Jatuh
Individu yang sedang sakit memiliki keterbatasan dalam pengamanan diri termasuk menghindarijatuh. Rumah sakit mengambil tindakan untuk mengurangi risiko dengan melakukan pengkajian faktor-faktor yang dapat menyebabkan jatuh seperti, penggunaan obat, gaya jalan dan keseimbangan, alat bantu berjalan yang digunakan oleh pasien, riwayat jatuh saat berjalan atau saat istirahat baring di tempat tidur.
ADVERTISEMENT
Peran pasien dan keluarga dalam mencegah jatuh saat dirawat di rumah sakit adalah:
a. Pastikan penanda pasien beresiko jatuh berupa gelang kuning dipakai pasien
b. Jangan melepas atau memindah kartu kuning yang dipasang petugas dekat tempat tidur
pasien atau di depan kamar pasien karena kartu tersebut merupakan penanda untuk mewaspadai pasien yang beresiko jatuh
c. Keluarga atau pasien perlu memastikan diri untuk memahami informasi yang diberikan oleh petugas agar dapat mendukung tindakan pencegahan jatuh. Informasi yang perlu diketahui adalah: