Konten dari Pengguna

Pengolahan Limbah Kerang: Langkah Kecil dari KKN Undip untuk Perubahan Besar

Amaliya
Penulis merupakan mahasiswa ilmu kelautan Universitas Diponegoro
18 Agustus 2024 1:09 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Amaliya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kecamatan Ulujami, Pemalang – Amaliya Tsiqotul Hayati (Liya) salah satu mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (Undip) mengadakan program monodisiplin sosialisasi dan edukasi tentang pengolahan limbah kelautan yang berfokus pada pengolahan limbah kerang di Desa Mojo, Kecamatan Ulujami, Kabupaten Pemalang pada Sabtu (3/8). Sosialisasi dan edukasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat pesisir mengenai pentingnya pengelolaan limbah kerang yang menjadi salah satu permasalahan di lingkungan tersebut.
ADVERTISEMENT
Kegiatan ini dihadiri oleh sekitar 20 orang yang merupakan perwakilan dari POKDARWIS, ibu-ibu PKK, dan IPNU – IPPNU. Dalam sosialisasi dan edukasi tersebut, Liya memaparkan berbagai isu terkait limbah kerang yang sering kali hanya dibuang begitu saja, mengakibatkan penumpukan sampah dan pencemaran lingkungan.
Foto Bersama Masyarakat Pesisir
zoom-in-whitePerbesar
Foto Bersama Masyarakat Pesisir
Pentingnya Pengolahan Limbah Kerang
Liya memulai sosialisasi dengan menjelaskan dampak negatif dari limbah kerang yang tidak dikelola dengan baik. Limbah cangkang kerang yang menumpuk tidak hanya mencemari lingkungan, tetapi juga dapat menjadi sumber bencana dan mengganggu estetika pesisir.
“Limbah cangkang kerang seringkali dianggap sepele, padahal jika dibiarkan menumpuk, bisa menjadi sumber masalah lingkungan yang serius. Limbah ini harus dikelola dengan baik agar tidak mencemari lingkungan sehingga dapat menjadi sesuatu yang bermanfaat,” ujar Liya.
Penyampaian Materi
Potensi Ekonomi dari Limbah Kerang
ADVERTISEMENT
Dalam sesi sosialisasi, Liya memberikan informasi mengenai berbagai potensi ekonomi dari pengolahan limbah kerang. Liya menjelaskan bahwa cangkang kerang bisa diolah menjadi berbagai produk, seperti kerajinan tangan, pupuk organic, dan filter air. Contoh yang dipaparkan ini menjadi sebuah gambaran bagaimana ppengolahan limbah kerang dapat dilakukan dengan sederhana dan murah.
Pengolahan limbah kerang tidak memerlukan teknologi canggih atau biaya besar. Yang dibutuhkan adalah kreativitas dan kemauan untuk mencoba hal baru. Kami berharap setelah edukasi ini, masyarakat pesisir Desa Mojo dapat mulai berpikir untuk mengelola limbah cangkang kerang secara mandiri’ tambah Liya.
Antusiasme Masyarakat
Sosialisasi ini mendapat tanggapan positif dari warga setempat. Banyak diantara mereka yang baru menyadari potensi limbah kerang setelah mendengar penjelasan dari mahasiswa KKN. “Selama ini kami hanya membuang cangkang kerang dan membiarkannya tergeletak begitu saja tanpa sadar kalau cangkang ini bisa diolah menjadi sesuatu yang memiliki nilai jual,” ujar Mulasti salah satu penggerak POKDARWIS Desa Mojo.
ADVERTISEMENT
Harapan Selanjutnya
Kegiatan sosialisasi ini diharapkan dapat menjadi Langkah awal untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan limbah di wilayah pesisir. “Harapannya, melalui sosialisasi ini masyarakat Desa Mojo bisa lebih sadar dan mau mengolah limbah cangkang kerang yang menumpuk di lingkungan sekitar. Kami percaya bahwa perubahan besar dimulai dari Langkah kecil,” tutup Liya
Pemberian Poster Pengolahan Limbah
Dengan adanya sosialisasi dan edukasi ini, harapannya masyarakat Desa Mojo akan semakin aktif dalam menjaga lingkungan sekaligus memanfaatkan potensi yang ada untuk kesejahteraan.