Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.2
Konten dari Pengguna
Charis Mantan PMII Cabang Sidoarjo: PKC PMII Jatim Mencoreng Etika Organisasi Di Momentum Pilgub Jatim
14 Februari 2018 8:08 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
Tulisan dari Moch Atho' Illah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Sebagai orang yang pernah mengayomi organisasi kemahasiswaan di Sidoarjo, mochamad charis yang saat ini menjadi kordinator Lingkaran Pemuda Juang Nahdlatul Ulama (LPJNU) mulai merasakan ada gejala-gejala kurang sedap dalam praktik berjalanya roda keorganisasian yang ada di PKC PMII Jawa Timur.
ADVERTISEMENT
Charis mengatakan, belakangan ini ia mulai mencium gelagat kurang pantas di dengar berkaitan dengan perilaku Ketua umum PKC PMII yang kerap dipanggil Ketum Jay.
"Sosok yang mempunyai nama zainudin ini diduga terlibat politik praktis dan mengambil momentum Pilgub Jatim dalam tubuh PMII. Bahkan saya membaca dari pemberitaan dimedia bahwa jay ketua pkc pmii membaiat arumi bacshin dan mengesahkannya sebagai anggota dalam proses mapaba yang di laksanakan di Telung Agung Jawa Timur," kata Charis.
Menurutnya, munculnya ketum jay di pemberitaan media sebagai bentuk klarifikasi bahwa pmii tidak terlibat dalam politik jawa timur sebab munculnya video arumi baschin memakai jas PMII dan dengan mengesahkan arumi baschin telah sah menjadi anggota sesuai aturan yang berlaku itu tetap mencederai nama PMII.
ADVERTISEMENT
"Sebab didalam anggaran rumah tangga (ART) PMII bab III tentang keanggotaan bagian 1 pasal 3 Mahasiswa Islam yang tercatat sebagai mahasiswa pada suatu perguruan tinggi dan atau yang sederajat, sedangkan dalam klarifikasinya tidak disebutkan bahwa Arumi Bacshin berasal dari kampus mana dan Mapaba yang dilaksanakan itu adalah agenda Cabang PMII Telung Agung pastinya ada surat rekomendasi yang diajukan dari asal kampus arumi bachsin, tempat dan tanggal yang tidak tertera dalam klarifikasinya," terangnya.
Ia kembali melanjutkan, bukan kejadian ini saja nama PMII tercoreng dalam agenda politik Jawa Timur, dalam kesempatan lain sewaktu pendaftaran Khofifah di kantor KPU Jatim.
"Kemarin sewaktu pendaftaran paslon bacagub dan bacawagub Jatim ke KPU Jatim diduga ada logo PMII bersanding dengan foto ibu khofifah dalam media kampanye ibu khofifah," imbuh Charis yang juga mantan Ketua 1 bidang Kaderisasi PMII Cabang Sidoarjo.
ADVERTISEMENT
Charis menilai dari kejadian tersebut membuktikan bahwa ketum jay sebagai ketua PKC PMII Jawa Timur tidak menunjukan sikap dan memberikan contoh buruk bagi kader kader PMII Se Jawa Timur.
"Seharusnya sebagai ketua umum, dia bisa lebih bijak pada momentum politik Jawa Timur ini untuk menempatkan PMII," ujarnya.
Dalam hal ini, ia menduga kuat bahwa PMII secara lembaga PKC Jawa Timur di jual untuk pemenangan salah satu calon Gubernur, sebab sudah jelas arumi bacshin adalah istri dari salah satu calon wakil Gubernur Jawa Timur.
"Harusnya ketum jay menghindari hal hal yang ada unsur keterkaitan dengan salah calon yang berdampak PMII telibat dalam tim pemenangan atau politik praktis," tandas Charis.
Ia menghimbau kepada semua komponen kader ataupun anggota PMII di jawa timur hal seperti ini sangat penting di kritisi dan jangan sampai terulang lagi
ADVERTISEMENT
"Saya sangat menyayangkan sikap ketum jay sebagai ketua PKC PMII Jawa Timur yang telah melanggar etika organisasi dan mencoreng nama baik PMII," imbaunya.
"Sebagai pimpinan organisasi di Jawa timur, Jay harus memberikan penyadaran dalam beorganisasi dan tidak melibatkan nama PMII dalam momentum politik. Bukan malah ikut ikutan dan menjadi salah satu tim pemenangan calon Gubernur jawa timur," pungkas Charis. (ATH)