Menafakurkan Amanat Konstitusi tentang Pendidikan di Momen Kemerdekaan

Allamuddin AF
penikmat gudeg krecek sambel goreng
Konten dari Pengguna
17 Agustus 2023 15:23 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Allamuddin AF tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
suasana belajar di luar sekolah (sumber: freepik.com)
zoom-in-whitePerbesar
suasana belajar di luar sekolah (sumber: freepik.com)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945) sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari konstitusi bangsa ini memiliki kandungan makna dan nilai filosofis yang kaya dan sangat dalam.
ADVERTISEMENT
Nilai-nilai yang ada di dalamnya menjadi landasan penting bagi bangsa Indonesia pada masa kemerdekaan dan masih relevan untuk kita refleksikan hingga hari ini di usia kemerdekaan yang sudah mencapai 78 tahun.
Visi dan cita yang dikristalkan para pendiri bangsa untuk dituangkan di dalamnya menjadi ungkapan sejati pandangan filosofis para founding fathers bangsa ini tentang bagaimana memaknai kehidupan, kemerdekaan, dan cita-cita bangsa. Dalam konteks tersebutlah kita patut untuk merenungkan kembali nilai dan prinsip hidup secara filosofis yang terkandung di dalam konstitusi.
Makna utama yang perlu kita garis bawahi pembukaan UUD 1945 adalah prinsip-prinsip filosofis humanisme. Humanisme yang menekankan pentingnya harkat dan martabat setiap individu manusia serta hak asasi yang melekat padanya.
ADVERTISEMENT
Kemudian harkat martabat manusia ini dikaitkan dengan nilai-nilai keadilan sosial yang menjadi pilar falsafah moral dalam berkehidupan bersosial. Keadilan sosial dapat dimaknai mencakup pemerataan sumber daya dan kesempatan baik kesempatan hidup, kesempatan mendapat pendidikan, hingga kesempatan mendapatkan kehidupan yang layak kepada semua anggota masyarakat tanpa diskriminasi.

Pendidikan yang Memerdekakan

Ilustrasi pendidikan di Indonesia. Foto: Kemendikbudristek
Pada momen bulan Agustus dalam rangka merayakan kemerdekaan, kita harus mentafakurkan bagaimana ikhtiar para pahlawan, pendahulu, dan pendiri bangsa kita dalam menggeluti perjuangan panjang untuk mewujudkan kemerdekaan termasuk hak pendidikan yang setara dan inklusif bagi seluruh rakyat.
Pendidikan dan kemerdekaan adalah dua hal yang berjalan beriringan karena mewujudkan pendidikan inklusif juga merupakan bagian dari implementasi prinsip kesejahteraan masyarakat bagi seluruh rakyat Indonesia.
ADVERTISEMENT
Konstitusi yang mengakui dan melindungi hak atas pendidikan untuk semua, tanpa diskriminasi, merupakan bukti komitmen para pejuang kemerdekaan untuk berbangsa yang berdasarkan kesetaraan dan keadilan.
Sehingga ketika kita membaca dan memaknai konstitusi haruslah juga mengingatkan kita akan pentingnya melestarikan dan membangun warisan perjuangan ini dengan cara menjaga nilai inklusivitas dalam pendidikan.

Membekali Generasi dengan Pemaknaan Menghargai Keberagaman

Relawan mahasiswa mengajar di SD (sumber: Dok.pribadi penulis)
Penting juga untuk melihat bagaimana pendidikan inklusif membantu memperkuat ikatan sosial dalam masyarakat yang beragam. Bagaimana implementasi ‘bhinneka tunggal ika’ yang harus dijaga dengan menjamin hadirnya inklusivitas pendidikan yang mencakup berbagai latar belakang dan memberikan kesempatan yang sama untuk mengakses pendidikan yang berkualitas.
ADVERTISEMENT
Jika kita melihat kembali visi pemerintah hari ini, pendidikan dipandang sebagai jembatan emas untuk menyiapkan Indonesia Emas 2045 yang digadang-gadang akan membuat negara ini masuk ke dalam 5 negara dengan perekonomian terbesar dan memaksimalkan manfaat bonus demografi yang akan dihadapi pada akhir 2030 nanti dengan jumlah 68% penduduk negara Indonesia berusia produktif.
Sehingga pendidikan hari ini selain merata dan berkualitas juga harus mengakomodir keberagaman untuk membekali budaya santun dan nilai budi pekerti luhur antar individu manusia.
Melalui pemahaman yang lebih mendalam tentang keragaman, maka generasi bangsa ini dapat menghargai warisan budaya dan menghargai nilai-nilai yang mungkin berbeda dengan nilai sendiri.
khususnya dalam bersosial budaya di era modern di mana setiap individu mau tidak mau akan berinteraksi dengan berbagai jenis masyarakat yang sangat beragam tanpa sekat negara dalam kerangka global village.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, inklusivitas dalam pendidikan merupakan tanggung jawab kita bersama untuk memastikan bahwa setiap anak memiliki akses terhadap pendidikan yang berkualitas secara adil.
Upaya peningkatan dan pemerataan kualitas pendidikan melalui berbagai kebijakan yang transformatif harus terus dijaga dan dicerminkan dalam setiap inovasi kebijakan yang harus berorientasi pada penyiapan SDM untuk menyiapkan Indonesia yang berdaya saing secara global saat ini dan masa yang akan datang.

Arti Penting Transformasi Pendidikan di Momen Kemerdekaan

keberagama baju adat Indonesia (sumber: dok.pribadi penulis)
Sebagaimana pesan presiden dalam pidato kenegaraannya dalam rangka HUT RI ke 78, bangsa ini harus bersatu untuk menjaga mentalitas masyarakat sehingga kita bisa tetap melangkah maju, menjalankan transformasi bangsa menuju Indonesia Maju.
Hadirnya rangkaian kebijakan Merdeka Belajar dan seluruh upaya dalam menciptakan pendidikan yang berkualitas harus diapresiasi dan didukung.
ADVERTISEMENT
Momen kemerdekaan adalah waktu yang tepat untuk merenungkan apa yang sudah kita berikan bagi bangsa ini dalam rangka berkontribusi dalam meneruskan amanat para pendahulu dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
Dengan mengaitkan amanat konstitusi untuk mengimplementasikan nilai pendidikan inklusif dengan momen kemerdekaan, kita juga dapat bercermin pada tantangan dan peluang yang dihadapi dalam mengimplementasikan pendidikan inklusi.

Peran Kita Bermakna bagi Kemajuan Bangsa

Ilustrasi Pembelajaran melalui Diskusi (sumber foto: Pemkot Banda Aceh)
Payung konstitusi telah jelas bahwa negara harus menjamin hak atas pendidikan bagi semua individu. Kita sebagai bangsa pemenang yang secara sejarah dengan kaki sendiri memproklamirkan dan memperjuangkan kemerdekaannya tanpa bantuan dari pihak luar harus terus memaknai jerih payah para pendiri bangsa dengan terus merefleksikan nilai-nilai konstitusi.
Refleksi yang kita lakukan di momen kemerdekaan ini ialah dengan menyadari bahwa kita setiap anak bangsa juga harus mengambil peran untuk aktif, berpartisipasi, berkontribusi dalam mengajak untuk melaksanakan amanat konstitusi mewujudkan pendidikan yang konkret menjadi solusi dalam memajukan kesejahteraan masyarakat.
ADVERTISEMENT
Hari ini saatnya bagi kita para penerus bangsa untuk berdialektika bagaimana negara dan masyarakat dapat bersatu, berupaya untuk menciptakan ekosistem pembelajaran serta akses belajar berkualitas yang inklusif dan ramah bagi semua serta bersama-sama memperkuat komitmen untuk menciptakan masyarakat yang sejahtera melalui pendidikan inklusif dan berpihak pada anak.