Konten dari Pengguna

Realistis? PKS Tinggalkan Anies Baswedan Pada Pilgub DKI Jakarta 2024-2029

Alyaa Zalfaa
Mahasiswa UIN Jakarta 2023, jurusan Ilmu Politik.
13 Agustus 2024 14:18 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Alyaa Zalfaa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sohibul Iman (kiri) dan Anies Baswedan (kanan) dikutip dari ANTARA oleh M Risyal Hidayat
zoom-in-whitePerbesar
Sohibul Iman (kiri) dan Anies Baswedan (kanan) dikutip dari ANTARA oleh M Risyal Hidayat
ADVERTISEMENT
Menjelang Pemilihan Kepala daerah periode 2024-2029 membuat partai-partai politik segera menyiapkan calon terbaiknya untuk bisa berlaga pada kontestasi Pilkada, termasuk pada tingakatan Pemilihan Gubernur. PKS (Partai Keadilan Sejahtera) baru-baru ini menghebohkan dengan keputusan mengejutkan untuk tidak mencalonkan Anies Baswedan dalam Pilgub DKI Jakarta mendatang.
ADVERTISEMENT
Langkah ini menjadi pertanda dari perubahan besar dalam strategi politik PKS, yang sebelumnya dikenal sebagai pendukung utama Anies Baswedan. Ketua DPW PKS Jakarta Khoirudin mengatakan bahwa "Kondisi ini memaksa PKS untuk realistis, mengocok ulang, berhitung-hitung dalam tentukan langkah terbaik ke depan" ujarnya dikutip dari tempo.co, Senin, 12 Agustus 2024
Juru Bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Ahmad Mabruri mengatakan bahwa DPP PKS mengajukan nama Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Mohamad Sohibul Iman. "Sebagai Partai pemenang di Jakarta, PKS memutuskan akan memperjuangkan kader terbaiknya sebagai Calon Gubernur DKI Jakarta. Kandidat yang kami usung adalah Mohamad Sohibul Iman, yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua Majelis Syuro PKS," ujar Mabruri
Sementara itu, PKS disinyalkan akan bergabung bersama Koalisi Indonesia Maju (KIM). Ketua Umum PAN Ketua Umum PAN Zulikifli Hasan (Zulhas) yang juga Menteri Perdagangan menyampaikan bahwa KIM sepakat untuk mengusung Ridwan Kamil (RK) sebagai bakal calon Gubernur di Pilkada Jakarta. “PAN dan KIM hampir (mencapai) kesepakatan bulat (untuk) mengusung RK dan wakilnya yang berinisial S,” ujar Zulhas yang dikutip melalui kompas.com pada Senin, 12 Agustus 2024
ADVERTISEMENT
PKS tampaknya ingin menghindari risiko dengan tidak mencalonkan Anies Baswedan. Selain berupaya untuk menghindari risiko, PKS juga berusaha memperkuat posisinya dalam kompetisi Pilgub DKI Jakarta 20204 dan mencari kandidta yang lebih diterima oleh berbagai kelompok pemilih.
Hingga saat ini, Anies Baswedan masih belum memberikan komentar resmi tentang keputusan PKS. Ini adalah momen yang cukup penting untuk diperhatikan, karena tanggapan Anies bisa mempengaruhi dinamika politik menjelang Pilgub DKI Jakarta 2024. Maka ini merupakan momentum yang menarik untuk ditunggu untuk melihat bagaimana mantan Gubernur Jakarta ini akan merespons langkah PKS dan apa langkah selanjutnya yang akan diambilnya.