Kisah Abdullah Ibnu Salam dan Kaumnya dalam "Hikayat Seribu Masalah"

Alya Mulyani
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Konten dari Pengguna
24 Oktober 2022 5:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Alya Mulyani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber gambar: Penulis
zoom-in-whitePerbesar
Sumber gambar: Penulis
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Islam merupakan agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw dengan kitab Al-Qur'an sebagai pedoman yang merupakan firman Allah Swt. Nabi Muhammad saw diberikan mukjizat oleh Allah Swt berupa kitab suci Al-Qur'an sebagai pedoman agama Islam. Al-Qur'an sendiri diturunkan setelah tiga kitab terdahulunya, yaitu Taurat, Zabur, dan Injil. Proses penyebaran agama Islam tidaklah mudah, terlebih kepada orang-orang yang memeluk agama terdahulu sebelum datangnya agama Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw.
ADVERTISEMENT
Dikisahkan dalam sebuah naskah kuno berjudul “Hikayat Seribu Masalah” oleh Abbas r. a ketika Nabi Muhammad saw hijrah dari Makkah ke Madinah, beliau mendapatkan perintah dari Allah Swt melalui Malaikat Jibril untuk mengirimkan surat kepada pendeta Yahudi bernama Abdullah Ibnu Salam, bahwa Nabi Muhammad saw yang merupakan nabi akhir zaman akan datang kepadanya. Abdullah Ibn Salam membaca surat dari Nabi Muhammad saw di depan kaumnya. Abdullah Ibnu Salam pun menyerukan kepada kaumnya sebagaimana terdapat dalam naskah bagian 4 (yang sudah ditransliterasi):
(4) “Hai sekalian kaumku! Ketahuilah oleh kamu bahwa telah lahir dan telah sampai surat kepadaku, maka dengarlah sekalian kamu! Esok berkumpullah Yahudi besar dan kecil ke padang.”
ADVERTISEMENT
“Hai segala kaumku, tahukah kamu sekalian akan nabi akhir zaman memerintahkan kita semua untuk membawa iman kepada Islam.”
Kaum Yahudi itu pun merasa ragu dengan apa yang disampaikan oleh Abdullah Ibnu Salam, mereka tetap meyakini bahwa hanya Abdullah Ibnu Salam penghulu dan guru yang tidak ada tandingannya. Namun Abdullah Ibnu Salam berusaha meyakinkan kaumnya dengan meceritakan perkataan Nabi Musa a.s, dalam naskah bagian 5:
(5) “Hai kaumku, adapun Nabi Musa a.s beliau bercerita, aku dengar seorang nabi di tanah Arab dari kaum Quraisy. Sekalian (nabi) di bawah martabatnya. Dan di dalam Taurat, Injil, Zabur, dan Furqan mengatakan, peri kemuliaan nabi akhir zaman telah dijadikan oleh Allah Swt. Maka Nabi Musa berkata “Hai kamu sekalian kaumku, ketahuilah olehmu, akan datang seorang nabi akhir zaman bernama Muhammad saw dari kaum Arab dan bangsa Quraisy. Apabila telah lahir nabi akhir zaman tinggalkanlah agama kita dan kitab kita pun binasalah. Dan barang yang haram kepada kita halal kepada agamanya.”
ADVERTISEMENT
Kaum Yahudi masih merasa ragu dengan apa yang diceritakan. Kemudian Abdullah Ibnu Salam pun berkata dalam naskah bagian 7:
(7) “Maka kata Abdullah Ibnu Salam, “Jika kamu semua tidak percaya akan nabi akhir zaman, biarlah aku sendiri pergi menemui nabi akhir zaman karena sudah aku pilih dalam kita Taurat, Injil, dan Zabur, seribu masalah yang ingin aku tanyakan kepada nabi akhir zaman.”
Datanglah Abdullah Ibnu Salam beserta 700 kaumnya kepada Nabi Muhammad saw. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh Abdullah ibn Salam tersebut dibagi menjadi empat jenis, diantaranya:
1. Pertanyaan kosmogonis, pertanyaan mengenai bumi, langit, bulan, matahari, dan bintang.
2. Pertanyaan eskatologis, pertanyaan mengenai hal-hal yang bersifat gaib, misalnya surga, neraka, hari kiamat, malaikat, dan iblis.
ADVERTISEMENT
3. Pertanyaan berupa teka-teki, misalnya “apa yang keras dari bapaknya”, “apa yang keras dari pada api”, “apa yang keras mulia tidak berguna”.
4. Pertanyaan mengenai arti bilangan, misalnya “apa yang esa tiada jadi dua, yang dua tiada jadi tiga” dan seterusnya sampai bilangan ke seratus.
Naskah Hikayat Seribu Masalah ini merupakan sebuah naskah yang di dalamnya berisi hal-hal mengenai ajaran agama Islam. Kisah seorang pendeta Yahudi bernama Abdullah Ibnu Salam yang datang kepada Nabi Muhammad saw untuk mengajukan kurang lebih 200 pertanyaan mengenai Islam yang beberapa jenisnya sudah disebutkan di atas. Karena banyaknya pertanyaan itu maka disebutlah “seribu masalah” dan semua pertanyaan itu dapat terjawab oleh Nabi Muhammad SAW dengan bantuan Malaikat Jibril yang berasal dari Malaikat Mikail. Malaikat Mikail berasal dari Malaikat Israfil. Malaikat Israfil menerimanya dari Malaikat Izrail dan semua itu bersumber dari Lauhul Mahfudz. Akhir kisah, Abdullah Ibnu Salam dan 700 kaum Yahudi lainnya dengan penuh keyakinan memeluk agama Islam.
ADVERTISEMENT