Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Gaya Khas Komunikasi Najwa Shihab dalam Dunia Jurnalistik
4 Juli 2022 16:27 WIB
Tulisan dari Alverina Hardianti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Siapa yang tidak kenal Najwa Shihab? Najwa Shihab atau lebih akrab disapa dengan Nana dikenal sebagai seorang jurnalis dan presenter yang cerdas, berwawasan luas, berwibawa, dan tegas. Ia merupakan lulusan Sarjana Hukum dari universitas terkemuka di Indonesia yaitu Universitas Indonesia. Najwa sudah memulai kariernya sebagai jurnalis sejak tahun 2001, akan tetapi namanya mulai dikenal luas oleh masyarakat ketika ia menjadi presenter di salah satu program talk show ternama “Mata Najwa”. Sebagai seorang presenter, kemampuan public speaking yang dimiliki oleh Najwa tidak perlu diragukan lagi.
ADVERTISEMENT
Menurut psikolog Claire Newton, ada lima gaya dasar dalam berkomunikasi, yaitu tegas, patuh, agresif, pasif agresif, dan manipulatif. Najwa sendiri kerap kali menggunakan gaya bicara yang tajam dan terkesan menginterogasi dalam berkomunikasi sehingga tidak sedikit bintang tamu yang diundang ke acaranya mendapatkan pertanyaan maupun kritik tegas yang terkadang membuat mereka kelimpungan untuk meresponnya. Selain itu, Najwa juga kerap memberikan sindiran-sindiran halus dalam menyampaikan gagasannya. Tidak heran, dengan gaya bicaranya yang khas membuat dirinya banyak dikenal dan disukai oleh masyarakat. Masyarakat menilai gaya bicara yang digunakan oleh Najwa efektif dan tidak bertele-tele sehingga informasi yang didapatkan dari narasumber itu jelas dan apa adanya.
Dalam tayangan video Mata Najwa yang diunggah oleh Narasi TV pada 22 Juni lalu terkait “Investigasi Jejak Batu Bara di Pencemaran Udara Jakarta”. Kita dapat melihat betapa kritisnya Najwa dalam melontarkan pertanyaan-pertanyaan kepada lawan bicaranya. Ia bahkan tidak segan-segan untuk menyatakan argumen atau pendapatnya. Meskipun terkesan agresif, Najwa selalu berpendapat berdasarkan cerita atau fakta yang sesungguhnya terjadi di lapangan. Selain itu, Najwa juga turut memberikan sindiran kepada Pemerintah terkait kinerjanya yang lemah dalam menangani kasus ini.
ADVERTISEMENT
Dari segi aspek kebahasaan, bahasa yang digunakan Najwa pada saat mewawancarai narasumber sangatlah menarik. Najwa menggunakan gaya bahasa retoris dan bahasa kiasan. Gaya bahasa retoris yang digunakan Najwa adalah gaya bahasa hiperbola. Sedangkan gaya bahasa kiasan yang digunakan Najwa yaitu gaya bahasa ironi, metafora, dan personifikasi. Selain itu, Najwa juga memiliki gaya bahasa yang khas seperti penggunaan kata kerap, persisnya, tampaknya, dan seolah-olah. Selain itu penggunaan rima dalam tuturan kata yang digunakannya, juga menjadi ciri khas Najwa dalam membawakan berita.
Kemampuan Najwa dalam berkomunikasi telah diakui oleh seluruh masyarakat Indonesia, hal ini terbukti dengan terpilihnya Najwa sebagai tokoh perempuan yang paling inspiratif dan dikagumi di Indonesia pada 2020 lalu berdasarkan hasil survei dari YouGov. Ia bahkan berhasil mengalahkan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti yang berada di urutan kedua dan Menteri Keuangan Sri Mulyani di urutan ketiga. Sosok Najwa Shihab yang aktif dan berani dalam mengutarakan segala pendapatnya patut untuk kita jadikan teladan.
ADVERTISEMENT