Konten dari Pengguna

Inovatif, Pengajaran Bahasa Inggris SD dengan "Natural Approach" oleh KKN UNDIP

Amadeus Bintang Ksatria Aljudu
KKN UNDIP TIM II 2023/2024 DESA JURON KEC. NGUTER KAB. SUKOHARJO
18 Agustus 2024 11:48 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Amadeus Bintang Ksatria Aljudu tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sesi pendampingan pembelajaran Bahasa Inggris dengan metode "Natural Approach" kepada siswa SDN 01 Juron.
zoom-in-whitePerbesar
Sesi pendampingan pembelajaran Bahasa Inggris dengan metode "Natural Approach" kepada siswa SDN 01 Juron.
ADVERTISEMENT
SUKOHARJO – Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro dari program studi Sastra Inggris S1. Fakultas Ilmu Budaya telah mengadakan pendampingan pengajaran Bahasa Inggris dengan metode Natural Approach pada siswa kelas 4, 5, dan 6 SD Negeri 01 Juron di Desa Juron, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.
ADVERTISEMENT
Program ini dilaksanakan di Ruang kelas 6 di SD Negeri Juron 01, Desa Juron, RT 01/RW 05, Dusun Juron, Kec. Nguter, Kab. Sukoharjo. Pendampingan pengajaran ini didasarkan pada metode Natural Approach (Pendekatan Alamiah) yang mengusung konsep pembelajaran layaknya mengajari seseorang untuk berbicara & memahami bahasa ibunya (mother tongue).
Proses pembelajaran Natural Approach berfokus pada konsep mendasar Bahasa Inggris yang mudah dicerna, seperti dalam sesi ini yang berfokus pada bagian-bagian tubuh. Dengan metode Natural Approach yang berfokus pada komunikasi yang autentik (yaitu timbal balik terus menerus antara siswa dan pengajar), menumbuhkan minat antara siswa dan materi (dalam bentuk lagu maupun games yang mudah diingat), dan penggunaan bahasa dalam situasi sehari-hari (menghindari kata-kata yang terlalu kompleks).
ADVERTISEMENT
Amadeus Bintang Ksatria Aljudu, seorang mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro menyatakan bahwa program ini dilatarbelakangi oleh usul dari kepala desa dan Karang Taruna. Masyarakat Desa Juron membutuhkan paparan Bahasa Inggris yang lebih baik, Sekolah Dasar yang ada di Desa Juron tidak memiliki guru yang memiliki spesialisasi di pengajaran Bahasa Inggris sehingga akses siswa terhadap pemberlajaran Bahasa Inggris yang baik terhitung kurang. Dalam tingkat pemahaman dasar/dini, Metode pengajaran tradisional yang sering digunakan kurang dapat membuahkan hasil yang optimal.
“Semoga ilmu yang saya sampaikan ini dapat bermanfaat untuk pengajaran Bahasa Inggris di Desa Juron kedepannya.” Kata dia.
Bintang, berinisiatif untuk menyalurkan ilmunya kepada tenaga pengajar di SDN 01 Juron saat salah satu Kegiatan Belajar Mengajar pada Rabu, 31 Juli 2024. Pukul 07:00 – 08:30. “Program bahasa Inggris ini sangat bagus, terutama dari kami dalam mata pelajaran bahasa Inggris yang masih kurang di desa Juron, jadi sangat membantu terutama untuk guru dalam memberi pengetahuan dasar-dasar pembelajaran bahasa Inggris, terutama untuk setiap guru kelas yang semua mengampu bahasa Inggris.
Penyerahan modul Bahasa Inggris kepada tenaga pengajar SDN 01 Juron.
Modul yang diberikan juga berisi beberapa informasi yang memberikan gambaran aspek pembelajaran bahasa Inggris mana yang lebih penting untuk siswa-siswa SD.” ungkap Pak Setya Adhi Riyanto, salah satu guru SD Negeri Juron 01.
ADVERTISEMENT
Sebagai inisiatif untuk membangun masa depan pengajaran Bahasa Inggris yang lebih baik terdapat kurang lebih 3 eksemplar booklet yang disebarkan kepada tenaga pengajar di SDN 01 Juron pada acara pagi itu.
Amadeus berharap dengan adanya booklet ini, ibu-ibu di Desa Juron dapat mempelajari lebih lanjut mengenai metode pengajaran Natural Approach. “Undip tim ini lebih aktif dalam berinterkasi dengan siswa dari tahun sebelumnya, program kerja sangat membantu anak-anak, karena SD ini ada mata pelajaran bahasa Inggris cuma gurunya yang tidak ada, jadi dengan adanya program kerja pendampingan pembelajaran dari Undip ini dapat memberi masukan yang benar sesuai dengan standar akademik.” Ujar Bu Indiati Cahyaningrum, salah satu guru SD Negeri Juron 01.
ADVERTISEMENT
Siswa dan siswi menunjukkan minat tinggi, terutama pada bagian yang berhubungan dengan aktivitas timbal balik, permainan dan bernyanyi. Minat tinggi ini tetapi tetap tidak dapat mencegah periode diam, dimana peserta tidak yakin ingin menjawab apa, adanya periode diam ini sudah termasuk ke dalam metode Natural Approach sebagai waktu dimana siswa dapat memformulasikan pikiran dan pemahaman mereka sendiri. Tetapi, siswa menunjukkan ingatan akan materi yang baik, terutama ketika periode evaluasi yang dirancang untuk memberi tes atas pemahaman dan ingatan siswa.