KEBERUNTUNGAN yang MENGALIR

Sudah sejak lama keinginan menjadi penulis profesional terkubur. Bukan karena kecintaan pada aktivitas menulis hilang melainkan karena tak memiliki pengetahuan akses menuju ke arah profesional tersebut

Beberapa kali ikut kelas penulisan dan bertanya bagaimana caranya tulisan bisa dimuat di media atau bagaimanan jalur yang bisa ditempuh oleh siapapun agar tulisan bisa dipublikasikan. Jawabannya selalu bikin keder dan minder

Jawaban harus punya jaringan, harus kenal dengan pengasuh rubrik di medianya dan banyak lagi yang bagi pemula sungguh beban yang berat sekali. Membuat nyali ini menciut

Untuk pemula, persoalan jaringan dan kenal pengasuh rubrik ini sangat menguras energi. Apalagi waktu itu, belum banyak media online yang memberi ruang untuk penulis baru. Kelas penulisan? Sangat jarang. Apalagi bagi Saya yang tinggal di luar Jawa, kelas-kelas kreatif bagai menunggu hujan di musim kemarau. Kalau pun ada biasanya bentuknya tatap muka langsung dan jadwal sering bentrok dengan kegiatan lain. Jadi, menulis saja sudah sebuah persoalan apalagi harus melakukan aktivitas lain diluar penulisan Suatu waktu mendapat informasi tentang kelas The Writers yang keren banget. Lalu bisa gabung dan betah menjadi murid walau tak terlalu aktif. Tapi perasaan beruntung sudah terpatri di hati

Nah, keberuntungan itu kembali menghampiri.

Adalah The Writers yang punya gawe dengan hadirkan Mas Hariadhi sebagai pengajar tamu. Kehadiran Mas atau Paman Hariadhi di grup makin menguatkan perasaan beruntung itu. Ya, beruntug telah menjadi murid di grup ini.

Kelas Mas Hariadhi tadi malam (Kamis/24/10) bangkitkan optimisme dan optimisme ini sudah lebih dari cukup untuk mengukuhkan bahwa belajar di grup ini adalah sebuah berkah. Materi disampaikan secara lugas, to the point, dan blak-blakan. Mulai yang sifatnya motivasional, teknis bikin blog hingga informasi petunjuk jalan agar karya kita bisa dilihat orang yang tepat. Sangat inspiratif dan tutorial banget. Semangat menulis makin kencang dan pintu peluang menjadi profesional, menulis dibayar, terbuka. Tembok itu mulai runtuh.

Keberuntungan itu mengalir dan terus bergulir.

Ingin merasakan keberuntungan yang sama? Ikutlah The Writers, kelas yang diasuh Budiman Hakim dan Asep Herna ini