Konten dari Pengguna

Festival Puisi Esai 2023: Puisi Esai dalam Dunia Pendidikan

Alvian Yoga Yulianto
Mahasiswa Jurnalistik di Politeknik Negeri Jakarta
27 Maret 2024 15:32 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Alvian Yoga Yulianto tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
(Ketua Panitia Festival Puisi Esai Jakarta 2023 Fatin Hamama (kiri), Penggagas Puisi Esai Denny JA (tengah), dan Presiden Puisi Esai ASEAN Datuk Jasni Matlani (kanan). Foto: Alvian Yoga Yulianto)
zoom-in-whitePerbesar
(Ketua Panitia Festival Puisi Esai Jakarta 2023 Fatin Hamama (kiri), Penggagas Puisi Esai Denny JA (tengah), dan Presiden Puisi Esai ASEAN Datuk Jasni Matlani (kanan). Foto: Alvian Yoga Yulianto)
ADVERTISEMENT
Puisi esai dapat dengan mudah ditulis oleh siapa saja karena menggunakan bahasa sehari-hari, termasuk oleh siswa. Melalui riset dan catatan kaki yang diperkaya dengan fiksi, puisi esai mampu membangun karakter siswa di kampus dan sekolah.
ADVERTISEMENT
“Memang itu tujuan puisi esai supaya lebih ramai yang mendekati puisi. Mahasiswa harus menulis puisi dan berkolaborasi dengan komunitas puisi esai agar mereka tahu bagaimana cara menulis puisi. Kalau bisa ada workshop yang melibatkan mahasiswa,” ujar Datuk Jasni Matlani, Presiden Puisi Esai ASEAN, Selasa (19/12/23).
Datuk menambahkan, puisi esai juga dapat dijadikan kajian oleh para pelajar di universitas. Sastra harus diwarisi, termasuk puisi esai. Sudah seharusnya anak-anak muda mendukung dan mengembangkan sesuatu yang lahir dari bangsanya sendiri. Hadirnya puisi esai dalam dunia pendidikan menjadi salah satu cara untuk mewarisi sastra.
Catatan kaki dalam puisi esai bukan hanya sekadar keterangan tambahan, tetapi wakil dari fakta serta realitas dan menjadi ibu kandung dari puisi esai. Mahasiswa bisa mengkaji catatan kaki tersebut untuk memahami lebih dalam makna, pesan, dan peristiwa yang ingin disampaikan melalui puisi esai.
ADVERTISEMENT
Dalam sambutannya pada Festival Puisi Esai 2023, Denny JA, pengagas puisi esai, menuturkan bahwa cerpen, novel, dan puisi dapat menjadi media untuk mengembangkan imajinasi siswa. Karakter, moral, dan budi pekerti siswa lebih mudah disentuh melalui sastra. Sudah saatnya puisi esai masuk ke kampus dan sekolah.
“Dunia sosial tidak ada yang lebih penting dari fakta. Fakta dalam puisi esai bergabung dengan fiksi yang diwakili oleh catatan kaki. Puisi esai goes to school adalah lahan pengabdian terbesar yang dimulai sendiri dari kita dan akan diteruskan dari generasi ke generasi,” pungkas Denny.