Konten dari Pengguna

Si Remaja Labil Vs. Pergaulannya

Alizzah Meidina Sari
Mahasiswi Fakultas Psikologi UIN Jakarta
30 September 2024 15:37 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-circle
more-vertical
Tulisan dari Alizzah Meidina Sari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sc: Pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Sc: Pexels.com
ADVERTISEMENT
Masa remaja adalah masa labil dari seorang anak. Remaja rentan sekali terombang-ambing dalam kehidupannya. Remaja ini seringkali dipengaruhi oleh lingkungan sosialnya, terutama oleh pergaulan teman sebaya. Teman-teman sebaya ini dapat menjadi sahabat dekat, tempat berbagi cerita, hingga menjadi role model dalam mereka berperilaku.
ADVERTISEMENT
Namun, di balik indahnya pergaulan tersebut, teman sebaya ini bisa menjadi bumerang tersendiri bagi remaja. Apabila mereka tidak dapat memilah dan memilih pergaulannya dengan baik. Tak jarang remaja memilih jalan yang salah karena terbawa arus oleh teman sebayanya. Hal tersebut dapat terjadi karena remaja cenderung mengikuti tren atau perilaku kelompok temannya agar ia dapat diterima dan diakui. Untuk lebih jelasnya, yuk kita bahas lebih lanjut!

Pengaruh Buruk Pergaulan Bagi Remaja

Pernahkah kamu melihat sekelompok remaja sedang melakukan hal yang tidak baik?
Mungkin perilaku tersebut membuat kamu jadi menggeneralisasikan bahwa semua remaja seperti itu. Misalnya saja, kamu melihat sekelompok remaja sedang merokok dan berkata kasar. Mungkin yang ada pikiranmu saat itu adalah 'jaman sekarang anak-anak udah kelewat batas, ya'.
ADVERTISEMENT
Atau mungkin kamu sering melihat headlines dan membaca berita tentang maraknya perilaku buruk yang dilakukan remaja dengan teman sebayanya. Bahkan perilaku buruk itu terjadi hingga membuat kita menggelengkan kepala. Nah, mari kita ambil beberapa contoh kasus yang terdapat di negeri tercinta kita Indonesia dulu, ya.
Kamu masih ingat tidak dengan kasus yang terjadi beberapa waktu lalu, di mana sekelompok remaja SMK melakukan tindak kekerasan kepada seorang nenek-nenek di jalan. Sekelompok remaja tersebut menendang seorang nenek saat mereka berada di atas motor kemudian pergi begitu saja sambil tertawa. Bahkan, setelah diselidiki lebih lanjut ternyata sekelompok remaja itu ternyata pernah memukul nenek itu juga sebelumnya. Publik sempat ramai dan geram karena perilaku remaja SMK tersebut. Pada akhirnya sekelompok remaja tersebut dijadikan tersangka.
ADVERTISEMENT
Di lain tempat, tepatnya di Georgia sempat terjadi penembakan massal yang memakan 4 korban di Sekolah Menengah Atas Apalachee. Penembakan ini dilakukan oleh remaja berusia 14 tahun dikarenakan kurang stabil secara emosi dan merupakan korban perundungan selama bersekolah. Di tahun ini, Ayah dari pelaku penembakan tersebut ditangkap.
Jika kita lihat dari kedua kasus tersebut, makan kita bisa melihat bahwa pengaruh teman sebaya dapat mendorong perilaku agresif. Dengan menindas orang yang lebih lemah mungkin terlihat 'keren' di mata mereka, tetapi sebenarnya karena kurangnya empati yang mereka punya. Bahkan tekanan dari teman sebaya ini bisa sangat kuat sehingga membuat mereka melakukan hal yang tidak sesuai dengan nilai-nilai yang baik. Di kasus kedua, rasa terasing dan perundungan yang ia rasakan membuat remaja tersebut marah dan kehilangan kendali atas dirinya.
ADVERTISEMENT
Namun, apakah pergaulan ini selalu berdampak buruk?

Dampak Baik Pergaulan Bagi Remaja

Pergaulan remaja, tidak selalu berdampak buruk. Jika remaja memilih pergaulan yang baik, maka dampak yang ia rasakan juga akan baik pula. Beberapa dampak baik dari pergaulan seperti berikut ini:
ADVERTISEMENT
Pada akhirnya, pergaulan memegang kunci dan pengaruh yang besar dalam mempengaruhi remaja berperilaku. Jika remaja berada di pergaulan yang buruk, maka lambat laun ia akan berperilaku buruk seperti teman-temannya. Namun, jika remaja berada di pergaulan yang baik, maka ia akan terus berkembang menjadi pribadi yang baik pula mengikuti teman-temannya.
Apabila kamu seorang remaja, ayo mulai pilah dan pilih pergaulan mana yang baik dan yang buruk untuk kamu. Apabila kamu sudah merasa bahwa pergaulan kamu buruk, segeralah keluar dari pergaulan tersebut sebelum kamu terjerumus ke perilaku yang buruk juga. Lalu, apabila kamu orang dewasa, cobalah untuk lebih aware terhadap pergaulan remaja di sekitarmu. Jangan ragu untuk menegur dan mengajak si remaja untuk keluar dari pergaulannya apabila pergaualn tersebut buruk untuknya.
ADVERTISEMENT