Konten dari Pengguna

Gisel Lebih Menarik dari Topik Berita Pandemi?

Alrdi Samsa
Penulis Lepas Pascasarjana Politik Pemerintahan Universitas Gadjah Mada
30 Desember 2020 15:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Alrdi Samsa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gisel Anastasia seusai diperiksa di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa, (17/11). Foto: Ronny
zoom-in-whitePerbesar
Gisel Anastasia seusai diperiksa di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa, (17/11). Foto: Ronny
ADVERTISEMENT
Tahun 2020 segera berakhir. Sejalur dengan akhir tahun tersebut, permasalahan pandemi bukan makin surut, namun tetap terus meningkat secara drastis.
ADVERTISEMENT
Banyak faktor yang menjadi pemicu kenaikan covid-19, diantaranya adalah adanya libur panjang natal dan interaksi sosial di setiap daerah yang tidak bisa lagi di hindari.
Namun, yang menjadi sorotan utama dalam pemberitaan di media akhir-akhir ini bukan lagi permasalahan covid-19. Entah masyarakat enggan untuk memperhatikan lebih detail permasalahan COVID-19 tersebut, atau justru ada peralihan perhatian berita yang lebih disenangi oleh masyarakat?
Faktanya, media sosial 'dikagetkan’ dengan penetapan tersangka Gisel dengan kasus video porno 19 detiknya yang viral di media sosial. Bahkan Gisel menempati posisi teratas di trending twitter. Perbincangan Gisel seolah lebih mengasyikkan, dari pada bencana pandemi yang sedang terus menerus terjadi.
Pada tanggal 29 Desember 2020, Google Trends, aplikasi yang menampilkan apa yang sedang hangat untuk diperbincangkan, menampilkan Gisel yang menjadi Trending Topic.
ADVERTISEMENT
Hal tesebut menunjukan bahwa masyarakat seolah merasa bahwa berita vulgar dan sensasional tentang personal sex life selebritis lebih penting untuk menjadi pusat perhatian, dibandingkan dengan berita pandemi yang parah dan sangat menguras energi.
Nyatanya, di Indonesia bukan kali ini saja pemberitaan berkaitan personal sex life lebih menyedot perhatian dibandingkan dengan kasus-kasus yang seharusnya menjadi pusat perhatian.
Masih ingat dengan video vulgar Luna Maya dan Ariel Noah? Pada saat itu kasus yang sedang marak terjadi adalah berkaitan dengan pemberitaan resesi dan korupsi Bank Century.
Namun, justru saat itu juga masyarakat lebih memilih kasus Luna sebagai sebuah berita yang menarik untuk diikuti dan juga patut untuk dimengerti lebih detail kronologi kasusnya.
ADVERTISEMENT
Berkaitan dengan hal tersebut sebenarnya media memegang andil yang sangat besar dalam pusaran arah angin yang hendak dibawanya, apakah akan berfokus pada hal-hal kehidupan pribadi hubungan intim selebritis, atau justru tetap menyuguhkan sebuah aktivitas yang patut di sorot berkaitan dengan COVID-19?
Selain itu, mungkin masyarakat kita tetap masih “gumunan” atau dalam bahasa kasarnya kampungan dalam menyikap setiap permasalahan yang berkaitan dengan hubungan sex yang beredar di masyarakat. Hingga akhirnya, masyarakat merasa kaget dan akhirnnya terus menerus mengulik informasi berkaitan dengan hal tersebut.
Terlepas dari hal tersebut, kesimpulannya adalah bahwa berita soal personal sex life lebih bisa menjadi pemersatu bangsa dibandingkan dengan perhatian publik pada bencana pandemi terburuk dalam sejarah di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Sangat menarik, dan apakah akan menjadi sebuah norma serta kebiasaan dari masyarakat Indonesia? Tentunya jawabannya terserah netizen.