Konten dari Pengguna

KEI Program Pemberdayaan Penyandang Disabilitas untuk Kewirausahaan dan Karir

Allif Kesumo
Allif merupakan sebuah Freshgraduate dari Universitas Katolik Parahyangan yang memiliki passion di bidang teknologi, sosial, dan bisnis.
23 Agustus 2024 18:13 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Allif Kesumo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto Bersama dengan Pembicara dan Peserta di KEI Program - Balai Besar Pelatihan Kesehatan Kementerian Kesehatan, Cilandak, Jakarta Selatan, DKI Jakarta, Sabtu (27/07).
zoom-in-whitePerbesar
Foto Bersama dengan Pembicara dan Peserta di KEI Program - Balai Besar Pelatihan Kesehatan Kementerian Kesehatan, Cilandak, Jakarta Selatan, DKI Jakarta, Sabtu (27/07).
ADVERTISEMENT
Jakarta, 27 Juli 2024 – Yayasan Cheshire Indonesia mendapatkan dukungan dana dari Kedutaan Lithuania di Singapura untuk memberikan dampak kepada komunitas penyandang disabilitas di Jakarta. Program ini berjudul Kewirausahaan untuk Ekonomi Inklusif (KEI), bertujuan untuk memfasilitasi pembentukan ekosistem pengusaha disabilitas di Indonesia. Acara ini dijalankan dengan semangat kolaborasi yang menyambungkan komunitas penyandang disabilitas, yayasan, perusahaan, pemerintah, sukarelawan, praktisi bisnis dan institusi internasional untuk melaksanakan pelatihan dan workshop untuk mencetak calon disabilitas pengusaha di Jakarta.
Pelatihan Keterampilan Digital Marketing KEI Program - Yayasan Wisma Cheshire, Cilandak, Jakarta Selatan, DKI Jakarta, Rabu (31/07).
zoom-in-whitePerbesar
Pelatihan Keterampilan Digital Marketing KEI Program - Yayasan Wisma Cheshire, Cilandak, Jakarta Selatan, DKI Jakarta, Rabu (31/07).
Meskipun Indonesia telah menunjukkan dukungan terhadap penyandang disabilitas melalui pengesahan Undang-Undang No. 8 Tahun 2016, masih banyak pekerjaan rumah yang perlu dikerjakan secara bersama-sama oleh masyarakat, dunia usaha dan pemerintah untuk meningkatkan kesetaraan dan memastikan kesejahteraan bagi penyandang disabilitas. Berdasarkan penelitian dan data dari pemerintah, artikel sumber terbuka, dan Universitas Indonesia. Komunitas disabilitas masih mengalami diskriminasi dalam hal akses pekerjaan meskipun sudah ada peraturan yang mewajibkan sektor publik dan swasta untuk mempekerjakan penyandang disabilitas. Dari data yang ada, hanya sekitar 5-6% penyandang disabilitas yang bekerja dari total penduduk Indonesia dan angka ini menurun dari tahun 2022 sampai dengan tahun 2023. Hal ini menunjukkan bahwa dengan mengesahkan undang-undang saja belum cukup untuk mengatasi masalah ini.
Penyerahan Plakat kepada BBPK Kementerian Kesehatan oleh Allif Kesumo Rahardjo - Balai Besar Pelatihan Kesehatan Kementerian Kesehatan, Cilandak, Jakarta Selatan, DKI Jakarta, Minggu (28/07).
Hal ini yang mendorong tim dari Yayasan Cheshire Indonesia yang beranggotakan Barbara Janthy, Fendo Parama Sardi, Allif Kesumo Rahardjo, dan Iman Ramadhani untuk menginisiasi program pembekalan ilmu kewirausahaan kepada komunitas penyandang disabilitas untuk menciptakan ekonomi inklusif. Semangat dari program ini selaras dengan nilai dan prinsip Sustainable Development Goals nomor 10 dan Indonesia Emas 2045 Agenda 1 dan 2.
ADVERTISEMENT
Startup Pitch di KEI Program - Balai Besar Pelatihan Kesehatan Kementerian Kesehatan, Cilandak, Jakarta Selatan, DKI Jakarta, Minggu (28/07)
Kegiatan ini melibatkan pembicara ahli di bidang kewirausahaan, praktisi, dan konsultan keuangan yang sudah berpengalaman dalam program peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan pemberdayaan disabilitas. Setelah mengikuti 2 hari seminar pembekalan ilmu kewirausahaan yang berlangsung pada 27-28 Juli 2024 di Auditorium Balai Besar Pelatihan Kesehatan Cilandak Jakarta, para peserta program (sebanyak 45 orang) dikelompokkan ke dalam grup-grup peminatan untuk mengikuti workshop keterampilan, magang, dan kolaborasi bisnis. Kelompok-kelompok workshop yang diselenggarakan di antaranya adalah digital marketing, fotografi, eco enzyme, handicraft, content creator, barista, kuliner, dan barber. Seminar juga dihadiri oleh Dr. Dante Rigmalia, Ketua Komisi Nasional Disabilitas (KND) Republik Indonesia, yang memberikan sambutan mengenai pentingnya peran KND sebagai lembaga nasional di bawah koordinasi langsung Presiden dalam memastikan pemenuhan hak-hak disabilitas serta menjembatani antara penyandang disabilitas dengan organisasi atau yayasan yang menjalankan program pelatihan keterampilan dan pengembangan SDM disabilitas.
ADVERTISEMENT