Konten dari Pengguna

Inovasi Produk Biopori: Meningkatkan Daya Resap Air untuk Mengatasi Banjir

Amalia Masitha Soraya
Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro Semarang
16 Agustus 2024 10:16 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Amalia Masitha Soraya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Mahasiswa KKN TIM II UNDIP melakukan Program Kerja Multidisiplin Penanaman Lubang Biopori di salah satu wilayah Kelurahan Pekuncen sebagai salah satu Upaya Pencegahan Banjir (Sumber Foto : Dokumentasi Pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Mahasiswa KKN TIM II UNDIP melakukan Program Kerja Multidisiplin Penanaman Lubang Biopori di salah satu wilayah Kelurahan Pekuncen sebagai salah satu Upaya Pencegahan Banjir (Sumber Foto : Dokumentasi Pribadi)
ADVERTISEMENT
Pekuncen, Pekalongan, (06/08/2024) - Pada minggu ke II kegiatan TIM II KKN UNDIP diisi dengan pelaksanaan Program Multidisiplin dilaksanakan oleh Kelompok Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro yang melaksanakan KKN di Kelurahan Pekuncen, Kecamatan Wiradesa, Kabupaten Pekalongan pada hari Selasa, 6 Agustus 2024 dengan tema “Pembinaan Penggunaan Lubang Resapan Biopori untuk Meningkatkan Daya Resap Air Sebagai Solusi Penanggulangan Genangan Air.” Pembinaan ini fokus pada pemanfaatan produk biopori untuk mengelola genangan air secara lebih efisien.
ADVERTISEMENT
Program ini dilaksanakan di RW 1, RW 2, RW 3, dan RW 5 yang merupakan daerah rawan genangan air yang sulit untuk surut. Diadakannya program ini karena beberapa wilayah di Kelurahan Pekuncen masih sering dilanda banjir sehingga menimbulkan genangan air yang sulit untuk surut serta menimbulkan kerusakan infrastruktur serta menimbulkan masalah kesehatan. Lubang resapan biopori dianggap sebagai solusi praktis dan efisien untuk meningkatkan daya serap air tanah, mengurangi genangan, dan mencegah masalah yang ditimbulkan oleh genangan air. Kegiatan dimulai dengan pemaparan dari mahasiswa KKN di hari sebelumnya mengenai prinsip kerja lubang resapan biopori dan manfaatnya dalam pengelolaan air hujan. Mahasiswa KKN juga menjelaskan cara pembuatan dan pemeliharaan lubang biopori serta menjelaskan bagaimana produk biopori dapat membantu mengurangi volume air yang menggenang. Selanjutnya, dilakukan praktik langsung bersama warga penanaman lubang biopori di halaman rumah yang terlanda banjir serta diberikan pemahaman mengenai langkah-langkah praktis serta diberikan panduan perawatan biopori agar dapat berfungsi secara optimal.
Hasil Lubang Biopori yang sudah di tanam di salah satu daerah yang rawan banjir (Sumber Foto : Dokumentasi Pribadi)
Salah satu tokoh masyarakat, ketua RW 5, bapak Rochis, memberikan pandangannya mengenai kegiatan ini. “Lubang resapan biopori menjadi salah satu solusi yang sederhana namun efektif dalam mengatasi masalah genangan air yang diakibatkan oleh banjir di pemukiman. Dengan adanya pembinaan ini, kami berharap masyarakat tidak hanya memahami manfaat teknologi ini tetapi juga mampu menerapkannya di rumah mereka. Ini adalah langkah penting dalam mengurangi dampak bencana banjir di daerah kami,” ujar bapak Rochis.
ADVERTISEMENT
Kegiatan ini diharapkan dapat memotivasi warga Kelurahan Pekuncen dalam menggunakan lubang resapan biopori ini sebagai salah satu strategi jangka panjang dalam mengelola air hujan dan mengurangi masalah genangan air di wilayah ini.
Oleh : Amalia Masitha Soraya / 25000121140319 / Fakultas Kesehatan Masyarakat
DPL : Muhammad Hamdan Mukafi S.S., M.A