Merasa Kurang Bersyukur

Alya Syakira
Mahasiswi S1 Fakultas Psikologi Program Studi Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Konten dari Pengguna
11 Desember 2022 22:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Alya Syakira tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber: https://www.pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: https://www.pexels.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Salah satu kalimat yang sering dilontarkan oleh sebagian orang yang mendengarkan temannya ketika bercerita adalah "Kamu kurang bersyukur". Nah, mungkin Anda pernah mendapatkan kalimat itu ketika Anda sedang bercerita ke teman Anda. Sebenarnya dapat dikatakan bahwa kalimat bersyukur ini memang tidak terlalu bagus untuk dikatakan orang. Apalagi jika orang itu sedang bercerita kemungkinan besar akan kesal jika dikatakan seperti itu ketika merasakan hal negatif. Nah, tetapi hal yang perlu diketahui adalah bersyukur itu sebenarnya terbukti dapat membuat Anda merasa lebih baik dan sebagai salah satu obat paling manjur untuk berbagai masalah.
ADVERTISEMENT

Bersyukur

Kata "syukur" yang dipakai sehari-hari berasal dari kata yang sama dalam bahasa Arab, yaitu menyadari suatu hal yang membuat kita bahagia dan menunjukkannya. Pengertian ini tidak jauh beda dengan pengertian syukur atau gratitude dalam bahasa Inggris, yaitu perasaan terkait mengungkapkan penghargaan terhadap hal yang kita miliki. Nah, rasa syukur ini terdiri dari dua komponen, yaitu pengakuan mengenai kebaikan dan kesadaran. Kebaikan ini di luar diri kita sendiri baik itu dari orang lain, hal-hal di sekeliling kita, atau bahkan zat yang lebih tinggi dari kita. Nah, perilaku bersyukur ini sebenarnya yang membuat menjadi worth it untuk dicoba adalah karena banyak sekali keuntungannya.
Pada kajian psikologi lebih jauh, konsep syukur telah banyak dikonsepkan oleh para ahli. Emmons (2004) lebih jauh menjelaskan bahwa konsep syukur (gratitude) ini berasal dari kata gratia yang memiliki arti menyukai atau kata gratus yang memiliki arti menyenangkan. Dalam kajian yang lain, menurut Emmons, McCullough, dan Tsang (2003) menjelaskan konsep syukur (gratitude) sebagai bentuk perasaan takjub, berterima kasih, dan menghargai atas manfaat yang diperolehnya. Perasaan tersebut dapat diarahkan pada orang lain maupun diri sendiri.
ADVERTISEMENT

Keuntungan Bersyukur

1. Bersyukur membuat merasa lebih positif
Manusia lebih mudah untuk merasakan emosi yang negatif dibandingkan emosi yang positif. Emosi negatif juga bertahan lebih lama dibandingkan emosi positif. Dengan kita bersyukur akan lebih menyadari hal-hal positif yang memberikan kita lebih banyak kesempatan untuk merasakan emosi yang positif karena menjadi lebih sedikit ruang di dalam otak kita untuk emosi-emosi negatif. Emosi-emosi, seperti iri, dendam, dan penyesalan itu akan memberikan sedikit ruang. Mengapa? Karena sulit untuk manusia merasakan iri dan bersyukur pada waktu yang bersamaan. Jika misalnya, kita bersyukur atas kebaikan orang lain yang diberikan ke kita, sulit rasanya untuk kita iri juga dengan orang tersebut. Demikian juga sebaliknya, jika kita bersyukur dengan apa yang kita miliki, kita akan sulit kesal dengan orang lain. Maka dari itu, bersyukur juga dapat menghalangi kita dari perasaan negatif.
ADVERTISEMENT
2. Bersyukur dapat meningkatkan kepercayaan diri
Dengan bersyukur kita dapat belajar bahwa orang lain juga mempunyai peran dalam satu hal positif yang terjadi pada kita. Akhirnya, dibandingkan kita membandingkan dengan orang lain, kita menjadi dapat lebih mudah menghargai pencapaian mereka.
3. Bersyukur membuat lebih cepat bangkit dari kejadian yang menyakitkan
Selalu menyesali apa yang sudah terjadi, orang yang bersyukur akan mengambil hikmah dari kejadian yang sudah dialami dan hasilnya lebih cepat untuk move on dan menjalani hidup.
4. Membantu menjalin hubungan baik dengan orang lain
Ketika kita mengungkapkan rasa syukur kepada orang lain, kemungkinan orang yang kita tuju juga akan merasa lebih baik. Karena biasanya mereka tidak menyadari jika apa yang mereka lakukan itu dampak berdampak besar ke diri kita. Merasa dihargai itu dapat membuat hubungan kita dengan orang lain menjadi semakin baik.
ADVERTISEMENT

Melatih Perilaku Bersyukur

Nah, yang dapat kita lakukan untuk melatih perilaku bersyukur ada beberapa hal yang bisa dilakukan, yaitu:
1. Anda dapat bersyukur ke dalam diri
Bersyukur ke dalam diri ini maksudnya adalah introspeksi untuk menyadari hal-hal apa saja yang dapat kita mensyukuri. Nah, lebih baik lagi jika misalnya, introspeksi ini Anda dapat catat setiap hari atau istilahnya Anda dapat membuat gratitude journal. Mengapa? Karena gratitude journal ini sangat bermanfaat. Tujuan dari gratitude journal ini sebenarnya sederhana, yaitu bagaimana caranya Anda dapat mensyukuri hal-hal kecil setiap harinya dan Anda tulis itu di sebuah jurnal supaya Anda selalu ingat. Lalu Anda dapat membuat to-do list terkait hal-hal yang akan dilakukan besok supaya dapat lebih baik dari evaluasi hari ini. Nah, tetapi banyak juga orang yang masih kesulitan untuk melakukan perilaku bersyukur dan mensyukuri hal-hal kecil.
ADVERTISEMENT
Lalu mengapa bercerita kepada orang lain ini penting? Karena perasaan ketika kita bercerita dan cerita kita didengar dengan baik oleh orang, itu perasaan yang enak sekali apalagi jika kita cerita ke profesional. Profesional itu cenderung tahu apa yang harus dilakukan ketika kita merasa sedih, cemas, dan sebagainya. Profesional juga tahu apa penjelasan dari yang terjadi pada kita. Mereka tahu sebenarnya apa yang kita rasakan itu wajar atau tidak, normal atau tidak, dan profesional juga sudah dilatih supaya dapat mendengarkan cerita sekaligus memberikan cerita yang baik. Bercerita dengan orang juga kita dapat melihat dari sudut pandang lain yang mungkin belum pernah kita pertimbangkan. Dengan cerita juga dapat kita tahu sebenarnya yang kita rasakan itu normal atau tidak, wajar atau tidak. Perlu disadari bahwa tidak masalah untuk membagikan cerita atau beban masa lalu ke orang lain. Jika selama ini Anda belum dapat terbuka mungkin sekarang saatnya untuk terbuka entah dengan teman, keluarga, pacar, atau profesional.
ADVERTISEMENT
2. Bersyukur keluar atau ke orang lain
Jika bersyukur keluar berarti ke orang lain. Caranya adalah Anda dapat mengingat kebaikan orang lain yang pernah diberikan ke Anda. Lalu Anda dapat mengucapkan terima kasih ke mereka, seperti lewat gratitude letter jika Anda merasa bahwa menyampaikan secara langsung kepada mereka itu terlalu awkward dan ini juga agar orang yang Anda kirimkan gratitude letter dapat menyimpan selalu suratnya.
3. Jangan lupa untuk mensyukuri hal-hal kecil
Supaya Anda mendapatkan manfaat sebesar-besarnya dari bersyukur, jangan lupa untuk mensyukuri hal-hal kecil yang mungkin kelihatannya remeh atau tidak penting bagi Anda, tetapi hal ini akan disesali dan dirindukan jika sudah tidak Anda. Misalnya, Anda dapat bersyukur tentang Wi-Fi gratis di Kost Anda yang dapat menyelamatkan Anda ketika mengerjakan tugas atau bosan dan Anda dapat mensyukuri mata Anda yang masih sehat yang membuat tahan kerja di depan laptop.
ADVERTISEMENT
Sekecil apa pun hal itu, mensyukuri saja karena dengan bersyukur kita dapat lebih menghargai momen-momen hidup kita, dapat lebih merawat, dan memanfaatkan hal-hal yang sudah kita punya sekarang. Jadi, tidak perlu melakukan hal yang tinggi-tinggi untuk dapat bersyukur jika Anda dapat mencoba mensyukuri hal-hal yang sudah membuat Anda merasa bahagia dan hasilnya nanti pasti Anda tidak akan menyesal, akan merasa bahagia karena sudah bersyukur.
Sumber Referensi:
Haryanto, H. C., & Kertamuda, F. E. (2016). Syukur Sebagai Sebuah Pemaknaan. Insight: Jurnal Ilmiah Psikologi, 18(2), 109. https://doi.org/10.26486/psikologi.v18i2.395
Rahayu, I. I., & Setiawati, F. A. (2019). PENGARUH RASA SYUKUR DAN MEMAAFKAN TERHADAP KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS PADA REMAJA. Jurnal Ecopsy, 6(1). https://doi.org/10.20527/ecopsy.v6i1.5700