Dua Hari Surabaya Diguncang Ledakan, Ketua DPC NasDem Tambaksari Desak Pemkot Surabaya

Moch Atho' Illah
Ingin menjadi jurnalis profesional, agar ketika kita kelak tiada, maka tulisan yang akan mengharumkan nama kita
Konten dari Pengguna
15 Mei 2018 15:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Moch Atho' Illah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dua Hari Surabaya Diguncang Ledakan, Ketua DPC NasDem Tambaksari Desak Pemkot Surabaya
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Surabaya, Kumparan -Terkait rentetan aksi peledakan bom bunuh diri yang terjadi dibeberapa Gereja Surabaya dan Mapolrestabes Surabaya, sikap tegas dinyatakan oleh Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai NasDem Kecamatan Tambaksari, Kota Surabaya.
ADVERTISEMENT
Dua hari diguncang Bom, Ketua DPC NasDem Kecamatan Tambaksari, Miftakhul Ulum dengan tegas mendesak kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, harus melakukan komunikasi lebih intens dengan berbagai ormas keagamaan yang massif berpegang teguh kepada nilai-nilai kebangsaan.
"Misalnya, di Indonesia ini ada Nahdlatul Ulama' (NU). Selama ini kan, Pemkot Surabaya kelihatannya minim berkomunikasi dengan ormas keagamaan. Pemkot Surabaya selama ini kesannya hanya fokus dipembangunan kota," desak pria berkacamata, yang juga Bacaleg DPRD Kota Surabaya Dapil 2, Senin (14/5/18) malam, di Rumah Makan PKL Putro Agung.
Kendati demikian, Pemkot jangan hanya menjalin komunikasi dengan ormas keagamaan di level Surabaya, akan tetapi mereka harus berkomunikasi menyampaikan penyadaran hingga tataran grass root (kelurahan-kecamatan).
"Pemkot Surabaya harus memberikan tugas khusus kepada ormas-ormas keagamaan, khususnya NU untuk masuk ke kampung-kampung memberikan penyadaran tentang ajaran Islam Rahmatan lil alamin dan menyampaikan kepada masyarakat bahwa faham radikal itu bisa masuk ke segala lini, serta bersinergi dengan aparat keamanan," lanjut pria yang juga anggota Rijalul Ansor PC Ansor Kota Surabaya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Ulum menambahkan, yang perlu menjadi perhatian Pemkot Surabaya adalah peran pendidikan. Melalui Dinas Pendidikan, sekolah SMP SMA harus lebih diperketat kegiatan-kegiatan ekstra kerohanian.
"Sebab, dari kegiatan ekstra kerohanian itulah bibit muda ditengarai muncul faham radikal. Dan yang tak kalah pentingnya, Dinas Pendidikan harus mengawasi dan menyeleksi para Guru yang memberikan materi keagamaan. Faham radikal dan terorisme tidak cukup dibasmi dengan sebuah peluru, disinilah pentingnya sebuah peran pendidikan dalam menanamkan sebuah ideologi kepada bibit-bibit muda," imbuhnya. (ATH)