Konten dari Pengguna

BERTARUNG MEMELUK HIKMAH

Alvein Damar
Fotografer, Konsultan Branding dan Fasilitator Gapura Digital Palembang
25 Oktober 2018 17:58 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Alvein Damar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Salah satu hal yang melindungi petarung di arena pertandingan adalah adanya ATURAN. Aturan yang diketahui, dipahami dan disepakati bersama. Ketika ada yg melanggar maka ada konsekuensinya. Mulai dari peringatan, pengurangan nilai, hingga diskualifikasi atau diusir dari lapangan. Untuk pelanggaran berat berlaku denda serta hukuman seumur hidup. Terusir dari arena selamanya.Tentu saja tiap organisasi, federasi olahraga ada perbedaan tetapi prinsipnya sama yaitu MELINDUNGI sang atlet.
ADVERTISEMENT
Minimal, aturan ini akan menjaga pihak-pihak yg bersepakat dari cidera yang fatal dan menjauhkannya dari kecurangan atau nafsu yang tak terkendali dan merusak sportivitas.
Kesediaan untuk PAHAM dan PATUH pada aturan inilah yang membuat sekeras apapun pertarungan, atlet tetap SELAMAT. Keduanya bisa mendapatkan perlakuan dan perlindungan yg sama. Baik yang menang ataupun yang kalah, semunya bisa dikatakan menang. Masing-masing mendapatkan ILMU. Mendapat Jam terbang atau FIELD of EXPERIENCE yang akan menambah tajam VISI mereka di masa akan datang.
Dari arena para pendekar ini kita bisa bercermin.
Dalam kehidupan di luar arena pun kehadiran ATURAN juga bertujuan untuk memberikan perlindungan. Termasuk juga dalam pertarungan ide, konsep hingga metodologi. Berdiskusi, berdialog, tukar pikiran, bahkan BERDEBAT.
ADVERTISEMENT
Selain penguasaan materi diskusi wajib dikuasai juga harus ditopang dengan KESADARAN bahwa kebenaran tak pernah tunggal. Ilmu begitu luas dan berlapis. Argumentasi yang runtut dan logis tak hadir dari ruang hampa. Pengakuan dan penghormatan pada pendapat kawan debat harus HADIR.
Skill bertutur secara runtut dengan argumentasi yg logis mencegah diskusi melebar keluar konteks atau melompat pada kesimpulan yang prematur. Bicara berbasis DATA yang dapat diuji kebenarannya, dibandingkan validitas, independensi atau otoritasnya. Dalam berdiskusi atau brainstorming, pengetahuan tentang aturan main dalam menyampaikan pendapat menjaga pihak-pihak yg bersepakat dari kecurangan, nafsu berlebih serta dapat mengendalikan amarah. Menghindari perdebatan yang berujung klaim kebenaran mutlak hanya miliknya. Penting juga aturan ditaati untuk mencegah terjebak pada LOGICAL FALLACIES.
ADVERTISEMENT
Bagaimana bila tak sadar dan enggan patuh pada aturan? Seperti yang hampir selalu terjadi pada debat terbuka di media sosial?
Perdebatan yang dilakukan tak lebih dari sekedar memuaskan nafsu untuk EKSIS. Diskusi dgn berpijak pada klaim kebenaran hanya miliknya tanpa menghiraukan adanya argumentasi lain, kebenaran lain, tak lebih dari menyiram minyak pada nafsu amarah. Pertukaran ide, pendapat, ilmu, dan informasi, disabotase. Oleh sang EGO.
So, alangkah asyiknya bila SINERGI DINAMIS yang secara dramatis akan meningkatkan intelektual dan kreativitas TERJADI melalui proses dialog yang mengedepankan ilmu, berjalan dengan egaliter, mendorong kebebasan berpikir, tanpa ada intimidasi.
Pelajari aturan dan tujuan BRAINSTORMING. Latih dan biasakan PITCHING FORUM.
ADVERTISEMENT
IZINKAN ilmu mengalir dan HIKMAH memelukmu. IZINKAN PENCERAHAN masuk dan merasuki dirimu.