Keindahan Kepulauan Takabonarete, Surga Bagi Para Penduduk dan Para Penyu

Ahmad Effendi
Guru sekaligus petani modern, aktif dalam menyuarakan kelestarian lingkungan. Saya juga seorang konten kreator dibidang pendidikan agama.
Konten dari Pengguna
18 Juli 2020 6:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ahmad Effendi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
View di Pantai Pasir Putih di Kepulauan Takabonarete. (Foto oleh Hambali)
zoom-in-whitePerbesar
View di Pantai Pasir Putih di Kepulauan Takabonarete. (Foto oleh Hambali)
ADVERTISEMENT
Kepulauan Takabonerate, Selayar, Sulawesi Selatan adalah salah satu surga di Indonesia khususnya bagi para penyu yang dilindungi. Kepulauan ini menjadi salah satu tempat konservasi penyu di tanah air. Ada dua jenis penyu yang dikonservasi yaitu Penyu hijau (Chelonia Midas) dan Penyu sisik (Eretmochelys imbricata).
ADVERTISEMENT
Untuk bisa menginjakkan kaki di kepulauan ini bisa ditempuh dalam waktu sekitar 5 jam dari Kepulauan Selayar dengan menggunakan kendaraan laut. Sesampainya di Kepulauan ini, sungguh kedua mata Anda akan dimanjakan dengan keelokan alam, pasir putih, lambaian nyiur kelapa dan alunan ombak yang menghipnotis jiwa.
Pelepasan tukik di Kepulauan Takabonarete oleh anak-anak dan warga setempat bersama Polhut KLHK. (Foto oleh Hambali)
Sore itu, sejumlah lebih dari 50 anak tampak bersemangat ikut serta dalam pelepasliaran tukik. Ada kurang lebih 65 tukik berhasil dilepaskan ke laut. Kegiatan ini diinisiasi oleh Polhut (polisi kehutanan), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) daerah setempat di bawah kepemimpinan Raduan, S.H selaku menjabat Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah 1 Tarupa Balai Taman Nasional Takabonarete.
Kegiatan pelepasliaran tukik-tukik pada 16/6 ini juga dihadiri oleh tokoh pemuda, BPD (badan permusyawaratan desa) juga perwakilan penyuluh bantu perikanan Selayar.
ADVERTISEMENT
Ahmad Hambali, salah satu Polisi Kehutanan yang bertugas di sana tepatnya di Pulau Tarupa Besar bercerita kepada kami (red.) pada awal-awal pengabdian di kepulauan itu mereka menemukan banyak kasus perburuan liar terhadap penyu oleh warga setempat. Kebanyakan yang diburu adalah telur, tujuannya adalah untuk dikonsumsi.
Alhamdulillah, berkat ketekunan para petugas dalam melakukan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat mengenai konservasi penyu, usaha kami berbuah manis." Ucap Hambali.
"Saat ini bisa kami katakan bahwa perburuan terhadap penyu sudah nol perburuan. Kesuksesan kami karena juga didukung oleh peran serta masayarakat. Kami berpedoman bahwa masyarakat kini bukan lagi menjadi obyek tetapi sudah menjadi subyek dalam keikutsertaan melindungi dan konservasi penyu di kepulauan ini." Tuturnya.
ADVERTISEMENT
Meski demikian beberapa angka kematian penyu masih tercatat, penyebabnya karena penyu-penyu ini tersangkut dalam jaring para nelayan. Kasus kematian penyu karena tersangkut jaring pun bisa kami bilang sangat minim." Imbuh Hambali.
Perlindungan tentang satwa sudah tertuang dalam undang-undang nomer 5 tahun 1990. Ini menjadi pedoman bagi semua lapisan masyarakat untuk ikut serta melindungi satwa khususnya penyu. Maka sebagai warga negara Kesatuan Republik Indonesia seyogyanya kita sadar diri untuk mencintai dan melindungi satwa yang dilindungi.
Di kepulauan ini masyarakat sudah sadar mengenai undang-undang perlindungan satwa tersebut sehingga tempat ini menjadi surganya para penyu untuk bertelur dan berkembang biak karena tak ada lagi yang memburu penyu maupun telur-telurnya.
Kegiatan layanan baca di perpustakaan Balai Taman Nasional Takabonarete. (Kolase oleh Hambali)
Sesuai kekhasan wilayah kerja, selain melakukan konservasi penyu para petugas polisi kehutanan di Tarupa juga memberikan layanan pendidikan seperti kegiatan membaca di perpustakaan Balai Taman Nasional Takabonarete, pembinaan generasi muda bidang olahraga dan pendidikan karakter dalam rangka menanamkan kecintaan dan kepedulian terhadap alam.
ADVERTISEMENT
"Mencintai alam adalah mencintai masa depan kita dan menjaga alam berarti menjaga masa depan kita." Tutur pria yang lahir di Kota Bojonegoro, Jawa Timur sebagai nasihat bagi para generasi muda Indonesia.