Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
5 Tempat Wisata Anti Mainstream di Swiss
6 September 2020 13:59 WIB
Tulisan dari AM. Sidqi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sudah tidak diragukan lagi, Swiss terkenal sebagai negeri yang indah dan menjadi idaman setiap wisatawan. Deretan pegunungan Alpen kebiruan dengan salju abadi di ujung ufuk. Berpadu dengan bukit, lembah, dan padang hijau dengan rumah-rumah klasik di tepian danau yang biru jernih. Sulit menandingi pesona keindahan Swiss yang menginspirasi banyak cerita dongeng.
Sangat banyak tulisan-tulisan yang mengulas tujuan wisata di Swiss. Namun kebanyakan pula isinya mengulang-ulang: Puncak Alpen "Toblerone" Matterhorn, Jungfraujoch the Top of Europe, Mount Titlis, Interlaken, Lucerne, Zurich, atau Danau Jenewa.
Jika Anda menyewa jasa pemandu wisata dari Indonesia untuk jalan-jalan ke Swiss, maka hampir pasti Anda akan diajak ke Mount Titlis. Saking banyaknya orang Indonesia ke Titilis, sampai-sampai pengelola menyediakan petunjuk arah dalam bahasa Indonesia dan pengumuman dalam bahasa Indonesia. Di puncak Alpen yang bersalju itu, kita akan mendengar ramai orang-orang mengobrol dalam bahasa Indonesia. Sampai-sampai kita lupa, ini di Swiss atau di Tanabang?
Bosan dengan rekomendasi tujuan wisata Swiss yang itu-itu saja? Ingin coba jalan-jalan ala orang lokal Swiss? Atau ingin tahu tujuan wisata Swiss yang anti-mainstream? Yuk baca tulisan ini sampai tuntas.
ADVERTISEMENT
1. Gruyere
Jika Anda hanya punya waktu satu hari, tetapi ingin mencicipi kelezatan coklat dan keju Swiss, kastil dan kota tua, pemandangan bukit dan lembah hijau khas Swiss, serta gunung salju. Maka pergilah ke Gruyere di Kanton Fribourg. Kota Gruyere menawarkan destinasi Swiss yang lengkap tanpa harus berpindah kota.
Di Gruyere, Anda bisa mengawali hari dengan berjalan-jalan ke Kota Tua dan Kastil Gruyere di puncak bukit. Kota Tua Gruyere bisa dinikmati dengan gratis layaknya kita jalan di tengah kota tua. Tidak terlalu besar jadi tidak capek berjalan kaki. Jalanan berbatu, air mancur di tengah jalan, café restoran di pinggir jalan, dan bunga-bunga bermekaran akan menyandera hati Anda di Gruyere. Oh ya, semua air pancuran di Swiss itu bisa diminum, bersih dan segar karena dari lelehan es Alpen. Coba deh.
Untuk masuk ke Kastil dan museum cukup membayar 12 Swiss Franc per orang dewasa. Kastil Gruyères berdiri dengan gagah di atas bukit hijau di kaki Pegunungan Alpen sejak abad ke-13. Saat ini, benteng abad pertengahan menyimpan koleksi bergengsi yang menjadi saksi sejarahnya yang panjang dan penting. Pengunjung dapat melakukan perjalanan kembali ke masa lalu dan menemukan harta karunnya yang luar biasa: jendela kaca patri yang rumit yang berasal dari Abad Pertengahan dan jubah Charles the Bold dari Order of the Golden Fleece; lukisan oleh Jean-Baptiste Camille Corot; baju zirah di Kamar Ksatria; juga pemandangan taman kastil dari kamar tidur utama.
ADVERTISEMENT
Setelah puas di Kota Tua Gruyere, tepat di kaki bukit setelah turunan dari Kota Tua, Anda bisa mencicipi kelezatan keju Gruyere yang tersohor itu. Sebelumnya, Anda bisa tur ke pabrik keju. Hanya membayar 10 Swiss Frank, kita bisa mengintip rahasia dibalik gurihnya keju Gruyere dan segarnya susu Swiss. Sup keju Gruyere adalah menu wajib coba di restoran keju Gruyere.
Jangan salah. Bukan hanya keju, tapi pabrik coklat tertua Swiss juga di Gruyere. Cailler namanya. Di sini juga kita bisa tur keliling pablik Cailler, mengenal sejarah industri coklat, dan makan coklat sepuasnya. Tentu setelah membayar tiket masuk 12 Swiss Frank per orang dewasa.
Setelah puas makan dan jalan-jalan, saatnya menikmati keindahan negeri di atas awan. Masih di kawasan Gruyere, kita bisa menikmati indahnya gugusan Alpen di Moleson.
Moléson-sur-Gruyères dilengkapi dengan kereta gantung dan kereta gantung baru sehingga Anda dapat menemukan panorama yang luar biasa dari puncak! Berkat kereta gantung dan kereta gantung, capai puncak Moléson dan nikmati lanskap luar biasa di Swiss barat dari Danau Jenewa hingga puncak Jungfrau, Eiger, dan Mönch. Kereta gantung ini buka sampai jam 11 malam pada hari Jumat. Biayanya hanya 35 Swiss Frank (pulang pergi) alias sepertiga dari ongkos tiket ke Titlis, yaitu 96 Swiss Frank.
2. Oberhofen
ADVERTISEMENT
Ini biasanya jadi tempat favorit orang yang tinggal di ibukota Bern untuk jalan-jalan tipis. Kurang dari 30 menit berkendaraan dari Bern sudah tiba di kastil dan danau indah ini. Perjalanan ke Oberhofen pun indah, sepanjang jalan menyetir menyusuri danau Thun dengan pemandangan Alpen di belakang.
Tepat di tepi Danau Thun dan dikelilingi oleh taman seluas 2,5 hektar, kastil abad ke-13 ini adalah salah satu yang paling menakjubkan di Swiss. Kastil Oberhofen ini telah berpindah tangan berkali-kali selama berabad-abad dan pemilik baru terus menambahkan ruangan di dalamnya. Hasilnya adalah perpaduan magis dari banyak gaya: bangunan bergaya Barok ala Bern, fasad bergaya Roman, dan area baru eksotis yang terinspirasi Prusia (perpustakaan dan ruang merokok).
Kepenatan di rutinitas seharian pun hilang dibasuh oleh kelapangan danau Thun dan kemegahan kastil Oberhofen. Jangan lupa untuk menikmati secangkir coklat hangat atau kopi panas di kafe tepi danau. Sedaaap.
ADVERTISEMENT
3. Blausee
Dalam bahasa Jerman, Blausee berarti danau biru. Sekitar tiga puluh menit menyetir dari ibukota Bern, kita akan tiba danau hutan yang romantis dan cantik dengan warna biru pekat. Cukup membayar 10 Swiss Frank, kita bisa menikmati kesegaran udara Swiss, keindahan danau hutan, dan berperahu di danau biru jernih.
Berkat warnanya yang sangat istimewa dan air sejernih kristal yang bersumber dari mata air bawah tanah, Blausee adalah salah satu danau pegunungan paling terkenal di Swiss. Terletak di tengah-tengah taman alam seluas 20 hektar dengan lanskap yang dibentuk oleh luncuran batu yang mengarah pada penciptaan danau.
Jika ada teman yang berkunjung ke Bern, hampir pasti saya akan ajak ke Blausee. Berbeda dengan danau-danau lain di Swiss yang membeku ketika musim dingin, Blausee tetap mengalir jernih dan biru. Karena romantisnya, danau indah ini juga jadi salah satu tempat favorit pernikahan atau foto pranikah.
Legenda mengatakan danau biru ini terbentuk dari mata air kesedihan seorang gadis cantik karena sedih kekasihnya meninggal dunia. Saking sedihnya, mata air itu terus mengalir hingga membentuk danau dan gadis itu ditemukan meninggal tenggelam dalam air matanya sendiri.
Oh iya, Swiss itu negara kecil tetapi memiliki sekitar tujuh ribu danau! Sekitar seratus danau berukuran besar lebih dari tiga puluh hektar, seperti danau Zurich, Lucerne, Montreux, dan Jenewa. Blausee ini danau kecil. Hanya berukuran 6400 m dengan kedalaman 10 m. Namun keistimewaan Blausee ditulis khusus di brosur wisata Swiss sebagai "permata lanskap yang tersembunyi dalam kesunyian hutan magis".
ADVERTISEMENT
Selain hutan dan danau, Blausee juga menyediakan jalur pejalan kaki, tempat piknik, dan tempat api unggun. Juga ada sebuah hotel dengan spa tepat di tepi danau, di sebelahnya ada peternakan ikan trout organik.
4. Harder Kulm Interlaken
Kota Interlaken pasti selalu muncul di brosur dan tulisan wisata Swiss sebagai tujuan favorit. Kota di antara Danau Brienz dan Danau Thun ini memang kota turis, transit sebelum naik ke Jungfraujoch top of Europe, dan puncak-puncak Alpen lainnya. Hampir dipastikan jika Anda ke Swiss, pasti diajak ke Interlaken.
Namun banyak orang melewatkan permata dari Interlaken ini, yaitu Harder Kulm. Jika Interlaken memiliki seorang raja, sang raja pasti akan tinggal di Harder Kulm. Dari Harder Kulm setinggi 1.322 meter di atas permukaan laut, pandangan sang raja adalah pertemuan indah antara Danau Brienz dan Danau Thun, serta kemegahan puncak Alpen Eiger, Mönch, dan Jungfrau.
Menariknya, kita tidak perlu menjadi raja untuk menikmati panorama Harder Kulm yang memukau. Cukup 17 Swiss Frank kita bisa menumpang kereta gantung dan naiki top of Interlaken itu.
ADVERTISEMENT
Jangan khawatir kelaparan karena restoran di puncak Harder Kulm juga menawarkan menu-menu internasional. Jika Anda beruntung, maka pertunjukan musik Alpen horn (terompet panjang Alpen) yang mengalun merdu menemani Anda menikmati menjadi “raja” di Interlaken.
5. Gua Saint Beatus
Swiss bukan hanya gunung Alpen dan danau, tetapi juga gua tempat tinggal naga. Hingga 1.900 tahun yang lalu, seekor naga perusak diceritakan tinggal di sebuah gua besar di Danau Thun. Seorang pendeta pengembara asal Irlandia, St. Beatus berhasil mengusir naga itu. Kini, gua yang menakjubkan ini dapat dimasuki tanpa risiko.
Gua St. Beatus, yang terletak di timur Danau Thun, dekat Interlaken. Jalan setapak dengan pencahayaan khusus dan mudah ditempuh hingga kedalaman 1000 meter, melewati air terjun bawah tanah yang menderu-deru, melalui lorong-lorong sempit dan formasi stalagtit dan stalagmit yang telah dibentuk oleh alam selama jutaan tahun. Formasi batuan, sungai, dan air terjun bawah tanah menciptakan suasana yang benar-benar tak terlukiskan.
Sebuah pemukiman manusia purba juga dapat dilihat di dalam gua. Ada museum yang memberi tahu pengunjung tentang penelitian dan survei gua. Juga sebuah restoran di pintu masuk gua.
ADVERTISEMENT
Gua St. Beatus konon menginspirasi JRR Tolkien untuk Rivendell (alam Elf di Middle Earth) pada serial Lord of the Ring.