'Tenaga Kerja Asing' di Dunia K-Pop

Lia Riyadi
Random stories and else about interesting things in a life of silly girl who happen to be a K Pop enthusiast
Konten dari Pengguna
9 Juli 2018 22:03 WIB
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lia Riyadi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kepopuleran Korean Pop atau K-Pop di dunia semakin meningkat semenjak BTS (Bangtan Sonyeondan), sebuah grup idol binaan BigHit Entertainment, mengungguli Justin Bieber, Selena Gomez, Ariana Grande, dan Shawn Mendes, dalam perolehan voting untuk kategori Top Social Artist Awards dalam ajang Billboard Music Awards tahun 2017.
Grup boyband BTS di ajang Billboard Music Award tahun 2017 lalu. (Foto: Wikimedia)
ADVERTISEMENT
BTS menumbangkan supremasi kepopuleran Justin Bieber sebagai pemegang penghargaan 'Artis Paling Populer di Media Sosial' selama 6 tahun berturut-turut sejak tahun 2011 hingga 2016.
Bangkitnya popularitas industri musik K-Pop di seluruh belahan dunia sebenarnya bukan hanya milik bangsa Korea semata. Sebab, meski industri musik ini berasal dari Korea, para pelakunya sudah datang dari berbagai penjuru dunia.
SM Entertainment, perusahaan terbesar di bidang industri hiburan Korea, telah mempekerjakan tim produksi asing. Beberapa nama yang muncul seperti Teddy Riley dan London Noise.
Teddy Riley adalah penulis lagu, musisi, keyboardist, produser rekaman asal Amerika Serikat. Sedangkan London Noise adalah duo produser rekaman, Greg Bonnick dan Hayden Chapman, yang berbasis di Inggris.
ADVERTISEMENT
Selain para pekerja di belakang layar, tidak banyak orang awam yang tahu bahwa beberapa anggota grup idol K-Pop ternyata bukan orang Korea. Meski raut wajah dan penampilan mereka tidak jauh berbeda dengan mereka yang asli dari Korea.
Dari mana sajakah para “tenaga kerja asing” ini berasal melengkapi taburan bintang idol di galaksi industri musik K-Pop? Ini jawabannya:
China, Hongkong, dan Taiwan
Industri musik K-Pop menyadari penuh potensi pasar China yang luar biasa besar. Untuk itu, beberapa perusahaan besar berupaya menarik daya beli China dengan sengaja membentuk sub-unit khusus Mandarin dengan personel dari China.
Sebagai contoh, SM Entertainment membentuk sub unit EXO-M (EXO Mandarin) dengan merekrut Lay (Zang Yi Xing), Luhan, Tao (Huang Zi Tao) dan Kris (Wu Yi Fan). Meskipun kemudian, sub-unit ini tidak bertahan karena personelnya memilih hengkang dari manajemen SM Entertainment di Korea dan kembali berkarier ke China.
Lay 'EXO' (Foto: Wikimedia Commons)
Di samping China daratan, ada juga dua idol K-Pop yang memegang paspor Hong Kong. Mereka adalah Jackson Wang, personel grup boyband GOT7 dari JYP Entertainment, dan Lucas Wong yang debut bersama grup NCT 2018 besutan SM Entertainment di awal tahun 2018.
ADVERTISEMENT
Memiliki personel dari Hong Kong juga menguntungkan dari segi kemudahan komunikasi dengan fans internasional. Sebab, umumnya mereka dapat berkomunikasi dalam bahasa Inggris sekaligus Mandarin.
Sementara dari Taiwan, Lai Guanlin, trainee CUBE Entertainment bisa disebut sebagai idol asal Taiwan paling akhir yang berhasil debut di Korea.
Dengan modal kemampuan rap dan tampang yang rupawan, Guanlin berhasil memikat pemirsa televisi Korea dan masuk dalam 11 trainee yang memperoleh voting tertinggi dalam program pencaian bakat Produce 101 Season 2.
Lai Guanlin saat mengikuti program Produce 101 Season 2. (Foto: Autumn Classic/Twitter)
Idol kelahiran tahun 2001 tersebut baru mengikuti program pelatihan bersama CUBE Entertainment selama 6 bulan sebelum mengikuti Produce 101, sehingga kemampuan bahasa Korea Guanlin masih terbatas ketika ia tampil di televisi Korea.
ADVERTISEMENT
Selain Lai Guanlin, beberapa idol asal Taiwan lainnya adalah Jessica Jung (SNSD) dan Tzuyu (Twice).
Jepang
Pasar musik Jepang dinilai sebagai pangsa pasar yang sulit ditembus oleh grup idol K-Pop. Jepang memiliki kebanggaan yang tinggi terhadap produk domestiknya. Lebih lagi, J-Pop bisa dikatakan senpai dari industri musik Asia sebelum K-Pop berjaya.
Sehingga, selain memproduksi lagu berbahasa Jepang, salah satu strategi yang digunakan idol group K-Pop menembus pasar Jepang dengan merekrut salah satu atau beberapa personelnya asal Jepang.
Selain mempermudah komunikasi dalam bahasa Jepang, kehadiran personel Jepang juga diharapkan mampu membangun rasa kepemilikan fans Jepang dengan grup idol tersebut.
Strategi ini diantaranya digunakan grup boyband Pentagon yang merekrut Yuto Adachi sebagai rapper dan girlband Twice yang merekrut trio Jepang: Sana Minatozaki, Momo Hairai, dan Mina Myoui.
Sana, Momo, dan Mina 'Twice' (Foto: Facebook @JYPETWICE)
Thailand
ADVERTISEMENT
Thailand dapat dikatakan sebagai ibukota K-Pop di kawasan Asia Tenggara. Banyak pemuda Thailand bermimpi memiliki karier keartisan di Korea.
Beberapa pemuda Thailand berhasil mewujudkan mimpi mereka menjadi idol terkenal di Korea. Tercatat Bambam GOT7, Lisa Blackpink, Sorn CLC, dan Ten NCT 2018 berhasil mengisi deretan idol generasi ketiga industri musik K-Pop.
K-Pop juga mulai dihiasi idol dengan wajah asal Thailand. (Sumber: Youtube)
Amerika Serikat dan Kanada
Beberapa perusahaan besar K-Pop seperti SM Entertainment, JYP Entertainment, dan YG Entertainment secara rutin menyelenggarakan audisi mencari trainee yang akan mereka bina ke berbagai pelosok belahan dunia. Salah satu yang paling disasar adalah wilayah Amerika dan Kanada.
Maka, tidak heran bila pada generasi ketiga industri K-Pop saat ini muncul idol yang menenteng paspor Amerika Serikat dan Kanada. Dari Kanada, penggemar K-Pop pasti akan langsung teringat dengan Mark Lee, rapper grup NCT 2018, dan Wendy, personel Red Velvet. Padahal masih ada beberapa nama lain seperti Henry Lau, personel Super Junior, dan Jeon Somi, pemenang ajang pencari bakat Produce 101 Season 1.
ADVERTISEMENT
Sementara dari Amerika Serikat, kebanyakan idol berasal dari Los Angeles yang memang memilliki komunitas Korea yang cukup besar seperti Mark Tuan dari GOT7 dan Amber Liu member girlband f(x). Meskipun, ada pula idol yang berasal dari wilayah lain di Amerika Serikat seperti Johnny NCT 2018 yang berasal dari Chicago.
Boyband NCT 2018 dinobatkan sebagai grup dengan varian paspor terbanyak. Tercatat ada 7 jenis paspor yang dimiliki personelnya, yakni: Korea, AS, Kanada, Thailand, China, Jepang, dan Hong Kong. (Sumber: Youtube)
Indonesia
Lalu, bagaimana dengan Indonesia? Wah, tidak banyak yang tahu memang kalau Indonesia juga sudah terwakili dalam industri musik K-Pop. Ada sosok Loudi, blasteran China-Korea yang lahir dan besar di Yogyakarta.
Loudi, idola k-pop dari Indonesia (Foto: Instagram @14u.official)
Loudi, yang memiliki nama asli Edward Wen, awalnya pergi ke Korea untuk melanjutkan kuliah. Namun, tujuannya berbelok ke industri hiburan. Pria kelahiran 13 April 1996 tersebut telah debut bersama grup boyband 14U pada tahun 2017 lalu.
ADVERTISEMENT
Loudi dan Sunny Dahye In. (Sumber: Youtube)