Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Langkah Kecil Menuju Bumi yang Lebih Sehat
25 Juni 2024 8:18 WIB
·
waktu baca 4 menitDiperbarui 2 Juli 2024 9:49 WIB
Tulisan dari Alvian Yoga Yulianto tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Artikel Populer
Gerakan zero waste adalah inisiatif global yang bertujuan untuk mengurangi jumlah limbah yang berakhir di tempat pembuangan akhir. Gerakan ini mengajak kita untuk mengubah pola konsumsi dan produksi, sehingga kita bisa hidup tanpa limbah. Hal tersebut sangat penting karena krisis lingkungan yang kita hadapi saat ini sebagian besar disebabkan oleh limbah yang tidak dikelola dengan baik.
ADVERTISEMENT
Data dari Bank Dunia menunjukkan, setiap tahun dunia menghasilkan sekitar 2,01 miliar ton limbah padat kota. Angka ini diproyeksikan meningkat hingga 3,4 miliar ton pada tahun 2050 jika tidak ada tindakan signifikan.
Limbah plastik, yang memerlukan ratusan tahun untuk terurai, menjadi ancaman besar bagi kehidupan laut dan kesehatan manusia. Setiap tahun, lebih dari 8 juta ton plastik berakhir di lautan, mengancam ribuan spesies laut dan akhirnya masuk ke rantai makanan manusia.
Gerakan zero waste berlandaskan pada lima prinsip utama yang dikenal dengan istilah 5R: Refuse (menolak), Reduce (mengurangi), Reuse (menggunakan kembali), Recycle (mendaur ulang), dan Rot (mengompos).
Paul Connett, seorang profesor kimia lingkungan dari St. Lawrence University, adalah pendukung kuat gerakan zero waste. Ia berpendapat bahwa mengurangi limbah melalui prinsip-prinsip 5R tidak hanya membantu lingkungan tetapi juga mengurangi biaya pengelolaan sampah di tingkat lokal.
ADVERTISEMENT
Pertama, kita harus menolak barang-barang yang tidak perlu, seperti plastik sekali pakai dan kemasan berlebihan. Selanjutnya, kita perlu mengurangi konsumsi barang-barang yang tidak esensial dan memilih produk dengan kemasan minimal. Langkah berikutnya, menggunakan kembali barang-barang yang masih bisa dipakai, seperti membawa tas belanja sendiri dan menggunakan botol minum yang dapat diisi ulang.
Barang-barang yang tidak dapat digunakan kembali harus didaur ulang dengan benar. Kemudian, kita bisa mengompos sisa makanan dan limbah organik lainnya untuk mengurangi jumlah limbah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir dan menghasilkan kompos yang berguna bagi tanaman.
Tren saat ini menunjukkan bahwa semakin banyak orang, terutama generasi Z, mulai berpartisipasi dalam gerakan zero waste dengan menggunakan botol minum sebagai pengganti kemasan plastik sekali pakai.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut dapat terlihat dari tren tumbler (botol minum) merek Corkcicle yang viral di media sosial beberapa waktu lalu. Adanya tren itu, membuat orang-orang mencari alternatif yang lebih murah dari botol minum merek Corkcicle.
Dengan demikian, jumlah masyarakat yang menggunakan botol minum untuk kegiatan sehari-hari semakin meningkat. Kebiasaan ini tidak hanya mengurangi limbah plastik, tetapi juga menciptakan budaya konsumsi yang lebih berkelanjutan.
Selain itu, banyak kafe yang sudah tidak lagi menggunakan sedotan plastik atau menggantinya dengan sedotan kertas sebagai bagian dari upaya mendukung zero waste. Menariknya, mayoritas pengunjung kafe tersebut adalah generasi Z, yang semakin sadar akan pentingnya menjaga lingkungan dan mengurangi jejak ekologi mereka.
Generasi muda ini menunjukkan bahwa langkah kecil, seperti memilih botol minum yang dapat diisi ulang dan menggunakan sedotan ramah lingkungan, dapat memberikan dampak besar dalam menciptakan bumi yang lebih sehat.
ADVERTISEMENT
Mengadopsi gaya hidup zero waste memiliki berbagai manfaat. Dari sisi lingkungan, kita bisa mengurangi jumlah limbah yang berakhir di tempat pembuangan akhir dan lautan, serta melindungi kehidupan liar. Secara ekonomi, kita bisa menghemat uang dengan mengurangi konsumsi barang-barang sekali pakai dan mendukung ekonomi lokal.
Gaya hidup ini juga bermanfaat bagi kesehatan dengan mengurangi paparan bahan kimia berbahaya dari plastik dan produk sintetis, serta meningkatkan kualitas udara dan air. Meskipun begitu, ada beberapa tantangan yang sering dihadapi dalam memulai gaya hidup zero waste, seperti keterbatasan akses terhadap produk ramah lingkungan, kebiasaan konsumsi yang sudah mendarah daging, dan kurangnya informasi.
Untuk mengatasi hambatan tersebut, kita bisa memanfaatkan platform belanja online yang menawarkan berbagai produk zero waste, memulai dengan langkah kecil, serta terus mengedukasi diri tentang gaya hidup zero waste.
ADVERTISEMENT
Gerakan zero waste bukan hanya tentang mengurangi limbah, tetapi juga tentang menciptakan pola hidup yang lebih sadar dan bertanggung jawab terhadap lingkungan. Dengan memahami dan menerapkan prinsip-prinsip zero waste, setiap individu memiliki kekuatan untuk membuat perubahan signifikan yang berkontribusi terhadap kelestarian bumi.
Mari kita mulai langkah pertama dalam perjalanan zero waste dengan tindakan sederhana, misalnya membawa tas belanja sendiri, mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, dan mengompos sisa makanan.
Setiap tindakan kecil yang kita lakukan dapat berdampak besar dalam menciptakan bumi yang lebih sehat dan berkelanjutan. Bergabunglah dengan gerakan ini dan jadilah bagian dari solusi untuk masa depan yang lebih baik.
Live Update