Konten dari Pengguna

Transformasi Digital BPN Jatim: Layanan Pertanahan Cepat dan Akuntabel

Alvina Mawaddah
Mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya
17 Oktober 2024 13:55 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Alvina Mawaddah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Implementasi e-government dalam pelayanan pertanahan di Badan Pertanahan Nasional (BPN) Jawa Timur merupakan langkah besar dalam upaya modernisasi layanan publik. Terobosan ini tidak hanya menjadi cerminan komitmen BPN dalam menghadirkan layanan yang efisien dan transparan, tetapi juga sebagai jawaban atas kebutuhan masyarakat akan layanan publik yang lebih cepat, mudah, dan akuntabel. Di tengah tuntutan digitalisasi di berbagai sektor, e-government menjadi jalan keluar bagi permasalahan klasik dalam pelayanan pertanahan yang selama ini dirasakan lamban dan berbelit.
ADVERTISEMENT
Mewujudkan Layanan yang Lebih Efisien dan Transparan
Salah satu manfaat utama e-government adalah peningkatan efisiensi. Proses yang dahulu memerlukan waktu berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan kini dapat diselesaikan dalam hitungan hari. Pengguna layanan dapat mengajukan permohonan, memeriksa status permohonan, atau mengakses informasi terkait sertifikat tanah secara online, tanpa harus menghabiskan waktu dan biaya untuk mengunjungi kantor BPN secara langsung. Transformasi ini tentunya berdampak signifikan dalam mengurangi beban birokrasi yang selama ini kerap menjadi keluhan publik.
Lebih dari sekadar efisiensi, e-government juga menjadi alat ampuh untuk mencegah praktik-praktik korupsi dan pungutan liar. Proses digital yang terstandarisasi memungkinkan setiap tahapan pelayanan dapat diawasi dan dilacak secara transparan. Masyarakat tidak lagi perlu “melobi” oknum tertentu untuk mempercepat pengurusan dokumen. Semua menjadi lebih terbuka dan termonitor, sehingga kepercayaan publik terhadap BPN dapat terbangun dengan lebih kuat.
ADVERTISEMENT
Mempermudah Akses Informasi bagi Masyarakat
Sistem e-government memberikan kemudahan akses informasi bagi masyarakat. Dengan adanya platform digital, informasi mengenai status kepemilikan tanah, peta lokasi, dan dokumen pertanahan lainnya dapat diakses kapan saja dan di mana saja. Ini adalah langkah penting dalam memastikan hak informasi masyarakat terpenuhi, sekaligus mendukung prinsip good governance yang berfokus pada keterbukaan informasi.
Namun, inovasi ini juga menghadapi tantangan serius, terutama terkait kesenjangan digital. Tidak semua masyarakat, terutama mereka yang tinggal di pedesaan, memiliki akses yang memadai terhadap teknologi dan jaringan internet. Selain itu, tingkat literasi digital yang berbeda-beda menyebabkan tidak semua orang dapat memanfaatkan sistem ini dengan maksimal. Oleh karena itu, BPN perlu melakukan upaya sosialisasi dan pelatihan yang menyeluruh agar seluruh lapisan masyarakat dapat mengakses layanan ini secara merata.
ADVERTISEMENT
Tantangan Keamanan dan Integrasi Lintas Instansi
Di sisi lain, keamanan data menjadi perhatian penting dalam implementasi e-government. Sistem digital yang menyimpan informasi penting seperti dokumen pertanahan dan data pribadi pemohon harus dilindungi dengan lapisan keamanan yang ketat untuk mencegah kebocoran data atau penyalahgunaan informasi. Pemerintah harus memastikan bahwa standar keamanan siber diterapkan secara optimal untuk melindungi hak-hak masyarakat.
Integrasi layanan juga menjadi kunci keberhasilan e-government di sektor pertanahan. Layanan ini akan semakin efektif jika dapat terhubung dengan lembaga lain, seperti perbankan, notaris, atau dinas pajak, guna memfasilitasi transaksi jual beli tanah, pembiayaan, atau administrasi lainnya. Kolaborasi lintas sektor ini tidak hanya akan mempermudah masyarakat, tetapi juga mempercepat roda ekonomi melalui proses pertanahan yang lebih lancar dan efisien.
ADVERTISEMENT
Memperkuat Kepercayaan Publik Melalui Inovasi
Terlepas dari berbagai tantangan yang ada, penerapan e-government di BPN Jawa Timur menunjukkan komitmen kuat pemerintah untuk bertransformasi menjadi institusi yang lebih modern dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat. Inovasi ini diharapkan dapat meningkatkan kepuasan publik, mengurangi hambatan birokrasi, serta memperbaiki citra pelayanan pertanahan yang selama ini kerap dipandang kurang optimal.
Pada akhirnya, keberhasilan e-government tidak hanya diukur dari seberapa cepat sebuah layanan diselesaikan, tetapi juga dari bagaimana sistem ini dapat membangun kepercayaan dan memberikan kemudahan bagi masyarakat. Dengan mengatasi kendala yang ada dan terus berinovasi, e-government BPN Jawa Timur dapat menjadi model bagi daerah lain dalam mempercepat digitalisasi layanan publik di Indonesia.
Inilah saatnya bagi kita semua, pemerintah dan masyarakat, untuk bersama-sama mendukung transformasi digital ini agar manfaatnya dapat dirasakan oleh semua lapisan masyarakat secara merata. E-government bukan hanya sekadar pilihan, tetapi sebuah kebutuhan yang harus diwujudkan demi masa depan pelayanan publik yang lebih baik dan lebih terintegrasi.
Ilustrasi BPN Jawa Timur. Oleh: Alvina Mawaddah