8 Tips Aman saat Liburan ke Luar Negeri

Allessandro Bernama
Penulis amatir. PNS. Diplomat.
Konten dari Pengguna
21 Maret 2020 0:03 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Allessandro Bernama tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Hari ini, 20 Maret 2020, untuk mengantisipasi penyebaran wabah COVID-19, pemerintah Indonesia resmi menerapkan larangan sementara perlintasan orang dari dan ke Indonesia. Membaca berbagai berita terkait hal ini, saya kembali diingatkan, musibah dapat terjadi kapan saja, termasuk saat kita berada di luar negeri untuk berwisata.
ADVERTISEMENT
Kalau sudah begitu, ruang gerak dan pilihan tentu menjadi lebih terbatas karena kendala aturan setempat. Belum lagi ongkos darurat yang harus dikeluarkan yang besarnya bisa jadi melebihi total biaya perjalanan.
Alih-alih dapat oleh-oleh kenangan indah, justru “sakitnya tuh disini”…
Hal ini saya rasakan sendiri saat berlibur ke Malta pada tahun 2018. Saat itu, saya mengalami musibah: kaki saya terkilir.
Singkat cerita, durasi perjalanan saya yang hanya 3 hari 2 malam di Malta, menjadi semakin pendek. Satu hari penuh saya harus habiskan mengantri di rumah sakit.
Kaki kanan penulis dalam balutan perban dan bengkak akibat terkilir. Foto: koleksi pribadi
Di hari terakhir, demi Instagram, saya pun tetap memaksakan diri menggunakan bis lokal untuk berkeliling. Meninggalkan kebiasaan saya berjalan kaki hingga ke pelosok, meski jaraknya puluhan kilometer sekalipun.
ADVERTISEMENT
Beruntung, waktu itu saya tidak tercebur ke laut.
Saya pun bisa kembali ke Indonesia dalam kondisi sehat walafiat. Artikel ini saya tulis dari pengalaman tidak terlupakan di Malta tersebut.
Kiranya dapat menjadi sebuah pengingat, di tengah hiruk-pikuk mobilitas warga negara Indonesia di dalam dan di luar negeri akibat wabah COVID-19.
Apa saja yang harus diperhatikan agar senantiasa mawas diri dalam berwisata?
1. Beli asuransi
Harus diakui, hitung-hitungan biaya memang pertimbangan utama memutuskan wisata ke luar negeri. Berhasil mendapatkan tiket pesawat murah untuk berwisata ke tujuan favorit tentu membuat tambah semangat.
Namun jangan lupa, pastikan anda juga dilindungi asuransi internasional selama perjalanan. Jangan pernah memaksakan diri berangkat tanpa asuransi, apalagi dengan alasan mahal. Please deh.
ADVERTISEMENT
Apabila anda mendadak sakit atau timbul wabah penyakit seperti COVID-19 atau situasi keamanan yang kurang mendukung seperti serangan teroris saat anda berada di negara tujuan, tentunya asuransi akan sangat membantu dan sebanding dengan biaya yang dikeluarkan.
Tidak ada ruginya kok, karena keselamatan dan kenyamanan adalah tanggung jawab anda pribadi ya, bukan orang lain.
Pemandangan indah dari atas benteng menghadap kota Valetta, ibukota Malta. Foto: koleksi pribadi
2. Miliki kontak di negara tujuan
Saat mengisi form aplikasi visa, ada kalanya kita ditanyakan informasi identitas dan kontak kerabat di negara tujuan. Isilah data dengan jujur, khidmat dan hindari “berhalusinasi”.
Pastikan orang yang bersangkutan memang anda kenal baik, ada di negara tujuan selama kita berpergian, dan dapat dikontak. Ini syarat yang tidak main-main.
ADVERTISEMENT
Dalam skenario terburuk, pemerintah Indonesia maupun pemerintah setempat memerlukan data, ini untuk memastikan keberadaan dan keselamatan anda.
Taman kota yang indah di sudut kota Valetta. Foto: koleksi pribadi
3. Lapor diri
Sedapat mungkin selalu sempatkan lapor diri secara fisik ke Kedutaan Besar RI, Konsulat Jenderal RI atau Konsulat RI di setiap negara tujuan, segera setelah tiba. Meskipun saat ini sudah tersedia fitur safe travel Kementerian Luar Negeri RI sekalipun.
Jangan pernah beralasan segan atau malas, karena sejatinya perwakilan RI di luar negeri adalah perpanjangan tangan pemerintah. Luangkan waktu anda sejenak, bisa jadi hari itu kantin Perwakilan sedang menyajikan menu makanan Indonesia favorit anda. Atau barangkali, sedang ada bazaar besar-besaran dan anda ditakdirkan sebagai pemenang grand prize hari itu.
Pemandangan dari Valetta Waterfront di pinggir pantai yang tenang dan sejuk. Foto: koleksi pribadi
4. Sedia uang kas
ADVERTISEMENT
Di jaman cashless sekarang ini, di berbagai negara uang kas tetap menjadi pilihan ketimbang uang elektronik. Jangan sampai setelah anda mengantri panjang di kasir supermarket atau rumah sakit, anda terpaksa membatalkan transaksi dan harus mondar-mandir mencari ATM.
Apalagi dalam kondisi sakit tanpa pendamping, tentunya sangat menyengsarakan. Tidak kalah penting, selalu sediakan koin dalam berbagai pecahan.
Ini penting termasuk jika anda berpergian dengan transportasi umum. Kadang mesin tiket hanya menerima pembayaran dengan koin. Sopir bis umum pun biasanya tidak menyediakan uang kembalian dan meminta anda membayar dengan uang pas.
Pemandangan dari atas bukit di kota Mdina di jantung pulau Malta. Foto: koleksi pribadi
5. Kartu kredit
Di beberapa negara Eropa, misalnya, tidak ada lagi konter petugas tiket transportasi umum. Gantinya, mesin elektronik yang dioperasikan mandiri. Seringkali alat ini hanya menerima uang koin atau pembayaran dengan kartu bank (debit dan kredit).
ADVERTISEMENT
Apabila anda tidak memiliki akun bank setempat, kartu kredit tentu menjadi opsi yang paling aman. Jangan sampai tertinggal kereta atau bis karena masalah sepele satu ini.
Kartu kredit juga bermanfaat apabila sewaktu-waktu anda harus mengunjungi dokter, karena biaya perawatan di luar negeri apalagi Eropa bisa jadi jauh lebih mahal dari di Indonesia.
Beberapa rumah sakit juga belum tentu terhubung dengan jaringan asuransi anda. Dalam situasi ini, anda harus membayar langsung di muka sebelum meminta reimbursement dari perusahaan asuransi.
Kantor Perdana Menteri Malta di pusat kota Valetta. Foto: koleksi pribadi
6. Belajar bahasa setempat
Sependek apa pun durasi perjalanan anda, hendaknya selalu bekali diri dengan pengetahuan tentang bahasa setempat. Anda tidak pernah tahu kapan jurus ini diperlukan.
Di beberapa negara maju pun, tidak semua masyarakatnya dapat berkomunikasi dalam bahasa Inggris. Sekurang-kurangnya, pelajari kalimat dasar untuk meminta tolong (dengan sopan, tentunya), menanyakan arah, hingga menjelaskan siapa diri anda.
ADVERTISEMENT
Bonusnya, anda bisa membuka percakapan secara lebih intim dengan warga setempat. Jika beruntung, mendapat kenalan baru yang barangkali adalah belahan jiwa anda selama ini.
Salah satu jalan menuju hotel tempat penulis menginap di Malta. Foto: koleksi pribadi
7. Jangan apatis
Jangan pernah "heri" (heboh sendiri) kala berwisata di luar negeri. Selalu waspada, jangan apatis, kenali orang-orang di sekitar anda, pahami kondisi di lapangan, dan ikuti perkembangan berita di negara tujuan.
Apabila memungkinkan, cobalah riset sebelum berangkat, untuk lebih mudah bergaul dan memahami budaya setempat.
Ngafe seru di sore hari di kota Valetta menjadi opsi menyenangkan menutup hari. Foto: koleksi pribadi
8. Jangan memaksakan diri
Terakhir, jadilah warga negara Indonesia yang baik. Patuhi himbauan Pemerintah Indonesia, tanpa terkecuali. Bilamana situasi di negara tujuan tidak kondusif, misalnya akibat wabah COVID-19, lebih baik batalkan rencana perjalanan anda.
ADVERTISEMENT
Jangan memaksakan diri untuk tetap berangkat. Ingat, keselamatan anda adalah prioritas. Dan tentunya, tanggung jawab pribadi anda. Ketimbang menyusahkan orang lain, terutama di luar negeri saat berpergian, lebih baik ambil langkah-langkah preventif.
Tentunya ogah banget dong, foto-foto keren di Instagram anda berujung menjadi bahan pergunjingan karena setibanya di Indonesia, anda terpaksa dikarantina dan ternyata positif mengidap COVID-19. Alamak, celaka deh!