Apakah Obat Tradisional Aman Digunakan?

Sumber : Freepik

Seiring dengan perkembangan zaman dan maraknya penemuan-penemuan obat herbal saat ini. Dikalangan masyarakat masih banyak terdapat pengobatan-pengobatan tradisional yang menjadi solusi masyarakat ketika mereka terkena penyakit. Beberapa dari mereka memilih melakukan pengobatan tradisional dari pada pergi ke dokter karena ada beberapa faktor dan alasan yang mereka percayai. Di samping itu, mereka yang lebih memilih pengobatan tradisional mayoritas tidak percaya dengan pengobatan modern. Mereka berpikir bahwa pengobatan tradisional pasti menggunakan bahan-bahan yang tradisional dan aman untuk digunakan. Selain itu, mereka memilih tidak melakukan pengobatan modern karena menggunakan bahan kimia yang menurut mereka tidak baik dan tidak aman untuk kesehatan. Mereka juga mengira bahwa pengobatan tradisional tidak memiliki efek samping. Jadi, aman jika digunakan secara terus-menerus.

Namun, pada dasarnya tidak semua pengobatan tradisional aman untuk dikonsumsi. Kita harus mengetahui terlebih dahulu bahan utama yang digunakan dalam pengobatan tradisional tersebut. Ada banyak pengobatan tradisional yang ternyata mengandung bahan berbahaya di dalamnya. Tidak sedikit diantara pengobatan tradisional itu yang mengandung senyawa-senyawa dan bahan-bahan berbahaya. Berdasarkan peraturan perundang undangan yang berlaku, obat tradisional dilarang menggunakan beberapa bahan. Bahan tersebut adalah campuran bahan kimia hasil isolasi atau sintetik berkhasiat obat, narkotika dan psikotropika, dan hewan atau tumbuhan yang dilindungi.

Bahan berbahaya yang digunakan biasa disebut BKO atau kepanjangannya Bahan Kimia Obat. BKO ini biasa digunakan untuk memperkuat indikasi dari obat bahan akan tersebut. BKO yang sering dicampurkan pada obat-obatan tradisional ada beberapa zat. Yang pertama adalah fenibutalzon. fenibutalzon mempunyai efek samping yaitu timbul rasa tidak nyaman pada saluran pencernaan, mual, diare, radang pendarahan dan tukak, reaksi hipersensifitas terutama angio edema dan bronkospasme, sakit kepala, pusing, vertigo, gangguan pendengaran, fotosensifitas dan hematuria. Yang kedua antalgin atau metaminpro. Antalgin atau metaminpro ini pada jangka panjang mempunyai efek samping agranulositosis. Ketiga, deksametason yang mempunyai efek samping yaitu gangguan mental, euphoria dan myopaghia. Pada anak-anak kortikosteroid dapat menimbulkan gangguan pertumbuhan, sedangkan pada wanita hamil dapat mempengaruhi pertumbuhan adrenal anak. Selain itu masih banyak bahan berbahaya yang berdampak buruk untuk kesehatan kita.

Beberapa laporan penelitian menyatakan bahwa penggunan obat tradisional dalam jangka waktu lama dan terus-menerus terutama yang mengandung tanaman dengan efek diuretic ataupun tanaman yang mengandung zat nefrotoksik seperti aristolochic acid yang dapat menyebabkan gangguan elektrolit, kerusakan/kelainan ginjal, gangguan metabolisme, dan lain-lain. Selain itu, tanaman yang bersifat toksik terhadap hati dapat menyebabkan gangguan pada fungsi hati. Beberapa kasus di luar negeri juga menyebutkan adanya efek samping penggunaan pil-pil pelangsing tradisional yang dapat berakibat fatal (kematian), karena mengandung beberapa tanaman yang toksik.

Informasi dan edukasi kepada masyarakat diperlukan untuk mendiskusikan dengan konsumen obat tradisional mengenai obat-obat tradisional, keamanan penggunaannya, kemungkinan interaksi, dan sebagainya. Konseling, sebagai salah satu bentuk interaksi dengan para konsumen. Pasien atau konsumen obat tradisional harus memahami bahwa produk obat tradisional kemungkinan tidak atau belum terbukti keefektifannya dan kemungkinan menimbulkan efek samping. Obat tradisional tidak boleh digunakan melampaui dosis yang direkomendasikan yang tercantum pada label produk, dan lama penggunaan harus dibatasi.

Obat tradisional banyak diminati masyarakat tidak semua aman untuk dikonsumsi, banyak obat tradisional yang mengandung bahan berbahaya yang mempunyai efek samping yang sangat merugikan bagi tubuh kita. Bahan berbahayanya yaitu BKO (Bahan Kimia Obat) yang sering dicampurkan pada obat-obatan tradisional tersebut. Penggunaan obat tradisional dalam jangka waktu lama juga mempunyai dampak buruk bagi kesehatan masyarakat. Untuk itu perlu adanya edukasi untuk masyarakat agar mengurangi konsumsi obat tradisional

ALYA NADHIFA AZZAHRA/FKM UNAIR