Konten dari Pengguna

Dampak Bank Syariah terhadap Stabilitas Ekonomi

Amalia Mutia 'Izazi
Mahasiswa Jurusan Ekonomi Syariah di IPB University
26 Maret 2022 19:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Amalia Mutia 'Izazi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Photo by Amalia Mutia 'Izazi
zoom-in-whitePerbesar
Photo by Amalia Mutia 'Izazi
ADVERTISEMENT
Laju pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami tren penurunan dari tahun 2010 hingga 2016. Hal ini disebabkan dampak krisis yang terjadi antara tahun 2008 sampai 2009 yang menyebabkan ketidakpastian di pasar keuangan global dan mengganggu stabilitas ekonomi dunia.
ADVERTISEMENT
Pertumbuhan ekonomi mengalami peningkatan pada tahun 2016, perkembangan positif ini tidak terlepas dari peran permintaan domestik yang dominan. Perkembangan positif ini tidak lepas dari peran dominan permintaan domestik, khususnya konsumsi pribadi. Stimulus fiskal yang signifikan didukung oleh pelonggaran moneter dan makroprudensial Bank Indonesia yang mendukung permintaan domestik yang kuat dan berkelanjutan.
Terdapat hubungan jangka panjang dengan hasil estimasi VECM. Variabel yang berpengaruh signifikan terhadap GDP adalah total dana bank syariah, simpanan bank syariah, dan perdagangan internasional, namun PMTB tidak memiliki hubungan jangka panjang yang signifikan. Perkiraan jangka panjang menunjukkan bahwa ada tiga variabel kunci : jumlah variabel pendanaan bank syariah, jumlah variabel DPK, dan variabel perdagangan internasional.
Pendanaan bank syariah yang berfluktuasi secara keseluruhan pada lag pertama menunjukkan hubungan yang positif jangka panjang relatif terhadap PDB riil dan signifikansi 1% sebesar 3,362112. Artinya, jika penyaluran dana syariah meningkat 1 persentase lag pertama mengalami peningkatan PDB riil sebesar 3,362112 persen. Hal ini karena berlaku ketika jumlah total dana yang dibayarkan meningkat. Setelah itu akan berdampak pada penambahan modal perusahaan dan menyebabkan perbaikan ekonomi sektor riil. Peningkatan ekonomi riil akan meningkatnya kegiatan ekonomi yang mendukung pertumbuhan ekonomi.
ADVERTISEMENT
Variabel DPK lag pertama memiliki hubungan negatif jangka panjang dengan GDP riil yang signifikan secara statistik pada tingkat signifikansi 1% (6.658399). Artinya adalah peningkatan deposito sebesar 1% akan mengurangi GDP riil sebesar 6.658399 persen. Hal ini tidak sesuai dengan hipotesis penelitian. Hal ini dapat dijelaskan dengan fenomena Risiko komersial yang ditekan. Dengan kata lain, tingkat bunga deposito bank konvensional meningkat, nasabah memilih untuk mentransfer tabungannya ke bank konvensional daripada memilih untuk menyimpan tabungan bank syariah. Hal ini menunjukkan bahwa karakter nasabah bank syariah masih sangat dipengaruhi oleh pengembalian.
Variabel perdagangan internasional dari lag pertama berhubungan positif dengan GDP riil dalam jangka panjang dan signifikan, secara statistik pada tingkat signifikansi 1% dengan jeda waktu. Pertama, GDP riil meningkat sebesar 2.010799 persen. Alasan ekspor merupakan penggerak perekonomian dan peningkatan ekspor akan berdampak pada pendapatan devisa yang mendukung pertumbuhan ekonomi. Peningkatan impor secara tidak langsung menyebabkan peningkatan konsumsi, konsumsi menyebabkan pertumbuhan ekonomi meningkat.
ADVERTISEMENT
FEVD memiliki keunggulan karena dapat menjelaskan bagaimana satu variabel ekonomi berperan dalam menjelaskan variabel lain jika terjadi perubahan atau guncangan pada sistem VAR. Tujuannya adalah untuk menjelaskan kontribusi masing-masing variabel terhadap guncangan terhadap variabel endogen mayor yang diamati. Pada akhir periode pengamatan, kontribusi tiga variabel utama yang menjelaskan keragaman GDP adalah keuangan bank syariah, perdagangan internasional, dan PMTB. Kontributor utama pertama yang menjelaskan keragaman PDB adalah pendanaan keseluruhan bank syariah.
Hal ini menunjukkan bahwa pinjaman jangka panjang akan terus berdampak pada GDP dan berkontribusi lebih besar. Kontribusi keuangan perbankan syariah untuk menjelaskan keragaman GDP terus tumbuh. Efek pendanaan untuk menjelaskan keragaman GDP mencapai 52,7% pada akhir periode pengamatan. Kontributor terbesar kedua untuk menjelaskan keragaman GDP adalah perdagangan internasional.
ADVERTISEMENT
Kausalitas mendukung adanya hubungan kausal dua arah antara bank syariah pertumbuhan ekonomi Indonesia. Ketika pertumbuhan GDP riil meningkat, pendanaan bank syariah secara keseluruhan akan meningkat. Lebih banyak uang yang dikeluarkan akan memperluas sumber pendanaan dan kegiatan ekonomi. Dalam jangka panjang, pertumbuhan ekonomi akan dipengaruhi secara positif dan signifikan oleh keseluruhan pendanaan dan perdagangan internasional. Variabel DPK merespon negatif secara signifikan. Hal ini dapat dijelaskan dengan adanya fenomena risiko mobilitas komersial. Hasil impulse response function (IRF) menunjukan bahwa guncangan variabel pendanaan bank syariah sudah mulai bereaksi positif. Kejutan terhadap variabel DPK bank syariah itu pun langsung ditempa reaksi negatif. Sebagai hasil dari predictive error analysis of variance (FEVD), faktor utama yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi adalah pendanaan bank syariah.
ADVERTISEMENT