Konten dari Pengguna

Penerapan Media Belajar dalam Mengasah Kemampuan Motorik Halus Anak Usia Dini

Alya Nuraini
Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
11 November 2024 11:13 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Alya Nuraini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Seseorang Anak Menggunting Kertas (Sumber: https://www.pexels.com).
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Seseorang Anak Menggunting Kertas (Sumber: https://www.pexels.com).
ADVERTISEMENT
Anak usia dini merupakan sosok individu yang mengalami proses perkembangan sangat pesat. Anak usia dini merupakan anak yang memiliki karakteristik suka bergerak (tidak suka diam), unik, aktif, memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, senang bereksperimen, dan memiliki daya imajinasi. Anak usia dini juga memiliki karakteristik bersemangat dalam belajar dan banyak belajar dari pengalaman, serta menunjukkan minat yang meningkat terhadap teman. Anak usia dini berada dalam masa keemasan (golden age), yaitu kecerdasan dan keterampilan dasar seperti motorik halus mulai terbentuk. Pengembangan motorik halus sangat penting karena berhubungan dengan kemampuan anak dalam melakukan gerakan terkoordinasi dengan tangan dan jari, seperti memegang pensil, menggambar, dan menulis. Pendidikan anak usia dini bertujuan untuk mengembangkan aspek fisik, motorik, sosial, bahasa, kognitif, dan emosional anak secara menyeluruh.
ADVERTISEMENT
Tulisan ini akan membahas mengenai salah satu penelitian yang berjudul “Analysis of Early Childhood Fine Motor Skills Through the Application of Learning Media” oleh Resi Rosalianisa, Budi Purwoko, Nurchayati dalam jurnal IJORER: International Journal of Recent Educational Research, pada Mei 2023. Penelitian ini berfokus pada analisis keterampilan motorik halus pada anak usia dini melalui penerapan media pembelajaran.

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan penerapan media pembelajaran dalam pengembangan keterampilan motorik halus pada anak usia dini. Pada usia dini, anak-anak memiliki karakteristik yang aktif dan senang bereksplorasi, sehingga memerlukan metode pembelajaran yang menarik untuk merangsang perkembangan motorik halus mereka. Oleh karena itu, penelitian ini menekankan pentingnya penggunaan media pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan minat dan keterampilan motorik anak dalam suasana belajar yang menyenangkan dan menarik.
ADVERTISEMENT

Metode Penelitian

Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif berbasis studi literatur atau penelitian kepustakaan (library research). Pendekatan ini dilakukan dengan mengumpulkan data dari berbagai literatur ilmiah berupa artikel dan jurnal ilmiah yang relevan, berjumlah 30 dengan tahun terbit antara 2013 hingga 2022. Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data dilakukan melalui dokumentasi yang melibatkan pengumpulan dokumen literatur terkait topik penelitian, seperti artikel ilmiah dan jurnal ilmiah. Analisis data menggunakan metode deskriptif yang bertujuan untuk menyajikan hasil penelitian secara jelas dan mendalam dengan teknik analisis berupa reduksi data literatur, penyajian data, dan verifikasi data.

Hasil dan Pembahasan

Hasil

Berdasarkan analisis literatur dari berbagai artikel, penelitian ini menemukan bahwa penerapan media pembelajaran memiliki dampak positif terhadap pengembangan keterampilan motorik halus anak usia dini. Anak-anak yang terlibat dalam aktivitas pembelajaran yang menggunakan media, seperti playdough, kolase, dan puzzle, menunjukkan peningkatan dalam hal koordinasi mata dan tangan serta keterampilan manipulatif lainnya. Media pembelajaran, terutama yang berbentuk fisik seperti playdough dan puzzle terbukti dapat mengatasi kebosanan dan meningkatkan antusiasme anak selama proses belajar. Media digital juga menunjukkan hasil positif karena anak-anak menjadi lebih tertarik dan terlibat ketika media digital, seperti video tutorial digunakan dalam kegiatan pembelajaran.
ADVERTISEMENT
Penelitian ini juga mengungkapkan bahwa pemilihan media pembelajaran yang sesuai, seperti kirigami dan origami mampu meningkatkan ketelitian dan kesabaran anak dalam melakukan gerakan motorik halus. Media pembelajaran memungkinkan anak-anak mengembangkan keterampilan motorik halus yang diperlukan untuk mendukung keterampilan dasar lainnya, seperti menulis dan memegang pensil. Hasil ini menunjukkan pentingnya kreativitas dan inovasi guru dalam memilih strategi dan media pembelajaran yang mampu mendorong perkembangan motorik halus anak usia dini secara optimal.

Pembahasan

Penelitian ini membahas penggunaan media pembelajaran yang menarik dalam kegiatan belajar mengajar, terutama bagi anak-anak usia dini yang membutuhkan stimulasi optimal selama masa perkembangan emas (golden age) mereka. Penelitian ini menunjukkan bahwa media pembelajaran, seperti playdough, puzzle, kolase, dan digital video, efektif dalam meningkatkan keterampilan motorik halus. Anak-anak yang terlibat dalam aktivitas menggunakan media tersebut menunjukkan koordinasi mata dan tangan yang lebih baik, serta peningkatan konsentrasi dan kekuatan otot jari dalam pengembangan keterampilan praktis seperti memegang alat tulis atau memotong menggunakan gunting. Selain itu, media pembelajaran yang menarik juga mampu menumbuhkan motivasi dan minat belajar anak, sehingga menciptakan suasana belajar yang lebih menyenangkan dan interaktif.
ADVERTISEMENT
Penelitian ini juga membahas peran guru dalam memilih dan menggunakan media pembelajaran yang efektif. Guru diharapkan tidak hanya menjadi fasilitator, tetapi juga inovator dalam menyediakan alat dan metode belajar yang sesuai dengan karakteristik perkembangan anak. Penggunaan teknologi digital dalam media pembelajaran juga disebutkan sebagai alternatif yang efektif, terutama di era digital saat ini. Misalnya, media berbasis video atau game edukatif yang dirancang dengan baik. Hal ini akan membantu guru dalam menciptakan pengalaman belajar yang lebih efektif bagi anak-anak, terutama untuk meningkatkan keterampilan motorik halus. Pengembangan media pembelajaran yang interaktif dan sesuai usia anak dapat berfungsi sebagai sarana stimulasi yang efektif.

Simpulan

Penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan media pembelajaran memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap perkembangan keterampilan motorik halus anak usia dini. Keterampilan motorik halus yang melibatkan koordinasi tangan dan mata serta gerakan otot kecil untuk dikembangkan pada anak usia dini. Melalui penerapan media pembelajaran, anak-anak menjadi lebih antusias dan tertarik dalam proses pembelajaran yang berkontribusi pada peningkatan keterampilan motorik halus mereka. Media pembelajaran, seperti kolase, puzzle, dan permainan playdough, terbukti efektif dalam melatih kemampuan memegang, konsentrasi, dan koordinasi gerak.
ADVERTISEMENT
Selain itu, keterampilan motorik halus yang terstimulasi dengan baik mendukung pengembangan aspek kecerdasan kinestetik anak yang mencakup kemampuan dalam mengendalikan dan mengkoordinasikan gerakan tubuh. Hal ini tidak hanya berdampak pada kemampuan fisik, tetapi juga membantu anak membangun kepercayaan diri serta keterampilan sosial melalui interaksi dengan teman-teman selama aktivitas bermain. Terlepas dari keterbatasan media pembelajaran yang masih berbasis fisik, penelitian ini merekomendasikan pengembangan media berbasis digital atau daring di masa depan untuk memperluas cakupan dan fleksibilitas dalam pembelajaran anak-anak.
Jadi, media pembelajaran tidak hanya menjadi sarana untuk mengembangkan keterampilan motorik halus anak, tetapi juga sebagai alat motivasi yang membuat proses belajar menjadi lebih menarik dan bermakna bagi anak usia dini.
.
ADVERTISEMENT
.

Daftar Pustaka

Rosaliana, Resi; dkk. Analysis of Early Childhood Fine Motor Skills Through the Application of Learning Media. 2023. IJORER: International Journal of Recent Educational Research. Vol.4, No. 3. 309-328.