Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Budayakan Tradisi Idulfitri Ala Indonesia di Luar Negeri
21 Mei 2022 6:46 WIB
Tulisan dari Alya Fathinah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Hari raya idulfitri yang jatuh pada 1 Syawal penanggalan bulan Hijriah diartikan sebagai momen kemenangan setelah menjalani puasa penuh selama satu bulan. Kehadiran hari istimewa tersebut disambut suka cita oleh seluruh umat muslim sedunia. Tak heran, berbagai budaya dan tradiri melekat ketika pelaksanaan idulfitri.
ADVERTISEMENT
Misalnya, budaya idulfitri di Indonesia tidak terlepas dari budaya mudik sebelum lebaran, membuat aneka makanan dan kue kering hingga ziarah ke makam setelah salat ied. Namun, ternyata Warga Negara Indonesia (WNI) yang melaksanakan idulfitri di luar negeri tetap melakukan berbagai tradisi idulfitri ala Indonesia. Penasaran bagaimana pelaksanaan idulfitri di negara lain di tengah pandemi yang sudah mereda, kan? Yuk, baca tulisan ini secara lengkap!
Kumpul Bersama Warga Asia Tenggara Ciptakan Lebaran seperti di Kampung Halaman
Tahun ini menjadi tahun kelima mahasiswa Indonesia bernama Alinda Putri Dewanti melaksanakan ibadah ramadan dan merayakan idulfitri di tanah perantauan. Alinda bercerita, tantangan terberat melaksanakan puasa Ramadan di Turki adalah waktu azan subuh dan magrib yang berubah-ubah setiap harinya ditambah tahun ini ia melaksanakan ujian tengah semester sejak bulan Ramadan.
ADVERTISEMENT
Alinda juga mengungkapkan masyarakat Turki lebih meriah ketika merayakan lebaran iduladha, berbeda dengan masyarakat Indonesia yang justru lebih meriah saat merayakan idulfitri.
“Di Turki ini mereka lebaran yang rame itu lebaran iduladha nanti. Ketika puasa dan idulfitri ini ngga terlalu heboh, kan kalau kita di Indonesia kebalikannya. Andaikan ada (THR) itu tuh lebih ke anak-anak aja. Anak-anak bakal keliling ke rumah-rumah terus orang-orang yang di dalam rumah ngasihnya lebih ke permen dan coklat,” ujar Alinda.
Meskipun berada di perantauan, Alinda tetap merasakan suasana lebaran ala Indonesia karena berkunjung ke KBRI setelah salat ied dan di sana disuguhkan berbagai hidangan masakan Indonesia. Ia juga melakukan open house bersama teman-temannya.
ADVERTISEMENT
Kebahagiaan Lebaran di Negeri Kanguru
Negara sekaligus benua yang terletak di sebelah selatan Indonesia memiliki julukan ‘Negeri Kanguru’. Salah satu WNI yang menunaikan Ramadan dan Idulfitri di Australia Fareez Eldacca menuturkan, tidak ada tanggal merah ketika idulfitri sehingga masyarakat Australia beraktivitas seperti biasanya. Akan tetapi, biasanya mahasiswa/pegawai bisa mengajukan cuti ke kampus ataupun kantornya untuk merayakan hari besar keagamaan.
Fareez dan keluarganya melaksanakan salat ied di Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Melbourne. KJRI Melbourne melaksanakan salat ied di ruangan indoors dengan membatasi jumlah jemaah hingga 150 orang. 150 orang terpilih sebelumnya sudah registrasi menggunakan aplikasi event brite yang disediakan oleh pihak KJRI Melbourne.
ADVERTISEMENT
Selain merasakan suasana idulfitri dengan berkumpul bersama WNI lainnya dan masakan Indonesia di perantauan saja, Fareez justru kaget beberapa orang tua dari teman-temannya sengaja datang ke Australia untuk merayakan idulfitri bersama.
“Aku cukup kaget karena lumayan banyak teman-teman mahasiswa aku yang kayak kita, tapi kuliah di sini, itu orang tuanya pada dateng ke sini waktu lebaran,” ujar Fareez.
Kedatangan para orang tua tersebut tentu saja tidak terlepas dari aturan Pemerintah Australia yang sudah membuka perbatasan internasional bagi pemegang visa yang sudah divaksinasi penuh. Bahkan, saat ini Pemerintah Australia sedang gencar mempromosikan pariwisata di sana.