Konten dari Pengguna

Tingkatkan Literasi melalui Pojok baca TPA Masjid Al-Huda Desa Jimus

17 Agustus 2024 23:32 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Amalia isma Firhansyah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pada hari Jumat, 2 Agustus 2024, mahasiswa KKN TIM II Universitas Diponegoro Tahun Ajaran 2023-2024, yang berasal dari Program Studi Ilmu Perpustakaan, melaksanakan kegiatan pembuatan pojok baca di TPA Masjid Al-huda, Desa Jimus. Kegiatan ini merupakan inisiatif untuk menciptakan ruang literasi yang nyaman dan mendidik bagi anak-anak di lingkungan TPA, yang selama ini mungkin belum bisa memiliki akses yang memadai terhadap buku-buku berkualitas. Deng
Rak Pojok Baca TPA Masjid Al-Huda, Desa Jimus
zoom-in-whitePerbesar
Rak Pojok Baca TPA Masjid Al-Huda, Desa Jimus
Pojok baca yang didirikan di sudut ruangan TPA tersebut dihiasi dengan penuh warna dan dilengkapi dengan rak-rak yang berisi buku-buku cerita tentang kisah-kisah para nabi, sahabat, serta sejarah peradaban Islam. Buku-buku ini dipilih secara khusus agar sesuai dengan usia anak-anak TPA, sekaligus mampu menanamkan nilai-nilai keislaman yang luhur sejak dini. Rak buku yang diisi dengan rapi dan menarik menjadi pusat perhatian anak-anak yang hadir. Mereka terlihat antusias dan penasaran, berbondong-bondong mendekati rak-rak tersebut untuk melihat koleksi buku baru yang tersedia.
ADVERTISEMENT
Acara peresmian pojok baca ini juga diselingi dengan sesi dongeng yang diisi oleh para mahasiswa KKN. Dalam sesi ini, para mahasiswa tidak hanya sekadar membacakan cerita, tetapi juga mengajak anak-anak untuk berinteraksi dan berimajinasi bersama. Dongeng tentang kisah-kisah heroik para nabi dan sahabat disampaikan dengan gaya yang hidup dan menarik, membuat anak-anak larut dalam cerita yang penuh hikmah dan pelajaran moral. Sesi ini tidak hanya menghibur tetapi juga berfungsi sebagai sarana edukasi, yang memperkenalkan nilai-nilai kebajikan seperti keberanian, kejujuran, dan kesabaran.
Selama sesi dongeng, anak-anak TPA terlihat sangat antusias dan bersemangat mengikuti setiap alur cerita. Mereka diajak untuk berpikir kritis dan merenungkan pesan-pesan yang terkandung dalam kisah-kisah yang diceritakan. Setelah sesi dongeng, para mahasiswa KKN juga mengadakan diskusi singkat dengan anak-anak untuk mendalami pesan moral dari cerita yang baru saja mereka dengar. Diskusi ini diharapkan dapat memupuk rasa ingin tahu dan kebiasaan berpikir kritis sejak usia dini.
ADVERTISEMENT
Pojok baca yang kini telah berdiri di TPA Masjid Alhuda diharapkan menjadi sumber inspirasi dan pembelajaran yang berkelanjutan bagi anak-anak di Desa Jimus. Para mahasiswa KKN berharap bahwa dengan adanya pojok baca ini, anak-anak akan lebih terdorong untuk membaca dan belajar, serta menumbuhkan cinta terhadap ilmu pengetahuan dan agama. Pojok baca ini juga diharapkan dapat menjadi wadah bagi anak-anak untuk mengembangkan imajinasi dan kreativitas mereka, serta sebagai tempat yang nyaman untuk belajar dan mengeksplorasi dunia melalui buku.
Kegiatan ini tidak hanya memberikan manfaat langsung bagi anak-anak, tetapi juga menjadi momen berharga bagi mahasiswa KKN dalam mengaplikasikan ilmu yang telah mereka pelajari di bangku kuliah. Sebagai mahasiswa Ilmu Perpustakaan, mereka memiliki kesempatan untuk berkontribusi nyata dalam meningkatkan literasi dan pengetahuan di masyarakat. Pengalaman ini juga menjadi bagian dari upaya mereka dalam mengintegrasikan antara teori dan praktik, serta mengasah keterampilan mereka dalam mengelola dan mempromosikan budaya baca di tengah masyarakat.
ADVERTISEMENT
Dengan berakhirnya acara ini, para mahasiswa KKN berharap bahwa pojok baca ini akan terus dimanfaatkan oleh anak-anak TPA dan menjadi bagian dari rutinitas belajar mereka. Mereka juga berharap bahwa inisiatif ini dapat menginspirasi pihak lain untuk melakukan hal serupa, sehingga semakin banyak anak-anak yang mendapatkan akses ke buku-buku yang bermanfaat dan mendidik. Melalui pojok baca ini, harapan untuk membangun generasi muda yang cerdas, berakhlak, dan berpengetahuan luas di Desa Jimus dapat terwujud.