Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Konten dari Pengguna
Belajar Budaya Jepang lewat ‘Japan Time’ di TK Dharma Wanita Seloliman
20 Januari 2025 10:27 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Alya Khalisa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Mahasiswa Universitas Airlangga kelompok Kuliah Kerja Nyata-Belajar Bersama Komunitas (KKN-BBK) periode ke-5 mengadakan kegiatan belajar Japan Time yang diselenggarakan pada hari Jum’at, tanggal 17 Januari 2025 di TK Dharma Wanita, Desa Seloliman, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Kegiatan Japan Time merupakan pemberian waktu materi budaya dan bahasa Jepang secara sederhana kepada anak-anak TK. Selain bahasa, dalam kegiatan ini, mahasiswa tim KKN-BBK Unair juga memberikan materi budaya Jepang, berupa pembuatan origami untuk meningkatkan kreativitas anak-anak TK.
ADVERTISEMENT
Origami merupakan seni melipat kertas yang dibuat secara kreatif menjadi beragam bentuk, seperti bentuk binatang, bunga, dan lain-lain. Sedangkan, materi bahasa Jepang disampaikan melalui tiga materi sederhana yang dilakukan dengan media yang berbeda, bukan melalui metode konvensional, melainkan berupa nyanyian untuk memudahkan anak-anak TK dalam memahami Bahasa Jepang. Hal ini disesuaikan dengan karakteristik anak-anak TK yang lebih menyukai aktivitas bermain dan bersenang-senang, sehingga mereka lebih antusias dalam mengikuti rangkaian kegiatan belajar bersama.
Bahasa Jepang
Dalam menyampaikan materi Japan Time kepada anak-anak TK, digunakan bahasa Jepang yang sederhana agar mereka mudah memahami dan menikmati pembelajaran tersebut. Materi ini terdiri dari tiga bagian yang dirancang untuk belajar sambil bernyanyi bersama, disertai dengan uji coba pemahaman dari lagu yang telah dinyanyikan. Tiga materi yang kami berikan adalah:
ADVERTISEMENT
1. Menyapa
Pembelajaran bahasa Jepang yang diberikan kepada anak-anak TK dimulai dengan latihan menyapa. Lagu yang digunakan berasal dari video di saluran YouTube Fun Nihongo. Anak-anak diajarkan sapaan sehari-hari dalam bahasa Jepang, seperti ohayou gozaimasu (selamat pagi), konnichiwa (selamat siang), dan konbanwa (selamat malam). Selain itu, mereka juga mempelajari ungkapan tanya seperti genki desu ka? (Apa kabar?), beserta jawabannya watashi wa genki desu (Saya sehat).
Setelah belajar melalui lagu dan terjemahannya, diadakan uji coba sederhana. Tiga anak dipilih untuk maju ke depan dan mempraktikkan sapaan yang berbeda sesuai kondisi waktu atau cuaca. Mahasiswa tim KKN-BBK Unair, sebagai pendamping, membantu anak-anak agar lebih percaya diri berdiri di depan teman-temannya dan secara perlahan membiasakan diri menggunakan bahasa asing (bahasa Jepang) dalam bentuk sapaan sederhana.
2. Nama Hari
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, pembelajaran bahasa Jepang yang diberikan kepada anak-anak TK adalah menyanyi tentang tujuh hari dalam seminggu. Lagu yang digunakan diambil dari video di saluran YouTube Genki Japanese. Nama-nama hari dalam bahasa Jepang yang diajarkan adalah nichiyoubi (Minggu), getsuyoubi (Senin), kayoubi (Selasa), suiyoubi (Rabu), mokuyoubi (Kamis), kinyoubi (Jumat), dan doyoubi (Sabtu).
Setelah mempelajari lagu dan terjemahannya ke Bahasa Indonesia, seperti pada latihan menyapa, diadakan juga uji coba dengan melibatkan tiga anak TK untuk maju ke depan. Mereka diminta menebak nama-nama hari dalam bahasa Jepang berdasarkan nama harinya dalam Bahasa Indonesia, dengan cara menyusun potongan kertas yang berisi nama-nama hari dalam bahasa Jepang secara benar. Sebagai pendamping, mahasiswa anggota KKN-BBK Unair membantu anak-anak dengan arahan yang jelas agar mereka tidak mengalami kesulitan dan dapat menebak serta menyusun nama-nama hari dengan tepat.
ADVERTISEMENT
3. Hitungan
Materi Bahasa Jepang terakhir yang diajarkan adalah hitungan angka satu hingga sepuluh. Meskipun tidak ada video lagu yang digunakan untuk materi ini, mahasiswa tim KKN-BBK Unair menciptakan lagu hitungan dalam Bahasa Jepang dengan iringan tepuk tangan. Hitungan dari satu hingga sepuluh dalam bahasa Jepang adalah ichi (1), ni (2), san (3), yon (4), go (5), roku (6), nana (7), hachi (8), kyuu (9), dan juu (10).
Setelah mempelajari hitungan dan nyanyiannya, uji coba dilakukan dengan memilih tiga anak TK untuk menebak hitungan satu hingga tiga dengan mudah. Setelah mempelajari hitungan dan nyanyian dengan tepukan, uji coba dilakukan dengan memilih tiga anak TK untuk menebak hitungan satu hingga tiga dengan mudah. Hasilnya, ketiga anak tersebut dapat dengan cepat dan tepat mengenali angka-angka yang disebutkan dalam lagu tersebut. Mereka menunjukkan rasa senang dan antusiasme saat ikut bernyanyi sambil menunjuk angka-angka, yang menandakan bahwa pendekatan ini berhasil menarik perhatian mereka dan mempermudah proses pembelajaran.
ADVERTISEMENT
Budaya Jepang
Materi selain Bahasa Jepang yang kedua adalah dengan memperkenalkan budaya Jepang, yaiu origami, yang sederhana dan cocok untuk anak-anak TK. Origami merupakan budaya Jepang yang telah menjadi hobi dan seni populer di seluruh dunia. Origami dipilih sebagai materi budaya Jepang untuk meningkatkan kreativitas anak-anak TK dalam membuat kerajinan tangan dari kertas lipat. Bentuk origami yang dibuat untuk anak-anak TK adalah burung dan kelinci. Anak-anak TK dibentuk dalam kelompok yang terdiri dari 4 orang, dengan 1 pendamping dari mahasiswa KKN BBK Unair. Tentu saja, dalam membuat origami, mereka mendampingi anak-anak dengan penuh perhatian, membantu memandu langkah demi langkah, dan ikut serta dalam membuat origami bersama. Dengan cara ini, anak-anak tidak akan merasa bingung atau kesulitan, sehingga mereka dapat berhasil dengan penuh kepuasan dan kebanggaan. Pembentukan kelompok ini bertujuan untuk mengembangkan kerja sama dan komunikasi antar anak-anak, sekaligus memberikan kesempatan bagi mereka untuk saling membantu dan belajar bersama dalam suasana yang menyenangkan.
ADVERTISEMENT
Akhirnya, kegiatan belajar Japan Time mendapatkan tanggapan yang sangat positif baik dari anak-anak maupun guru TK. Program ini menjadi pengalaman pertama yang memberikan pemahaman tentang budaya dan bahasa Jepang kepada anak-anak sekolah tingkat TK. Melalui kegiatan ini, anak-anak diajak untuk mengenal Jepang, yang tidak hanya memperluas wawasan mereka, tetapi juga menumbuhkan motivasi dan kegembiraan dalam mempelajari budaya asing.
Kegiatan ini tidak hanya memperkenalkan budaya dan bahasa Jepang, tetapi juga mengusung nilai-nilai penting dalam Sustainable Development Goals (SDGs), seperti Pendidikan Berkualitas (SDG 4) dan Pengurangan Ketimpangan (SDG 10), yang terlihat jelas dalam cara pembelajaran yang menyenangkan dan interaktif. Dengan menyanyi dan membuat origami, anak-anak diajak belajar dengan cara yang kreatif dan penuh gembira, yang mendukung perkembangan mereka dalam berbagai aspek.
ADVERTISEMENT
Selain itu, kegiatan ini juga menciptakan kesempatan bagi anak-anak untuk bekerja dalam kelompok, memperkuat nilai-nilai kerjasama dan saling menghargai—sejalan dengan SDG 10 tentang mengurangi ketimpangan dan membangun masyarakat yang inklusif. Anak-anak diberi ruang untuk belajar tentang budaya asing, yang membantu mereka menjadi lebih terbuka dan menghargai keberagaman.
Melalui pengalaman ini, anak-anak tidak hanya mengenal bahasa dan budaya Jepang, tetapi juga belajar untuk lebih memahami dunia luar, berkolaborasi dengan teman-temannya, dan mengembangkan rasa saling menghormati. Rangkaian Japan Time berhasil menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan inspiratif, sekaligus mendorong mereka untuk lebih terbuka terhadap keragaman budaya dunia, menjadikan pengalaman ini sebagai langkah awal dalam memperkenalkan dunia internasional kepada generasi muda.
ADVERTISEMENT
Live Update