Konten dari Pengguna

Wow, Markas PBB Pernah Disasar Roket, Kok Bisa?

Aloysius Selwas Taborat
Sic Parvis Magna. Sesdilu 74.
14 Mei 2023 20:34 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Aloysius Selwas Taborat tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Menlu Retno Marsudi menyampaikan pidato dalam Sidang Majelis Umum ke-77 PBB di New York, Amerika Serikat, Senin (26/9). Foto: Kemlu RI
zoom-in-whitePerbesar
Menlu Retno Marsudi menyampaikan pidato dalam Sidang Majelis Umum ke-77 PBB di New York, Amerika Serikat, Senin (26/9). Foto: Kemlu RI
ADVERTISEMENT
Iya, kamu gak salah baca. Markas Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB/United Nations Headquarter) di New York, Amerika Serikat, pernah disasar roket. Peristiwanya terjadi pada 11 Desember 1964, ketika Revolusioner Legendaris Kuba Ernesto “Che” Guevara sedang berpidato di Ruang Majelis Umum Markas PBB.
Ernesto "Che" Guevara berpidato di Podium Majelis Umum PBB. Foto: Dokumentasi PBB
zoom-in-whitePerbesar
Ernesto "Che" Guevara berpidato di Podium Majelis Umum PBB. Foto: Dokumentasi PBB

Guevara telah dinanti oleh eksil Kuba

ADVERTISEMENT
Kehadiran Che Guevara di PBB ternyata telah dinanti oleh para eksil Kuba. Eksil tersebut adalah musuh politik Fidel Castro yang melarikan diri ke Amerika pasca ditumbangkannya diktator Fulgencio Batista pada tahun 1959 oleh Fidel Castro, Guevara, dan kawan-kawannya. Sebagai Menteri Perekonomian di Kabinet Castro, Guevara menjadi pejabat tertinggi Kuba di luar negeri saat itu.
Che Guevara tampak tenang ketika meninggalkan Kantor Perwakilan Tetap Kuba untuk PBB di New York. Ia disambut oleh masa demonstran Anti-Kuba. Foto: Dokumentasi Associated Press.
Semenjak menginjakkan kakinya di New York, Guevara praktis menjadi sasaran protes. Bahkan ia hampir ditusuk oleh seorang wanita pendemo ketika akan memasuki Markas PBB. Untung saja tindakan tersebut dapat dicegah.

Roket ditembakan dari Long Island City

Markas PBB yang berlokasi di 1st Avenue antara 42nd dan 48th Street berada di sisi Timur Manhattan yang berhadap-hadapan dengan Long Island City. Keduanya dipisahkan oleh East River.
ADVERTISEMENT
Investigasi Kepolisian Kota New York menunjukkan bahwa roket ditembakkan dari Long Island City tepat ketika Che Guevara tengah berpidato di Ruang Majelis Umum PBB sekitar pukul 12 siang hari. Namun roket tidak pernah sampai sasaran karena diduga meledak 182 meter sebelum mencapai Markas PBB.
Long Islands City pada sore hari dari sisi Manhattan. Foto: Dokumentasi Wikipedia.
Markas PBB dari sisi East River. Foto: Dokumentasi Pribadi.

55 tahun berlalu gorden ruang Dewan Keamanan PBB akhirnya dibuka kembali

Kejadian tersebut menggemparkan dunia dan tentunya Kota New York. Delegasi Kuba segera protes kepada Pemerintah Amerika Serikat sebagai negara tuan rumah (host country) Markas PBB. Ketika ditanyakan reaksinya, Che Guevara hanya berseloroh bahwa peristiwa tersebut justru memberikan citarasa bagi pidatonya.
Karena alasan keamanan, Sekretariat PBB akhirnya menutup gorden di ruang Dewan Ekonomi dan Sosial (Economic and Social Council) dan di ruang Dewan Keamanan (Security Council). Butuh waktu 55 tahun sebelum akhirnya gorden di ruang Dewan Keamanan PBB dibuka oleh Jerman ketika menjadi Presiden Dewan Keamanan PBB pada bulan April 2019.
Penulis (berdiri, kiri atas) ketika mengikuti salah satu sidang di Dewan Keamanan (DK) PBB. Pada 2019 - 2020, Indonesia adalah Anggota Tidak Tetap DK PBB. Foto: Dokumentasi pribadi.

Marwah Amerika Serikat menjaga tamu PBB

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Keamanan Markas PBB sangatlah krusial, karena kerap menjadi tempat berkumpulnya pejabat tinggi berbagai negara anggota PBB. Walaupun keamanan di Markas PBB adalah tanggung jawab sepenuhnya PBB, peran host country tidaklah kalah penting.
Pemerintah Amerika Serikat wajib memberikan perlindungan atas pejabat negara anggota PBB yang ditugaskan di PBB dan yang akan menghadiri pertemuan di Markas PBB. Landasan kewajiban tersebut bukan hanya kewajiban moral sebagai tuan rumah, melainkan suatu kewajiban berdasarkan hukum internasional.
Pada tahun 1947, Pemerintah Amerika Serikat menandatangani Perjanjian Ketuanrumahan dengan PBB (Agreement regarding the Headquarters of the United Nations). Perjanjian tersebut mewajibkan Pemerintah Amerika untuk melindungi para diplomat dan pejabat negara asing yang bertugas untuk dan bersidang di Markas PBB. Walaupun Amerika dan Kuba berseteru secara politik, Amerika pada waktu itu tetap memberikan perlindungan secukupnya kepada Che Guevara.
ADVERTISEMENT
Nah, ternyata tidak gampang kan menjadi tuan rumah bagi organisasi internasional.