Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Resident Evil 7 Disensor di Jepang
14 Februari 2017 7:52 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
Tulisan dari Power-Player tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
NSFW Warning: artikel ini memiliki video yang dipenuhi gambar CG dari Resident Evil 7 yang mungkin terlalu ekstrim untuk kalian. Juga akan ada sedikit spoiler.

ADVERTISEMENT
Tahun 2000an awal dulu, Rockstar merilis salah satu franchisenya yang mungkin jarang dikenal komunitas gaming modern, yaitu Manhunt. Game ini dipenuhi kekerasan sehingga Australia dan beberapa negara di Eropa melarang penjualan game ini di toko-toko di negara mereka. Beberapa kekerasan yang ditampilkan di game ini adalah mutilasi, pencekikan dengan tali, dan berbagai jenis penusukan dan penembakan, namun karena keterbatasan kapasitas grafis PS2, detil dari kesadisan di Mahunt 2 tidak terlalu jelas. Hanya teriakan dan suara kematian realistis yang mungkin bisa menakuti kita.
Namun kekerasan Manhunt 2 tidak sebanding dengan kekerasan yang kini tersaji di Mortal Kombat X, dan, satu game yang belum lama rilis, Resident Evil 7. Tampaknya kini lembaga sensor ESRB telah mengubah standar mereka, dan menghilangkan rating AO, atau Adult Only, yang berarti kini game yang dipenuhi kesadisan dapat dibeli dengan mudah di toko-toko game, terutama pada kasus RE7. Dalam satu jam pertama gameplay kalian, karakter utama game ini tangannya akan ditusuk dengan obeng, lalu dipotong menggunakan gergaji mesin, dan disambung kembali 20 menit kemudian. Mungkin 'eksesif' adalah kata yang tepat untuk jenis kekerasan yang ditampilkan di game ini.
ADVERTISEMENT
Namun ternyata, di Jepang, Biohazard 7 (nama RE7 di jepang), kekerasan yang ditampilkan di game ini disensor, hampir sepenuhnya hilang. Salah satu contoh utama sensor ini adalah pada si deputi polisi yang tiba di awal game, yang kepalanya dibelah dua menggunakan sekop oleh papa Baker. Di versi Jepang, si deputi ini sedikit beruntung. Kepalanya tidak terbelah, dan tubuhnya masih utuh saat kita temui mayatnya.
Agak unik memang, mengingat bahwa Resident Evil adalah sebuah franchise yang berasal dari Jepang. Gore dan kekerasan eksesif yang menjadi salah satu karakteristik paling menonjol di game ini hilang. Namun memang, RE7 bukan hanya kekerasan. Game ini memiliki cerita yang menarik, dan keseraman yang bisa membuatmu merinding tiap menitnya.
ADVERTISEMENT
Channel Censored Gaming di Youtube membuat video bagus yang menggarisbawahi isu ini.