Konten dari Pengguna

Pavingisasi Bulak Banteng Mangkrak, Awey Katakan Siap Teruskan Di Reses Awal 2018

Moch Atho' Illah
Ingin menjadi jurnalis profesional, agar ketika kita kelak tiada, maka tulisan yang akan mengharumkan nama kita
27 Januari 2018 17:19 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Moch Atho' Illah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pavingisasi Bulak Banteng Mangkrak, Awey Katakan Siap Teruskan Di Reses Awal 2018
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Memasuki masa reses DPRD Kota Surabaya tahun 2018. Awal reses pertama itu benar-benar dimanfaatkan oleh anggota Komisi C DPRD Kota Surabaya asal Partai NasDem, Vinsensius Awey untuk menjaring aspirasi masyarakat.
ADVERTISEMENT
Terbukti, politisi yang akrab disapa Awey ini melakukan berbagai kegiatan tatap muka dengan ratusan warga seperti jaring aspirasi yang dilakukan di Kedinding Lor Gang Seruni RT 21 RW 01.
Saat reses di RT 21 Kedinding Lor Surabaya, menurut Awey, dirinya mendapat berbagai keluhan dan usulan warga, salah satunya tentang kondisi wilayah setempat.
"Misal seperti Pak Ruswadi sebagai ketua RT 21 mengusulkan pembangunan gorong-gorong (Box Culvert) dan Pavingisasi," kata Awey, Jum'at (27/01/2018).
Ruswadi mengucapkan terima kasih, pasalnya pengajuan Box Culvert di anggaran tahun 2017 sudah terealisasi separuh, namun separuhnya belum.
"Saya berterima kasih kepada pak Dewan yang sudah membantu merealisasikan pembangunan sementara di kampung kami, kini tinggal separuhnya lagi, dan masalah paving kampung yang belum di tinggikan, saya berharap ditahun 2018 dapat bantuan lagi," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Selain masalah di Kedinding Lor, anggota Komisi C DPRD Surabaya ini juga mendapat keluhan permasalahan pembangunan pavingisasi di kawasan Bulak Banteng Wetan. Pasalnya pengerjaan proyek pavingisasi di kawasan tersebut mangkrak.
Hayaki RT 11 Bulak Banteng Wetan itu mengeluhkan pengerjaan proyek paving yang mangkrak, awalnya dia mengajukan pembangunan paving ditahun 2017 kepada salah satu dewan Komisi D dapil II dengan ukuran panjang 250 M, namun pengerjaan dilapangan hanya 225 M.
"Awalnya ditahun kemarin, saya mengajukan pembangunan paving dengan ukurang panjang 250 M, namun pengerjaan dilapangan hanya 225 M, hal itulah saya didemo oleh warga, karena proyek paving tersebut sekarang mangkrak kurang 25 M, kenapa kok bisa begini?" tanya Hayaki dengan nada kesal.
ADVERTISEMENT
Menanggapi keluhan dari warga bulak banteng tersebut, mantan aktifis PMKRI tersebut menyatakan kesiapannya untuk mencarikan solusi terbaik, semua layak untuk diperjuangkan. Sebab, menurutnya menjembatani kepentingan warga sudah merupakan tugasnya sebagai wakil rakyat.
"Nanti saya tanyakan dulu, kepada yang bersangkutan, persoalannya kenapa sampai mangkrak, jika dia tidak bisa meneruskan, saya yang akan berusaha meneruskan pembangunan paving yang mangkrak tersebut," tandas Awey.
Sementara, tokoh politisi muda Surabaya utara sekaligus bacaleg dari partai NasDem Moh. Syafii, S.Pd.I yang pada hari itu hadir sebagai narasumber menuturkan, bahwa kedatangan Bang Awey adalah sebuah kebanggaan bagi masyarakat Surabaya utara khususnya di Kedinding Lor gang Seruni, pasalnya di wilayah tersebut jarang ada dewan mau turun mendengar aspirasi masyarakat apalagi lintas daerah pemilihan (Dapil).
ADVERTISEMENT
"Dengan turunnya Bang Awey dilintas dapil ini bisa membawa pemerataan pembangunan Kota Surabaya. Jadi, dewan tersebut tidak lagi memilih-milih tempat reses yang dulunya memilih dia atau tidak. Sebab, kepentingan masyarakat Kota Surabaya harus diprioritaskan diatas segala kepentingan lainnya," tutur Syafii.
Sebelumnya perlu diketahui, ratusan peserta dari seluruh RT 01-25 Kedinding Lor dan Kedung Mangu, Bulak Banteng, Sawah Pulo, Sidotopo yang hadir nampak terlihat antusias menyimak pemaparan Vinsensius Awey mengenai pembagian dan Tupoksi DPRD Kota Surabaya. (ATH)