Distribusi Zakat Membantu Permasalahan Pengangguran hingga Pertumbuhan Ekonomi

Alma Rizkiriani
Second-year of Islamic Economics at Faculty of Economics and Management, IPB University.
Konten dari Pengguna
24 Maret 2022 20:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Alma Rizkiriani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
pixabay.com
ADVERTISEMENT
Zakat yang berasal dari kata “zaka” yang berarti suci, baik, berkah, tumbuh juga berkembang. Oleh karena itu, dalam pelaksanaan zakat sendiri memiliki harapan untuk dapat memperoleh berkah, membersihkan jiwa, dan memupuknya dengan berbagai kebaikan. Zakat merupakan rukun islam 3 yang wajib untuk ditunaikan oleh seluruh umat muslim. Lalu bagaimana zakat bisa diartikan sebagai pembantu permasalahan pengangguran hingga pertumbuhan ekonomi?
ADVERTISEMENT
Pada tahun 2021 berdasarkan laporan badan Pusat Statistik (BPS) jumlah pengangguran di Indonesia terhitung sebesar 9,10 juta penduduk dengan tingkat pengangguran terbuka sebesar 6,49%. Selain itu, jumlah penduduk miskin pada September 2021 terhitung sebesar 26,50 juta orang. Angka-angka tersebut sebenarnya menunjukkan penurunan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Namun, tetap saja angka-angka tersebut masih tergolong sangatlah tinggi untuk Indonesia yang memiliki jumlah populasi sebesar 273,87 juta penduduk.
Tingkat pengangguran juga kemiskinan yang tinggi menyebabkan meningkatnya jumlah kriminalitas. Kriminalitas terjadi karena adanya keinginan untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dengan menghalalkan segala cara. Oleh karena itu, pendistribusian harta perlu dioptimalkan dalam ekosistem masyarakat. Pendistribusian harta dimaksudkan agar harta tidak terakumulasi di satu kelompok saja. Dalam prakteknya selain sebagai bentuk ibadah, zakat juga mempunyai tujuan sebagai sarana dalam pendistribusian harta kekayaan dan pemerataan pendapatan.
ADVERTISEMENT
Dalam menunaikan ibadah zakat, muzzaki atau orang yang mengeluarkan zakat akan mengeluarkan sebagian hartanya kepada amil zakat lalu didistribusikan kepada orang yang berhak menerima zakat atau yang disebut mustahik. Amil zakat merupakan orang-orang yang bertugas dalam menghimpun serta mendistribusikan dana zakat. Dalam lingkup nasional sendiri, BAZNAS atau Badan Amil Zakat Nasional merupakan lembaga yang melakukan pengelolaan zakat secara nasional.
Peningkatan peran zakat secara optimal dalam perekonomian suatu negara sangat diperlukan, terutama untuk mengatasi masalah pengangguran. Maka dari itu perlu adanya pengembangan potensi zakat agar akar permasalahan pengangguran dapat diatasi.
Lalu bagaimana zakat dapat mengatasi masalah pengangguran di suatu negara?
Peranan zakat dalam mengubah kehidupan seseorang menjadi lebih baik secara ekonomi melalui pendistribusian zakat konsumtif, yang mencakup pemberian barang konsumsi maupun uang. Peningkatan konsumsi masyarakat dapat meningkatkan produktivitas perusahaan sehingga membuat perusahaan menyerap tenaga kerja lebih besar. Hal ini menimbulkan perubahan yang awalnya termasuk ke dalam golongan mustahik tersebut menjadi golongan yang lebih baik serta dapat meningkatkan angka partisipasi tenaga kerja.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya itu, distribusi zakat dapat dilakukan dengan pemberian modal usaha dalam membangun usaha kecil dan pemberian bantuan barang produksi guna mendukung kelancaran usaha yang dimiliki oleh seorang mustahik. Sehingga hal tersebut dapat memberi pengaruh dalam pertumbuhan ekonomi. Selain itu, pengaruh zakat akan lebih signifikan apabila dikelola secara amanah dan didistribusikan secara adil.
Selain pendistribusian zakat konsumtif, pengembangan badan amil zakat juga perlu untuk meningkatkan potensi zakat serta meningkatkan kesadaran masyarakat bahwa zakat adalah kewajiban. Kehadiran badan amil zakat diharapkan bisa lebih mudah mengajak masyarakat dalam menunaikan zakat sebagai kewajiban. Di tengah pandemi Covid-19 saat ini, diperlukan sejumlah kebijakan yang inovatif agar bisa mengatasi pengangguran akibat pandemi. Salah satunya dengan mengintensifkan kegiatan pelatihan kerja bagi para pencari kerja melalui pelatihan berbasis kompetensi.
ADVERTISEMENT
Contohnya adalah BAZNAS BAZIS Provinsi DKI Jakarta yang berkolaborasi dengan Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi dengan mengadakan pembekalan dan pelatihan berupa Pelatihan Tata Graha (Cleaning Service) dan Teknik Pendinginan (Air Conditioner). Kolaborasi ini bertujuan dalam rangka upaya menanggulangi pengangguran di DKI Jakarta. Salah satu langkah upayanya dengan mengintensifkan kegiatan pelatihan kerja bagi para pencari kerja melalui pelatihan berbasis kompetensi di PPKD.
Adapun menurut humas BAZNAS Jawa Tengah, beragam program pemberdayaan masyarakat dilaksanakan antara lain, menyelenggarakan berbagai pelatihan keterampilan, seperti budidaya lele, jangkrik, cacing sutera, pelatihan mencukur, pertukangan, pelatihan UMKM untuk ibu-ibu rumah tangga, dan sebagainya.