Konten dari Pengguna

Meningkatkan Self-reliance pada Mahasiswa

Alya Azzahra Jaya
Mahasiswi Jurusan Psikologi Universitas Pembangunan Jaya
23 April 2024 12:28 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Alya Azzahra Jaya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mahasiswa tuh apa sih?
Sumber: iStockphoto
Jadi, mahasiswa merupakan peran baru bagi setiap individu yang baru menjalani masa perkuliahan. Mahasiswa ini dianggap sudah dewasa maka diyakini dapat bertanggung jawab dibandingkan sebelumnya (Rachmah, 2015) , hal ini dapat ditandai dengan peningkatan pemikiran yang menjadi lebih mandiri dan pengambilan keputusan yang semakin berkembang dalam hal-hal sehat (Vansteenkiste & Ryan, 2013). Periode mahasiswa ini lah yang merupakan gerbang awal untuk mengarah ke masa dewasa dan membuat individu memulai perjalanannya untuk menjadi seseorang yang lebih mandiri. Pada masa ini, individu akan merasakan kebebasan sebagai mahasiswa dan juga memiliki rasa ingin tahu yang tinggi.
ADVERTISEMENT
Apakah seorang mahasiswa dapat mengalami culture shock?
Sumber: iStockphoto
Tentu saja seorang mahasiswa dapat mengalami culture shock, nah biasanya culture shock dialami pada tahun pertama individu memulai kuliahnya, karena jelas saja dari lingkungan, pembelajaran, dan pertemanan jauh berbeda dengan saat individu berada di sekolah. Culture shock yang biasa dialami individu seperti pada bidang akademik, lingkungan kampus, serta perubahan sistem belajar yang mengharuskan mereka belajar secara mandiri. Keberhasilan mahasiswa pada tingkat universitas tergantung dari proses belajar yang mereka terapkan. Mahasiswa harus memiliki kemandirian belajar agar menjadi lebih terampil (Daulay, 2021)
Self-reliance tuh apa sih?
Sumber: iStockphoto
Self-reliance ini merupakan salah satu aspek kepribadian yang dianggap penting bagi kehidupan manusia. Self-reliance membuat seseorang mampu dan mau mencari solusi atas masalah yang sedang dihadapi. Self-reliance ini bekerja untuk mengatasi masalah yang berkaitan dengan rasa percaya diri tanpa bergantung pada kemampuan orang lain, serta mampu untuk mengatur, mengendalikan, dan menentukan diri sendiri tanpa pengaruh dari lingkungan sekitar dan bantuan orang lain (Azizah & Ulfah, 2021).
ADVERTISEMENT
Lalu bagaimana cara mahasiswa meningkatkan self-reliance didalam dirinya?
Sumber: iStockphoto
Faktor-faktor dalam pengembangan self-reliance ini adalah karakteristik individu, dukungan sosial, dan pengalaman yang mendukung kemandirian (Anggresta et al., 2019). Selain itu, pentingnya untuk memilih lingkungan yang saling mendukung mahasiswa untuk berpikir kritis, inisiatif juga menjadi hasil pada penelitian (Anggresta et al., 2019). Peran orangtua dan dukungan sosial serta dukungan teman sebaya juga sangat penting dalam kehidupan mahasiswa. Jika mahasiswa mendapatkan dukungan penuh, ini dapat meningkatkan self-reliance mereka (Schwanz et al., 2016).