Terapi untuk Trauma Masa Lalu

Alya Azzahra Jaya
Mahasiswi Jurusan Psikologi Universitas Pembangunan Jaya
Konten dari Pengguna
23 April 2024 11:43 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Alya Azzahra Jaya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber: iStockphoto
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: iStockphoto
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kalian pasti sudah tidak asing kan dengan kata trauma?
Nah jadi, menurut American Psychological Association, trauma adalah respons emosional yang diberikan oleh seseorang atas kejadian buruk seperti bencana alam, kecelakaan, ataupun kekerasan seksual. Seseorang biasanya mengalami trauma karena kejadian yang mengancam dan berbahaya pada dirinya baik secara psikis maupun fisik. Sebagian dari kita pasti pernah mengalami trauma selama hidupnya, namun sebagian lainnya mungkin tidak pernah mengalami.
ADVERTISEMENT
Ada berapakah tipe dari trauma?
Sumber: iStockphoto
Trauma ini memiliki tiga tipe yaitu:
Apa saja sih gejala seseorang yang mengalami trauma?
Sumber: iStockphoto
Individu yang mengalami trauma dapat menunjukan beberapa gejala mulai dari gejala yang ringan hingga gejala yang berat sesuai dengan trauma yang dialaminya. Namun terdapat beberapa gejala trauma yang dapat dengan mudahnya kita ketahui yaitu:
Lalu hal apa yang dapat dilakukan untuk menyembuhkan trauma?
Sumber: iStockphoto
Untuk menyembuhkan trauma sendiri dapat dilakukan dengan terapi regresi, terapi regresi adalah jenis terapi psikologi yang berfokus pada penyembuhan masa lalu individu. Terapi ini seringkali digunakan untuk membantu individu dalam membantu menghilangkan trauma psikologis. Manfaat dari terapi ini sendiri yaitu untuk mengungkapkan detail kejadian di masa lalu individu untuk memecahkan masalah dan emosinya di masa kini.
ADVERTISEMENT
Terdapat berapa jenis terapi regresi ini?
Terapi regesi ini terbagi menjadi 3 jenis yaitu:
Melalui terapi hipnosis, terapis dapat membantu individu dalam mengakses masa lalu melalui alam bawah sadarnya, tetapi individu tersebut tidak perlu menyebutkan semua pengalamannya secara detail.
Terapi ini terbilang cukup kontroversial karena mengakses masa lalu individu di kehidupan yang sebelumnya. Konsep dari terapi ini yaitu kehidupan pasien sebelum reinkarnasi akan memengaruhi kehidupannya di masa sekarang. Tetapi tidak semua terapis melakukan jenis terapi ini karena konsep reinkarnasi sendiri belum bisa dibuktikan secara ilmiah.
American Psychology Association menganggap bahwa terapi ini juga kontroversial karena berpotensi untuk memunculkan memori yang tidak tepat. Dalam terapi ini, terapis akan menginduksi individu agar mengalami amnesia. Cara kerjanya dalam terapi ini yaitu individu diajak masuk kedalam masa lalunya, hingga sampai pada masa terjadinya kejadian traumatis yang mengganggu, setelah peristiwa tersebut sudah diketahui secara jelas, maka dicari pemecahan untuk menghilangkan efeknya terhadap individu. (Putrikrislia, U. P., 2022)
ADVERTISEMENT