Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Konten dari Pengguna
Kepribadian dan Gaya Hidup pada Mahasiswa
26 Juli 2023 8:58 WIB
Tulisan dari Alya Azzahra Jaya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bagaimana sih gaya hidup dan kepribadian mahasiswa di era modern ini?
Pasti kalian sudah tidak asing lagi karena di era yang semakin modern ini, banyak dari kita yang sudah mulai meninggalkan nilai-nilai moral dan mengarah kepada nilai-nilai modernitas. Nah nilai-nilai modernitas ini dianut oleh seorang remaja ataupun mahasiswa, karena nilai-nilai modernitas ini nilai-nilai agama semakin jauh. Mereka ini lebih condong kepada gaya hidup kebudayaan barat, alasan mereka mengikuti gaya hidup budaya barat karena mereka ingin mengikuti perkembangan zaman, dan mereka menganggap bahwa gaya hidup kebudayaan barat ini akan terlihat keren jika mereka mengikutinya (Amalia et al., 2017).
ADVERTISEMENT
Kenapa banyak mahasiswa yang mengikuti gaya hidup kebudayaan barat?
Alasan dari kebiasaan mencontoh gaya hidup kebudayaan barat ini, karena kita sebagai seorang remaja atau mahasiswa sedang berada di fase labil dan disini lah kita merasa bahwa disaat ini lah waktu kita untuk mencari jati diri kita (Amalia et al., 2017). Karena fase labil ini membuat emosi kita tidak stabil, sehingga menyebabkan diri kita menjadi mudah terpengaruh oleh orang sekitar. Contohnya saat kita melihat teman kita mengikuti gaya hidup kebudayaan barat muncul perasaan ingin mencoba, sehingga kita melakukan hal itu.
Kalian pasti sering melihat yang seperti itu di lingkungan kita, nah jadi semakin banyak peluang seorang remaja atau mahasiswa melakukan hal serupa. Tidak heran jika banyak dari seorang mahasiswa di era sekarang ini yang mengikuti gaya hidup kebudayaan barat. Gaya hidup ini sendiri adalah tindakan yang membedakan antara satu orang dengan orang yang lainnya (Azizah & Indrawati, 2015), jadi setiap remaja atau mahasiswa memiliki gaya hidup yang berbeda beda setiap orangnya. Dan tentu saja, setiap remaja atau mahasiswa memiliki karakteristik kepribadiaan yang berbeda.
ADVERTISEMENT
Apakah kepribadian individu berpengaruh pada kualitas hidup seseorang?
Kepribadian setiap individu ini berpengaruh pada kualitas hidup seseorang (Trimarti, 2014). Kepribadian ini sendiri adalah cara individu bereaksi atau berinteraksi dengan individu lain. Kepribadian seseorang bisa dilihat dari bagaimana sikap dia sehari-hari, tapi kita tidak boleh langsung menilai kalau seseorang itu berkepribadian baik atau buruk apalagi di kurun waktu yang sebentar ya, kita harus benar-benar kenal dulu dengan orang itu agar kita bisa benar-benar tau bahwa orang itu memiliki kepribadian yang seperti apa. Kepribadian pada mahasiswa laki-laki dan perempuan juga jelas berbeda, kebanyakan mahasiswa perempuan lebih tinggi perilaku sosialnya dibandingkan dengan mahasiswa laki-laki (Renata & Parmitasari, 2016).
Apakah mahasiswa sering melakukan hedonisme?
Selain banyaknya seorang remaja atau mahasiswa yang mengikuti gaya hidup budaya barat, hedonisme juga banyak diikuti oleh seorang remaja atau mahasiswa. Hedonisme sendiri adalah sifat seseorang yang lebih mementingkan kesenangan dibandingkan dengan kebutuhannya. Mahasiswa sangat tertarik dengan gaya hidup hedonisme. Karena seorang mahasiswa masih krisis akan identitas, mereka tidak berpikir panjang apakah efek hedonisme ini nantinya akan berdampak bagi mereka. Sebenarnya semua orang memiliki gaya hidup hedonisme, tapi ada faktor lain yang membedakannya yaitu tingkatannya (Trimarti, 2014).
ADVERTISEMENT
Kepribadian ini bisa dikaitkan dengan teori psikologi milik siapa ya?
Nah kepribadian ini bisa dikaitkan dengan teori kepribadian menurut Bandura, karena Bandura sendiri memiliki 3 faktor berinteraksi yang mempengaruhi kepribadian, yaitu lingkungan yang mendukung, kepercayaan diri, dan perilaku. Karena dilihat di zaman sekarang ini, banyak kelakuan seorang remaja atau mahasiswa yang sudah mulai meninggalkan nilai-nilai agama demi mengikuti perkembangan zaman seperti mencontoh gaya hidup budaya barat (Grison & Gazzaniga, 2019).