Ekonomi Menjelang Puasa dan Ramadan

https://cdn.pixabay.com/photo/2015/02/13/21/25/kid-635811_1280.jpg

Dalam islam puasa adalah suatu kewajiban yang harus dilaksanakan oleh setiap muslim di bulan Ramadan. Aktivitas bulan Ramadan berdampak positif terhadap kegiatan ekonomi masyarakat. Sebagai contoh, tersedia takjil di beberapa masjid dan banyak dari berbagai komunitas atau organisasi menyediakan takjil untuk berbuka puasa.

Ekonomi pada saat bulan Ramadan akan meningkat karena disepanjang jalan banyak orang yang jualan takjil. Takjil adalah makanan utama di bulan Ramadan untuk berbuka puasa. Meskipun COVID-19 masih ada masyarakat tetap bersemangat untuk jualan takjil selama bulan Ramadan.

Pada awal Ramadan orang yang jualan takjil akan meningkat tetapi pada pertengahan bulan Ramadan sampai ke akhir bulan Ramadan akan makin turun tingkat penjualan takjil di pinggir jalan, ada beberapa faktor yang menyebabkan penurunan tingkat penjualan takjil salah satunya karena banyak orang yang pulang kampung ke kampung halamannya untuk merayakan hari raya bersama keluarga.

Pada saat ini harga minyak goreng sedang meningkat, apalagi ini sudah menjelang puasa yang pastinya banyak orang mencari minyak untuk berjualan di bulan Ramadan. Tinggi nya harga minyak goreng disebabkan oleh langkanya pasokan minyak sawit dan CPO. Penggunaan CPO yang beragam sebagai bahan baku pangan ataupun non pangan berimplikasi pada kebutuhan CPO yang meningkat. Sehingga terjadinya kenaikan harga minyak goreng.

Kenaikan harga pangan akan meningkat pada bulan Ramadan, tentunya masyarakat akan lebih banyak membeli makanan cepat saji dibandingkan memasak sendiri di rumah. Keuntungan pedagang akan menurun seiring dengan kenaikan harga pokok makanan. Namun bisa saja kebutuhan pokok masyarakat jauh lebih banyak sehingga ekonomi akan terus berjalan dengan baik.