Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Mencegah Predator Anak: Penyuluhan Cybercrime di PKK Desa Juron oleh KKN UNDIP
18 Agustus 2024 13:39 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Amadeus Bintang Ksatria Aljudu tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
SUKOHARJO – Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro dari program studi Sastra Inggris, mengadakan program penyuluhan cybercrime/kejahatan online pada Selasa, 06 Agustus 2024. Dengan tema mengenali dan mencegah online grooming atau predator anak. Program ini diselenggarakan di Ruang Pertemuan Balai Desa Juron, Desa Juron, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.
ADVERTISEMENT
Program kerja yang dipresentasikan oleh Amadeus Bintang, mahasiswa Sastra Inggris UNDIP, ditujukan kepada anggota PKK Desa Juron, khususnya ibu-ibu rumah tangga yang sudah memiliki anak. Kegiatan ini mendapatkan dukungan penuh dari perangkat desa, panitia PKK, dan anggota PKK Desa Juron. Penyuluhan ini berupaya untuk meningkatkan pemahaman para orang tua, terutama ibu-ibu mengenai tanda-tanda dan ciri-ciri pelaku grooming, baik dalam interaksi tatap muka maupun melalui media sosial.
Bintang menjelaskan secara rinci bagaimana mengidentifikasi kata-kata manipulatif yang sering digunakan oleh predator anak. Walaupun Bintang menggunakan disiplin ilmu linguistik untuk menganalisa kalimat-kalimat yang dapat digunakan dalam kasus-kasus ini, dia memastikan bahwa materi yang disampaikan di penyuluhan dapat dipahami dengan mudah.
“Dalam sesi ini, kami berfokus pada analisis bahasa yang digunakan oleh pelaku grooming, serta dampak psikologis yang mereka timbulkan pada anak-anak.” Kata dia.
ADVERTISEMENT
Dalam penyuluhan tersebut, Bintang memaparkan tanda-tanda yang perlu diwaspadai terkait aktivitas predator anak, baik melalui media sosial (online) maupun dalam beberapa kasus yang terjadi secara tatap muka (offline). Materi yang disampaikan meliputi pengenalan singkat tentang konsep grooming, tanda-tanda yang perlu diwaspadai, hingga langkah-langkah pencegahan yang dapat diambil oleh ibu-ibu PKK Desa Juron untuk melindungi anak-anak mereka. Terutama pada hal yang mencakup identifikasi kata-kata dan kalimat yang sering digunakan oleh oknum predator anak. Bintang menjelaskan arti manipulatif dari perkataan-perkataan tersebut serta dampak psikologisnya terhadap anak, seperti pembangunan kepercayaan dan teknik gaslighting.
Pada sesi penutup, Amadeus memberikan panduan pencegahan yang dapat dilakukan oleh ibu-ibu PKK untuk melindungi anak-anak Desa Juron dengan memanfaatkan sumber daya lokal. “Ilmu yang disampaikan cukup bermanfaat, terutama dalam hal pencegahan, karena kita tidak tahu apa yang diakses anak-anak di handphone mereka. Namun, saya berdoa agar hal semacam ini tidak pernah terjadi di desa ini,” kata Bu Wahyuni, ketua Kader Pokja 2, PKK Desa Juron.
ADVERTISEMENT
Respon dari target program kerja, ibu-ibu PKK sangat positif. Meskipun ada rasa kekhawatiran, mereka memahami pentingnya materi yang disampaikan. Terutama pada segmen analisis kalimat yang digunakan oleh predator seksual, ibu-ibu PKK merasa terkejut karena beberapa kalimat tersebut telah mereka dengar di media lain. Secara keseluruhan, mereka memberikan perhatian khusus pada panduan pencegahan yang disampaikan di akhir sesi.
Bintang berharap, dengan adanya modul yang telah dibagikan, kesadaran ibu-ibu PKK mengenai bahaya online grooming dapat meningkat, sehingga mereka lebih siap untuk melindungi anak-anak mereka dari potensi ancaman predator seksual.