Konten dari Pengguna

Semua Bisa Punya Rumah, Tapi Jangan Modal Nekat

Rumah.com
Didirikan tahun 2007, Rumah.com menjadi situs properti terdepan yang memiliki lebih dari 400.000 listing properti, Juaranya Temukan Rumah Idaman
5 Desember 2017 10:16 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rumah.com tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Semua Bisa Punya Rumah, Tapi Jangan Modal Nekat
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
RumahCom – Siapa sih yang tak mau punya rumah sendiri? Meski hanya berukuran mungil, tinggal di rumah sendiri jauh lebih tenang dan tentu saja menyenangkan daripada tingggal di rumah kontrakan. Apalagi numpang di rumah mertua. Tapi sayangnya, gaya hidup kerap jadi batu sandungan seseorang untuk membeli rumah pertamanya.
ADVERTISEMENT
Belum lagi harga jual rumah yang terus naik, rata-rata 5% – 10% setiap tahunnya. Tapi ingat, tempat tinggal adalah kebutuhan dasar. Apalagi sekarang juga ada banyak pilihannya, mulai dari rumah tapak, hunian vertikal, hingga rumah subsidi. Pemerintah kini juga banyak memberikan kemudahan untuk kepemilikan hunian pertama.
Jadi niatkan diri Anda untuk segera punya rumah, tentu saja dengan cara yang cerdas seperti pada panduan dan referensi kami, mulai dari strategi membeli rumah hingga panduan seputar KPR. Ingat, beli rumah jangan cuma modal nekat. Dan berikut adalah lima macam kenekatan yang paling sering dilakukan oleh pembeli rumah pertama.
1. Nekat demi punya rumah yang keren
ADVERTISEMENT
Sebelum survei ke rumah yang jadi incaran Anda, ketahui secara pasti bujet yang Anda miliki. Cara mudahnya Anda bisa manfaatkan kalkulator keterjangkauan yang bisa dimanfaatkan untuk simulasi kemampuan cicilan kredit Anda.
Setelah menemukan angka kasar untuk jumlah cicilan rumah yang akan diajukan, sesuaikan dengan kondisi keuangan Anda saat ini. Meski batas cicilan dari bank tidak lebih dari 30% dari pendapatan bulanan dan Anda terhitung memiliki kesanggupan, jangan buru-buru nafsu. Hitung dengan teliti lagi pengeluaran rutin Anda setiap bulannya.
Jangan nekat hingga kebutuhan atau kewajiban rutin jadi terbengkalai. Agar tidak mengalami kesulitan di tengah proses cicilan, pilih rumah incaran dengan jumlah cicilan di bawah jumlah estimasi yang disanggupi.
ADVERTISEMENT
2. Nekat ‘mark up’ kemampuan
Ketika hendak memperhitungkan berapa besar cicilan yang sanggup Anda bayar, jumlah tersebut haruslah sesuai dengan pendapatan saat ini. Selain itu, jumlah pendapatan gabungan Anda dan pasangan dihitung berdasarkan sumber pendapatan tetap.
Jangan nekat menambah hitung-hitungan sumber pendapatan dari bonus atau memperkirakan kenaikan gaji di bulan depan saat mengajukan KPR. Apalagi nekat ‘mark up’ pendapatan. Risikonya Anda sendiri yang akan susah nanti.
3. Nekat beli tanpa memperhitungkan biaya ekstra
Mungkin jika sebelumnya Anda menyewa rumah, biaya yang harus dikeluarkan hanya seputar uang kontrak setiap bulannya. Namun jika Anda hendak membeli rumah, uang muka dan jumlah cicilan perbulan hanyalah sebagian kecil yang harus dibayar.
Di sisi lain Anda harus memperhitungkan biaya asuransi dan pajak properti yang bervariasi sesuai dengan lokasi tempat tinggal. Jangan heran jika pengeluaran Anda akan membengkak setelah selesai akad jual beli.
ADVERTISEMENT
4. Nekat tanpa bantuan ahli
Jangan nekat hingga terburu-buru memutuskan pembelian properti tanpa didampingi ahli. Untuk mengecek kualitas bangunan, manfaatkan jasa tukang bangunan yang berpengalaman.
Untuk mengetahui prospek ataupun plus minus kawasan sekitar rumah incaran hingga keamanan transaksi jual-belinya Anda bisa manfaatkan jasa agen properti profesional dengan spesialisasi kawasan tersebut. Atau bisa juga dengan mengajukan pertanyaan pada tanya agen.