Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Secangkir Teh dan Secerca Harapan
7 Oktober 2022 14:30 WIB
Tulisan dari Alvin Liasta tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Layaknya kopi, teh menjadi penyemangat di pagi hari. Dalam segelas teh memberikan semangat untuk menjalani kehidupan. Bagi pecinta teh tak lengkap rasanya sebelum beraktifitas pagi tanpa aroma dan seteguk teh. Apalagi terdapat berbagai varian teh dengan keharuman aroma dan rasa yang akan memberikan suasana positif.
ADVERTISEMENT
Teh pada dasarnya memiliki kedudukan yang sama dengan Kopi, merupakan minuman yang dapat dipilih sesuai seleranya. Tetapi ada hal menarik yang perlu diketahui. Pada kehidupan sehari — hari apakah kalian sering mendengar “Tea Break”? atau lebih sering mendengar Coffee Break? Pastinya kalian lebih sering mendengar atau menggunakan kalimat yang kedua. Kalimat tersebut biasa digunakan untuk istirahat singkat dalam berbagai kegiatan seperti seminar, diskusi dan sebagainya. Bukan menjadi persoalan atau iri bagi penikmat teh walaupun biasanya kegiatan tersebut tetap menyajikan kedua minuman tersebut. Ohiya satu lagi mungkin kalian lebih mengetahui adanya Warung Kopi ketimbang Warung teh (Kalau ada).
Kembali lagi hal ini bukan menjadi persoalan , teh tetap akan memberikan kenikmatannya sendiri. Ketenangan disetiap tegukan mengisi kehangatan dalam tubuh dan juga apabila dalam sajian dingin memberikan kesegaran ditengah dahaga.
ADVERTISEMENT
Apakah kalian tau teh memiliki jenis dan ragamnya? Teh terbagi menjadi beberapa jenis, beberapa yang paling umum adalah teh hitam, teh hijau, teh putih, teh oolong, dan teh puer. Teh hitam dan teh hijau adalah jenis yang paling banyak dikonsumsi di Indonesia. Teh terkenal akan kandungan antioksidan yang disebut flavonoid. Sedangkan yang paling ampuh, dikenal sebagai ECGC, ini dapat membantu melawan radikal bebas yang dapat menyebabkan kanker, penyakit jantung, dan penyumbatan arteri. (https://www.halodoc.com/artikel/gemar-minum-teh-ini-manfaatnya-untuk-kesehatan)
Kemudian apakah kalian tahu asal dan sejak kapan keberadaan teh di Indonesia? Sejarah panjang teh di Indonesia berawal dari masuknya tanaman teh (Camellia Sinensis) yang berupa biji dari Jepang ke Indonesia pada tahun 1684. Teh dibawa ke Jakarta (Batavia) oleh Andreas Cleyer, seorang dokter, pengajar, ahli botani serta saudagar di VOC yang berkebangsaan Jerman. Teh baru mendapat perhatian pemerintah kolonial pada tahun 1728 dengan mendatangkan biji teh dari China dalam jumlah banyak. Namun, usaha ini kurang berhasil. Satu abad kemudian teh menjadi salah satu tanaman yang wajib ditanam oleh rakyat melalui politik CultuurStelsel (1830). Rakyat dipaksa menanam teh di tanah milik sendiri atau sewaan dan ketika panen akan dibeli oleh Belanda untuk mengisi pundi-pundinya. (Dikutip dari Dendy Raditya, chub.fisipol.ugm.ac.id/2020/08/31/ngeteh-dulu-sedikit-tentang-teh-di-indonesia/)
ADVERTISEMENT
Sejarah panjang perkembangan teh di Indonesia memperlihatkan hasilnya saat ini, teh menjadi salah satu minuman utama dalam setiap aktivitas. Selain itu teh di kehidupan sehari - hari ternyata bukan hanya dinikmati untuk diminum tetapi sejak dari tanaman dapat dimanfaatkan untuk dijadikan salah satu destinasi wisata, salah satu nya yang sering kita ketahui berada di wilayah Puncak Bogor. Hamparan perkebunan teh seakan-akan mengajak kita untuk berdamai dengan keadaan. Dengan kondisi perkebunan teh yang merupakan tanaman subtropis sehingga berada di wilayah dataran tinggi yang menyajikan pemandangan alam dimbumbui kesejukan dan ketenangan memberikan sensasi didalamnya.
Benar, sebatas ketenangan dan manfaat yang terkandung dalam teh memberikan secerca harapan yang diyakini dapat menghasilkan ide ataupun harapan yang positif. Harapan yang memberikan semangat untuk beraktivitas dan berkreatifitas.
ADVERTISEMENT
#Salamteh